Rencana Kejam

1683 Words
Perbincangan antara Bella dan Cresent tidak berlanjut. Siapapun tahu benar sifat Blair yang tidak masuk akal kala cemburu apalagi menyangkut tentang hal yang disebut miliknya. Dia akan menjadi kurang menyenangkan sekaligus tak masuk akal. Oleh karenanya menjaga jarak dari Bella adalah langkah terbaik yang bisa ia lakukan. "Ada urusan apa kau datang lagi Cresent? Kurasa kau tahu jika aku tidak bisa membicarakan masalah internal sekarang," Blair melirik Bella yang canggung kala merasa dia seperti mengganggu kondisi yang penting. "Aku hanya datang untuk memperingantkan mu jika situasi memanas. Kau tahu benar bagaimana sifat mereka." Pertempuran dengan bangsa warewolf bukan masalah ringat, dan kini mereka dihadapakan dengan persaingan dari klan Antonius dengan Klan Silverwised yang merupakan klan dari Cresent. Keluarga mereka sebenarnya saling bertentangan karena ingin menjadi pemimpin wilayah utara. Namun baik Cresent maupun Blair sama sekali tidak memperdulikan hal itu karena mereka sama sekali tidak ingin menjadi pemimpin makhlik yang membosankan. Bagi mereka bangsa vampire sangat suka keenaknya dan tidak menarik. "Aku akan menanganinya nanti. Jika demikian maka aku akan pergi." Cresent melirik Bella sekilas dan Bella menatapnya sampai pria itu menghilang dari pintu. "Aku ada di sini, kenapa kau mlihat ke arah pintu?'' tanya Blair. Secara mengejutkan dia berada di depannya padahal sekejap yang lalu ia berada di kursinya. "Ka- kau, kenapa bisa bergerak secepat ini?" tanya Bella. "Aku terbiasa bergerak cepat Bella, sama seperti ketika mendapatkanmu. Aku tidak akan menunggu satu detikpun untuk membuatmu menjadi milikku." Ucapan Blair kembali melambungkan Bella. Tidak ada wanita manapun yang tidak senang jika begitu diinginkan, begitu dilindungi. Bella pun berpikir untuk mencoba menjalani hubungan yang tiba - tiba muncul begitu saja. Blair bukan pria buruk dan playboy meski ia bisa memanfaatkan kesempurnaan fisiknya dengan baik. Hanya saja dia terlalu dingin, dalam hal ini tubuhnya selalu dingin. Tidak seperti manusia pada umumnya yang hangat. Dan selama ini Bella hanya menganggap itu akibat dari dinginnya pendingin udara. ***** Subuah kastil tua dan megah nampak terdapat sebuah aktuvitas lebih ramai dari biasanya. Gaya dari jaman pertengahan menghias kastil dengan ujung - ujung lincip sebagai menara dan kubahnya. Simbol kelelawar bermahkota menghias hampir di sekeliling didin, menara maupun kubah. Di mana kelelawar memakai mahkota itu adalah simbol dari klan Antonius. Letaknya yang berada di posisi tersembunyi di antara pegunungan, menawarkan kesan misterius sekaligus perlindungan alami dari para musushnya. Yang kini, mereka tengan menghadapi tantangan dari bangsa warewolf yang mendadak muncul sebagai pemburu vampire. Memang sejak dulu kaum warewolf danVampire memiliki kisah panjang yang kurang menyenangkan. Lebih sering menjadi musuh dari pada damai. Apalagi dengan munculnya musuh baru yang berupa Lycan. Permusuhan mereka menjadi lebih intens karena bangsa vampire menduga Warewolf sengaja menciptakan monster itu untuk menhabisi mereka.Tuduhan yang sama yang dialamatkan pada bangsa vampire. "Ada bentrok yang terjadi antara bangsa kita dan warewolf. Kita berdua sama - sama terluka meski tidak ada korban jiwa," lapor salah seorang yang bersurai putih tapi memiliki fitur wajah yang dingin namun tampan. Sebagai vampire usiamya sudah melebihi tiga ratus tahun, dia adalah salah pemegang kekuasaan tertinggi di klan Antonius. "Jadi apa yang harus kita lakukan?Apa kita hanya diam saja anjing besar itu menatang kita?" Suara erangan marah sekaligus desisan yang berbahaya keluar dari wanita yang berdandan ala Ratu kecantikan. Dia berdiri tidak terima jika mereka kalah dari bangsa anjing. Sebutan untuk menghina bangsa Warewolf yang tidak pernah membiarkan mereka hidup tenang. "Jika kalian takut maka aku akan memimpin sendiri pertarungan dengan bangsa anjing itu," geram Kendal. "Jangan bertindak gegabah Kendal, kita sedang dalam keadaan genting." "Tapi apa kau mau bangsa kita dianggap remeh oleh para anjing itu?!" teriak Kendal. Graao... Mata Arlond memerah dengan gigi taring yang memanjang dan mulut yang sobek, mengerang ke arah Kendal. Pria yang merupakan tetua dari klan Antonius itu tidak suka jika ada yang membantah. Alhasil ia menunjukkan mulut istimewa yang jarang dimiliki oleh klan vampir, sebuah taring yang memenuhi seluruh mulutnya hingga seperti ikan hiu. Julukan daei Arlond memang vampir Hiu. Pada jaman dahulu ia akan mematahkan leher mangsanya saat meminum darah karena besarnya mulut yang ia miliki. Akan tetapi tidak ada yang mencurigai ulah Arlond karena gigitannya seperti beruang. Kendal tidak ingin mengambil resiko dengan membantah Arlond lagi sehingga memilih untuk diam. "Jangan emosi Arlond," ucap pria bersurai putih panjang. Dia nampak seperti bangsa elf dari pada vampire. "Okey, tentu saja, Bruce." Arlond memulihkan mulutnya yang seolah robek menjadi normal kembali. Kendal selalu dibela oleh Bruce karena mereka adalah sahabat sejak lama. Dan hanya Bruce yang bisa mengendalikan situasi yang memanas di antara para vampire yang sedang emosi. "Bagaimana dengan Blair?" tanya Stavanus. Dia sedari tadi diam dan mencari solusi untuk menyelesaikan masalah antara bangsa warewolf dan vampire." Pendapatanya membuat Stevan ditatap dengan mata putus asa oleh semua tetua yang hadir. Selain Stevan semua orang tahu jika pria itu tidak menyukai urusan dari dunia vampire. Dia menyukai menyamar menjadi manusia dan hidup tenang setelah kehilangan Isabella. "b******n itu lebih suka menjadi manusia biasa dari pada menjadi vampire. Jika kau menyuruhnya menyelesaikan masalah maka ia akan memberikan wilayah kekuasaan kita pada bangsa anjing itu," ucap Arlond. "Dan kita tidak ingin hal itu terjadi pada kita dan kehormatan bangsa kita kan?" Semua orang kini sepakat untuk melupakan Blair sebagai jalan penyelesaian masalah dengan warewolf. Walaupun kekuatannya akan sangat mudah untuk menyelesaikan semua masalah ini. Semua orang mengangguk setuju. Blair memiliki kekuatan yang unik tapi ia sama sekali enggan berurusan dengan mereka. Bisa dikatakan jika ia tidak ingin berursan dengan mereka lagi. Tidak ada jalan untuk membujuknya kembali ke kastil dan memimpin urusan vampire. Dia sekarang seperti vampire yang pensiun dan pengecut. "Apalagi dia berteman dengan salah satu klan Silverwised, jadi ia benar - benar membuktikan jika tidak pantas untuk menjadi bagian dari kita." Semuanya terdiam, termasuk Kendal yang memiliki perasaan pada Blair. Sayangnya pria yang ia sukai justru menyukai vampir berdarah kotor yang menurutnya licik dan manipulatif. Darahnya merupakan percampuran antara manusia biasa dan vampire. Dengan kata lain ayah dari Isabella terlambat merubah istrinya menjadi vampire sehingga ia tewas saat melahirkan. "Sudah, lupakan saja. Kita harus mencari cara lain untuk mengatasi bangsa warewolf. Mereka juga akan memiliki masa terlemah sehingga kita bisa membuat kesepakatan atau memusnahkan mereka. Lagi pula mereka adalah penyusup yang masuk ke wilayah kita setelah terusir dari tempat asal mereka." Hanya Bruce yang memiliki ide yang matang. **** Bella kembali bersama dengan Blair dalam acara kunjungan bisnisnya. Gadis itu menggantikan Kristy menemani Blair dalam rapat bersama dengan rekan perusahaannya. Awalnya tidak mudah karena keposeifan Blair tidak berkurang sedikitpun. Terutamma ketika Bella harus memesan makanan atau minuman untuk rekan bisnis Blair. "Jika rapat sudah selesai maka aku akan menyuruh pelayan menyediakan hidangannya. Hari ini sudah siang kita tidak bisa bekerja dengan perut kosong." "Biarkan Alex yang memesan makanan," ucap Blair yang menahan tangan Bella. Sontak hal itu mendapatkan tatapan penuh tanda tanya dari rekan kerja Blair. Mereka terkejut mendapati seorang bos yang enggan membiarkan sekertarisnya pergi. "Aku yang memesan menu dan segala hal di restoran ini jadi akulah yang akan memeriksa apakah makanan yang tersaji sesuai dengan apa yang aku pesan," bisik Bella. Akhirnya Blair mau melepaskan tangan Bella tapi naas bagi Alex karena dia mendapatkan tatapan tidak menyenangkan dari Blair. Padahal Blair sama sekali tidak pernah menginstruksikan pada Alex untuk menyiapkan sajian rapat hari ini dengan beberapa CEO perusahaan yang lain. Dalam perjalanan Bella ke ruangan yang akan digunakan untuk makan siang tamu Blair, ia tanpa sengaja menarik perhatian dari seseorang yang lewat. Pria itu nampak seperti seorang altit atau pegulat karena sosoknya yang tinggi, besar dan memiliki otot yang besar. Pria itu mencium aroma vampire pada Bella yang membuatnya mengikuti sosok Bella. Pria besar dan berwajah tegas itu perlahan melangkah ke arah Bella yang berbicara dengan beberapa pelayan restoran dan measuk ke ruangan yang lain. 'Hanya ada satu hal yang membuat seseorang memiliki bau vampire, jika dia bukan vampire maka ia sudah berinteraksi dengan salah satu vampire,' batin pria itu tadi. Untuk memastikannya, ia ingin mendekat ke arah Bella lebih dekat, dan jik ia identitas dari Bella adalah vampire maka ia tidak akan ragu untuk menghabisi Bella. Pria itu pun bersembunyi dibalik tembok untuk menunggu Bella muncul. Setelah menunggu beberapa saat Bella akhirnya muncul dari balik pintu. Pria tadi melangkah ke arahnya dan berpura - pura menabrak Bella yang sedang lewat. "Akh...!" pekik Bella pelan. Dia terjatuh akibat dorongan pria yang tiba - tiba datang dan menabraknya. "Oh maafkan aku," ucap pria warewolf yang bernama Saffier. Dia diam - diam mengamati Bella yang memiliki wajahh merona sekaligus hangat. Tadi ia tanpa sengaja menyentuh tangannya. Dia pun memastikan jika Bella bukan vampire. "Yah, tak masalah." Sayangnya setelah membuktikan jika Bella bukan vampire, Saffier sama sekali tidak melepaskan Bella. Justru sebaliknya ia penasaran dengan gadis yang memiliki dua aroma vampire di tubuhnya. Hal itu bearti satu hal yaitu Bella menarik perhatian vampire yang harus ia buru. Jika ia bisa memusnahkan satu vampire maka ia bisa mendapatkan kepercayaan dari pack-nya untuk ikut memburu vampire. Jadi Saffier ingin mengikuti Bella dan menculiknya untuk memancing vampire yang berinteraksi dengan Bella muncul ke permukaan. 'Maafkan aku gadis, tapi kami ingin menguasai wilayah ini, sayangnya ada dua klan vampire yang terlebih dahulu datang ke sini. Jadi mau tak mau bangsa kami akan menghabisi mereka semua.' .. Kedatangan Bella mendapatkan tatapan dingin dari Blair. Jelas sentuhan tak disengaja yang terjadi antara Bella dan Saffier mampu ia cium. Bangsa warewolf yang mendadak muncul seperti yang dikatakan oleh Cresent ternyata benar adanyaYang lebih buruk, dia berani menyentuh Isabella yang berharga. "Hidangan sudah siap. Silakan menuju ke tempat yang sudah kami sediakan." Semua orang segera berdiri dan menuju ke tempat yang ditunjukkan oleh Bella. Dia memimpin jalan mereka dan mendesah lega ketika semua sudah berjalan dengan sempurna. Hanya satu hal yang lolos dari pengamatan Bella yaitu Blair. "Blair, kenapa kau tidak makan?" tanya Bella. Akan tetapi Blair sama sekali menjawab, dia justru menanykana dengan siapa ia berbincang. "Apa kau berbincang dengan seseorang?"tanya Blair. Jelas Bella merasa tebakan Blair sangat luar biasa. "Bagaimana kau tahu? Ada pria yang tak sengaja menabrakku hingga jatuh..." jawab Bella. Dia memegang lengannya yang agak sakit karena menahan tubuhnya dari benturan di lantai. Blair pun memasang wajah lebih dingin dari sebelumnya. Dia menebak jika ada bangsa warewolf yang berkeliaran di sini. Tbc
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD