Kali ini Blair tidak mengubah wujudnya menjadi elang. Dia menggendong Bella seperti pengantin dengan cara berlari yang memiliki kecepatan melebihi rooler coaster untuk meninggalkan pemukiman warewolf. Meninggalkan mereka yang menunduk karena kekalahan dan menjadi pihak yang kalah sehingga harus mematuhi semua apapun yang diperintahkan oleh Blair.
Dalam perjalanan pulang, Bella menutup matanya karena takut melihat makhluk yang bukan manusia sedang menggendongnya. Dia benar - benar ketakutan dan hanya memikirkan cara untuk melarikan diri dari Blair. Dia bahkan tidak tahu apa akan hidup setelah ini. Semua pikiran buruk dan gambaran tentang film vampire dan kesadisannya membayang di otaknya. Di film itu para vampire akan sangat kejam. Setelah menidurinya mereka menjadikan gadis yang ia tiduri seorang vampire yang tak memiliki pikiran selain memburu darah.
Bella jelas tidak ingin berakhir seperti itu.
'Andai saja Kristy dan Lilian tahu jika bosnya adalah vampire, merela pasti juga lari terbirit - b***t, ' batinnya. Bella curiga jika kedua wanita hebat itu suatu saat akan dihisap darahnya oleh Blair. Mereka dijadikan persedian makanan jika sudah tidak ada lagi yang bisa mereka sedot.
Entah berapa lama Blair berlari, ia hanya berhenti ketika berada di kastil vampire yang tersembunyi di tengah hutan dan memiliki pemandangan air terjun. Dengan kata lain, kastil itu berada di atas tebing dimana di bawahnya air terjun mengalir. Meski sama - sama kastil tapi kastil yang dituju Blair bukan kastil yang dihuni oleh tetua vampire, melainkan kastil yang ia bangun khusus untuk Isabella.
Demi membangun kastil itu, dia mengeluarkan segala kemampuannya untuk memperkerjakan manusia dan vampir dalam satu regu. Mereka bekerja dengan cepat jika disatukan. Dan ketika kastil selesai, Blair menghapus ingatan semua yang terlibat.
Hasilnya memang tidak mengecewakan. Kastil yang terbuat dari batu pualam yang diamplas halus melingkupi kastil, menjadikannya sangat indah sampai sinar yang terpantul ke dinding memendar yang menjadi penerang ruangan lembut. Bahkan ketika malam tiba, sinar bulan yang memantul bisa menyinari semua ruangan berkat sedikit sihir yang Blair peroleh dari penyihir. Entah apa yang dipikirkan Blair ketika membangun kastil seindah ini, hanya saja orang yang ingin ia hadiahkan sama sekali tidak ingin berada di sini.
Tepat setelah Blair menurunkan Bella di dalam kastil, gadis itu segera lari tunggang langgang. Dia melihat Blair dengan sorot mata ketakutan seolah dirinya adalah monster.
"Jangan mendekat..." ucap Bella yang gemetaran.
Blair sebenarnya agak sedih melihat kekasih yang ia nantikan selama beberapa ratus tahun untuk terlahir kembali justru ketakutan melihatnya. Padahal tidak mudah melewatkan waktu selama itu tanpa kehadiran dari gadis yang sangat ia cintai. Namun ketika hari yang ia tunggu tiba, kekasihnya justru tidak ingin di dekatnya.
"Jika kau tidak mendekat, bagaimana aku bisa mencolek pipimu," goda Blair. Dia tidak lagi bisa berekspresi dingin atau Bella akan semakin takut padanya. Sebenarnya belum waktunya Bella mengetahui identitas aslinya. Sayang sekali beberapa kejadian yang terjadi membongkar identitas aslinya.
"A- aku tidak bercanda. Tolong jangan mendekat."
Blair hanya menghela nafas panjang. Gadisnya memang sangat keras kepala dan butuh sedikit upaya untuk membuatnya menurut.
"Bella, kau pasti kelelahan tinggal di gubuk serigala itu. Alangkah lebih baik jika kau ke kamar dan beristirahat," saran Blair. Dia tidak tega melihat gadisnya tampil tidak serapi yang biasanya ia perlihatkan. Surai pirangnya tidak tersisir dan ia bahkan hanya memakai piyama tidur.
"Aku tidak butuh tidur. Aku hanya ingin kau melepaskan aku, Blair. Kita berbeda alam jadi tidak bisa tinggal bersama," ucap Bella yang kini bersembunyi dari balik pilar tinggi yang menyangga kubah berhias kristal yang berkilau. Bella bertanya - tanya apa yang Blair lakukan sehingga kubah itu nampak memiliki langit berbintang sendiri padahal ini ada di dalam ruangan.Sayangnya sekarang bukan saat yang tepat untuk mengagumi kubah ataupun kastil yang luar biasa indah. Dia sekarang berada dalam kekuasaan vampire penghisap darah dan sewaktu - waktu bisa menjadi makanan mereka. Siapa yang tidak ketakutan bersama dengan makhluk yang melakukan apapun untuk mendapatkan darah dan mempertahankan hidupnya.
"Tapi kekagumanmu pada fisikku tidak bisa dibantah kan?" goda Blair. Ia tidak lagi mengeluarkan sifat dinginnya karena tahu jika Bella ketakutan padanya. Dia ingin mendekati Bella dengan sikap humoris yang sudah lama tidak ia mperlihatkan sejak kematian Isabella. Biasanya gadis - gadis menyukai pria lucu yang menurut Blair konyol.
"Kagum apanya, Eh?" Mata Bella melotot kala Blair membuka jasnya.
Dia bahkan melepaskan baju atasnya sehingga menampilkan tubuhnya yang berotot tapi sangat proporsioanl. Tubuhnya indah dan tidak berlebihan seperti pegulat. Blair ramping dan berisi. Lekukannya sangat indah untuk disaksikan. Bella tidak berhenti melotot melihat betapa indah tubuh Blair yang menggoda. Blair yang dalam keadaan berpakaian lengkap saja mampu membuat Bella berkedip, apalagi Blair yang tak memakai atasan. Mata Bella seolah bergerak dengan serakah menikmati pahatan otot yang membuat pemahat patung seni menangis bahagia.
Blair menyeringai senang dengan reaksi dari Bella ketika melihatnya melepas baju atasan. Sejujurnya ia ingin membuang pakaian atasnya karena berbau warewolf. Namun ternyata justru membuat Bella terkesima. "Bella aku khawatir kau akan meneteskan air liur jika melihatku tanpa berkedip," goda Vlair lagi. Ada kesenangan tersendiri melihat Bella yang melototi tubuhnya. Membuatnya ingin membuka bagian lain dan membuat Bella melakukan hal serupa.
Bella tersadar jika ia tidak berkedip sama sekali saat diperingatkan oleh Blair. Dia tidak sadar sudah terhanyut dalam keindahan yang pria itu pamerkan. Bahkan gerakan melepar pakaian yang Blair kenakan nampak begitu menggoda. Sungguh vitamin mata yang khakiki. Namun tidak mungkin ia mengakuinya. Hanya gadis bodoh yang mengaku jika ia ngiler saat memperhatikan tubuh pria.
"Aku, aku tidak ngiler. Memangnya siapa yang ngiler melihat vampire?" tanya Bella galak. Sangat berbanding terbalik dengan apa yang ada di hatinya.
Syut.
Mendadak Blair menghilang dari pandangan Bella lalu muncul di belakangnya. Dalam jarak sedekat ini, Blair yang setengah telanjang terlihat jelas. Bella semakin tidak bisa menendalikan dirinya untuk tidak menyentuh Blair. Dia ingin merasakan otot indah itu, dimana mereka seolah melambai padanya untuk disentuh Bella.
"Benarkah? kenapa apa yang kusaksikan tidak seperti yang kau katakan?" kembali Blair mengatakan apa yang bertentangan dengan ucapan Bella. Dam memang itu yang terjadi. Bella berbohong jika tidak ingin meneteskan air liur karena melihat tubuh indah itu.
Grep.
"Eh...?"
Blair menarik pinggang Bella agar lebih mendekat ke arahnya. Bella yang terpesona bahkan tidak bergerak dan menurut. iIa lupa dengan perasaan takut sekaligus prinsip jika tidak akan menyukai pria hanya karena penampilan yang menakjubkan. Blair berhasil menghapus trauma Bella akibat Bryan. Sekarang ia seolah tak berkutik karena jerat pesona Blair.
"Katakan Bella, apakah aku tampan?" tanya Blair.
"Yah kau tampan," jawab Bella yang langsung dia sesali. " Yah, kau tampan. Tapi hanya itu yang kau miliki..." ralat Bella.
Blair terkekeh sejenak, lalu menanyakan pertanyaan yang berbeda," Apa aku mapan, dan memiliki kemewahan untuk memanjakanku?" tanya blair lagi.
Bella kembali menganguk. Blair memang memiliki semua yang dapat membuat pria di luar sana menggila karena rasa iri. "Kau memang memiliki segalanya, jadi apa maksud pertanyaanmu?"
"Bagus artinya aku pantas untukmu. Dan jangan katakan dunia kita berbeda, karena kita dulu adalah satu. Hanya saja sekarang kau terlahir kembali menjadi manusia."
Sebuah ucapan yang secara garis besar maksudnya bisa dibaca oleh Blair. "Maksudmu, aku dulu adalah vampire?" tanya Bella. "Itu tidak mungkin kan? Kau pasti sedang bercanda." Itu adalah hal terkonyol yang pernah ia dengar.
"Tidak, aku sama sekali tidak bercanda karena aku bisa mencium aroma darahmu masih sama seperti dulu. Kau akhirnya terlahir kembali menjadi manusia setelah sekian lama aku tunggu."
Bella menganga akan kisah romatis yang Blair katakan. Dalam hati dia bertanya apakah benar mereka dulu adalah sepasang kekasih dan dipisahkan maut? Lalu Blair menunggunya selama ratusan tahun agar bisa bersatu kembali dengannya. Ketakutan di hati Bella buyar seketika. Ada kekasih dari masa lalu yang menaninya tanpa mengenal waktu, apa lagi yang paling romantis dari pada ini.
Hanya saja terlalu cepat mengambil keputusan untuk percaya. Bisa saja dia hanya mengarang cerita agar ia bisa menyedot darahnya jika ia lengah.
'Benar aku harus berhati - hati.'
"Aku tidak percaya padamu Blair. Kurasa kau salah orang."
Blair meraih dagu Bella dengan ibu jari dan jari telunjuknya. Dia membuat Bella menatapnya untuk ia beri gambaran sedikit tentang masa lalunya.
Saat itulah Bella merasakan sebuah ingatan yang ditanamkan pada otaknya secara paksa. Bella melihat seorang gadis yang memiliki surai yang hampir sama dengannya berlari menyongsong tubuh Blair. Gadis itu cantik dan manis. Dan Blair yang saat itu berdandan ala gaya eropa pertengahan menyambut pelukan gadis yang datang ke arahnya. Mereka kemudian terlibat pergumulan panas di alam liar. Hebatnya lagi si gadis yang jauh lebih ganas.
Tak lama kemudia gambaran itu menghilang karena Blair tidak memiliki kemampuan membuat orang melihat masa lalu dan masa depan seperti Cresent. Kemampuan meramal pria itu sangat mengesankan hingga bisa jadi Cresent sebenarnya tahu tentang kelemahannya.
"Tadi adalah gambaran kita di masa lalu. Seperti yang kau lihat, kau sangat b*******h jika berada dekat denganku. Sama seperti sekarang. "
Bella sangat malu melihat bayangannya di masa lalu. Tak ia sangka jika dirinya sangat ganas terhadap Blair. Dia adalah satu - satunya orang yang menginginkan Blair dan memulai semuanya. Tangannya bahkan tak ragu untuk merobek pakaian ala Eropa abad pertengahan. Hanya saja ia merasa tidak mengenali wajah dari gadis itu dan merasa seperti pernah melihatnya.
"Sekarang jadilah gadis yang baik dan menuju kamar untuk istirahat. Maria akan mengantarmu kekamar dan menjagamu."
Tak lama kemudian muncullah seorang wanita dengan surai merah seperti api datang di depannya. Kecepatannya luar biasa sampai ia melonjak karena terkejut.
"Maria antarkan Bella ke kamar. Lalu sediakan apa yang ia butuhkan. "
"Baik my lord."
Bella pun kagum akan kepatuhan dari gadis di depannya. Namun ia juga harus berhati - hati karena bisa saja gadis ini juga menginginkan darahnya.
Tbc.