Seseorang mengetuk pintu kamar kami, Reyhan sedikit mengeraskan suaranya untuk memberi perintah pada orang yang ada di balik pintu untuk masuk. Sam berdiri dengan sikap sopannya di ambang pintu. "Mr. Jariz, Nona Atika sedang menunggu Anda di ruang tamu," beritahu Sam, aku berdecak kemudian menggeram. Really?? Berani sekali wanita jalang itu kemari sementara kami baru saja bertengkar soal dirinya. Kuhembuskan nafasku lalu berdiri dengan perasaan frustrasi. "Aku akan menyuruhnya pergi," ujar Reyhan, aku menoleh dan menatapnya dengan tatapan tajamku. "Tidak, kita temui dia," kataku penuh kemarahan. Bibir Reyhan berkedut menahan senyum aku tidak tahu apa yang lucu saat ini. Reyhan merangkul pinggangku menuju ke ruang tamu menemui mantan pacar sialannya itu. Atika menatap kami dengan senyum

