"Apa artinya hidupku tanpa Swana."
Perkataan Ford membungkam Ruben dengan kesedihan. Luka di hati pria yang ia anggap anak ini tidak pernah berkurang sedikit pun. Apalagi waktu terus berjalan tanpa enggan berhenti dalam semenit tidak mampu luka Ford. Luka hatinya yang berdarah seharusnya sudah sembuh dan berkeropeng kemudian mengganti bagian yang terluka dengan kulit baru. Akan tetapi Ford tidak pernah mau melakukannya. Dia seakan terus mengorek lukanya lagi dan lagi. Itu semua ia lakukan untuk menghukum dirinya sendiri atas perbuatannya dulu.
Ruben tidak bisa membiarkan Ford begitu saja. Nasehat pun ke luar dari bibir Ford.
"Ford, jika Swana nggak ditakdirkan buat kamu. Akan lebih baik jika kamu juga mencari kebahagian bersama gadis lain. Jangan terus- terusan menyiksa diri seperti in
