Dilema Antara Terus Atau Tinggalkan Dunia Kejahatan ini.

5000 Words
Hari itu Slent, dan Artner tak beranjak dari tempat itu, terus saja menunggu sampai benar-benar pasti apakah target ada di tempat ini atau tidak. Lama Slent, dan Artner menunggu di sana bahkan hari pun sudah sampai menjelang malam. " Sepertinya target memang tak ada disini sekarang. Mungkin esok hari kita harus pergi berpisah agar kau bisa pergi ke tempat kedua yang di duga target ada di sana, lalu aku pergi ke tempat lain yang Kller beri tahu kepada kita tempat yang suka di kunjungi target,"ujar Slent saat itu kepada Artner. " Ya kau benar itu ide yang bagus, aku pikir juga seperti itu. Dengan begitu kemungkinan kita bisa secepatnya menemukan target akan lebih besar,"jawab Artner setuju dengan rencana Slent. " Ya baiklah untuk hari ini aku kira cukup, ayo kita kembali saja ke hotel,"ujar Slent mengajak Artner. Lalu Slent, dan Artner pun masuk ke dalam mobil lalu akan pergi ke hotel tempat mereka pulang saat dalam tugas ini. Tapi saat Slent akan masuk ke dalam mobil Slent melihat jika melihat mobil yang sepertinya pernah Slent lihat, tapi Slent tak ingat dimana pernah melihat mobil tersebut. Slent terus saja mencoba mengingat nya sampai Slent terus saja melihat ke arah mobil tersebut sampai mobil tersebut pun berhenti tepat di pinggir mobilnya terparkir. Lalu orang dalam mobil itu pun keluar, Slent masih terus memandang bingung kepada mobil tersebut sampai seseorang sudah keluar dan ternyata itu adalah seorang wanita. Wanita itu keluar dari mobil, mungkin karena aneh melihat Slent yang begitu tajam melihat ke arahnya, dan mobilnya wanita itu juga bingung sampai wanita itu tiba-tiba memberikan Slent senyuman menyapa, tapi Slent terus saja dengan pandangannya yang terus aneh langsung saja membuka mobil dan masuk ke dalam mobilnya itu, untuk pergi pulang ke hotel. " Saat masuk ke dalam mobil, kebetulan saat itu Slent yang menyetir, Slent masih terus saja terlihat dengan wajahnya yang seperti kebingungan, terus berfikir keras memikirkan sesuatu sehingga mengundang tanya dari Artner. " Ada masalah? kau terlihat sangat memikirkan sesuatu dengan keras Slent?"ujar Artner saat itu. " Oh ya tak ada apa-apa, aku hanya berfikir kemana esok kita akan pergi, maksud nya kau kemana, dan aku harus kemana agar kita bisa secepatnya menemukan target lalu bisa menyusun rencana kembali, apa yang sebaiknya tindakan kita selanjutnya dalam tugas ini Artner. Itu yang aku pikirkan sehingga terlihat berfikir dengan keras,"jawab Slent mengalihkan pembicaraan yang ditanyakan Artner. " Oh untuk itu, tenang saja Slent jangan terlalu di pikirkan sehingga membuat mu berfikir keras. Kita tinggal pergi saja ke tempat yang sudah Kller sebutkan jika target suka terlihat di tempat itu hanya saja kita harus pintar memilih tempat, itu saja Slent, dan tempat yang di beritahukan Kller juga hanya 3 tempat kan, sepertinya kita tak akan terlalu kesulitan dalam hal ini kan,"ujar Artner seperti itu kepada Slent. " Ya aku pikir kau benar. Ya baiklah Artner sekarang kita pulang saja dulu, besok kita akan kembali menjalankan tugas ini, dan semoga saja kita bisa dengan cepat menemukan target dan menyelesaikan tugas ini,"ujar Slent tiba-tiba berubah menjadi bersemangat saat itu. Dengan sebuah pikiran yang tentu saja tersimpan di benak Slent saat itu, sehingga apa yang Slent pikirkan itu menjadi beban pikiran untuknya, karena jujur saja jika apa yang di pikirkan Slent saat ini mengenai dirinya yang sudah bosan dengan apa yang menjadi pekerjaan Slent sekarang. Sampai Slent saat itu langsung saja memacu kendaraannya dengan cepat menuju ke hotel yang menjadi tempat Slent, dan Artner pulang selagi dalam misi ini. Tak lama di perjalanan mereka akhirnya bisa sampai ke hotel, dan tanpa melakukan apapun lagi Slent, dan Artner langsung saja masuk ke kamar mereka masing-masing, untuk beristirahat. Di dalam kamar Slent tak beristirahat tidur saat itu, Slent hanya berdiam diri di luar kamarnya tersebut saat itu, memandang jauh ke depan kota tersebut dari ketinggian kamar hotel nya tersebut. Dengan sangat tenang rasanya Slent saat itu menikmati saat-saat tenang, dalam hidupnya. " Aku sudah sangat bisa merasakan ketenangan dalam hidup ku ini sekarang, meskipun hanya dengan seperti ini. Tapi jujur saja meskipun aku saat ini bisa merasakan rasa tenang, dalam diriku. Aku jauh lebih merasakan penyesalan dalam hati ku, dan aku pikir tentu perasaan ini bisa aku rasakan karena penyesalanku terhadap semua yang sudah aku lakukan belakangan ini. Menghabisi banyak orang dengan dingin, dan tanpa perasaan,"ujar Slent dalam hatinya bicara seperti itu, merasakan sebuah penyesalan yang begitu besar terhadap dirinya yang selama ini sudah menjadi manusia berdarah dingin yang tanpa belas kasihan menghabisi orang yang menjadi target dalam pekerjaan yang di berikan oleh Kller( bos Slent ). Sampai saat itu dengan keras Slent memikirkan tentang dirinya yang akan mengundurkan diri menjadi anak buah Kller. Slent dengan sangat keras memikirkan hal tersebut, bahkan dengan terus saja memikirkan bagaimana cara Slent bisa bicara kepada Kller mengenai Slent yang ingin berhenti menjadi anak buah Kller. Sampai saat itu Slent hanya bisa melamun dengan pikirannya yang terus saja berpikir bagaimana Slent bisa bicara seperti itu. Yang lebih Slent pikirkan adalah bagaimana tanggapan Kller mengenai Slent yang memutuskan untuk berhenti menjadi anak buah Kller, Slent berpikir tak ingin jika sampai Kller tak bisa menerima keputusan Slent saat itu. Pikiran terburuk yang Slent pikirkan sekarang tentu saja, akan sangat bahaya, dan tak tahu harus bagaimana jika sampai saat Slent bicara seperti itu tapi Kller tak bisa menerima keputusan Slent sehingga Kller langsung saja berniat untuk menghabisi Slent di tempat itu langsung saat itu juga, dan tentu saja itu adalah hal yang di khawatirkan oleh Slent saat itu. Dengan terpikir nya hal itu tentu saja Slent menjadi stress karena tentu saja khawatir jika apa yang Slent pikirkan akan terjadi, sampai saat itu Slent kembali mengurungkan niatnya dan akan terus saja melakukan pekerjaan ini untuk sekarang, meskipun jujur saja dalam hati Slent sudah sangat tak ingin mengerjakan kejahatan ini, tapi pikiran Slent tak bisa menghilangkan felling buruknya jika sampai Kller tak terima dengan keputusan Slent dan malah ingin menghabisi Slent saat itu juga. Sampai tentu saja saat itu Slent masuk dulu ke dalam kamarnya, membuat segelas kopi untuk dirinya yang saat ini sedang bersantai menikmati suasana malam yang tenang ini di kamarnya saat itu. Sampai beberapa saat Slent sedang menikmati suasana yang tenang tersebut, Slent saat itu di kejutkan dengan suara pintu kamarnya yang di ketuk. " Slent, bisa kita bicara,"setelah suara pintu di ketuk ujar suara Artner bicara seperti itu. " Ya Artner, masuk lah,"jawab Slent dengan sedikit bicara keras karena Slent yang sedang berada di balkon kamar hotelnya tersebut. " Maaf mengganggu mu, tapi aku pikir bagaimana jika kita sekarang berkeliling di kota ini Slent? ini belum terlalu malam, dan sepertinya kita bisa berkeliling kota ini untuk bisa tahu lebih jauh mengenai tempat disini. Memang tempat ini tak terlalu jauh dari bar Kller, sampai berbeda pulau tapi tentu kita tak mengetahui situasi di sekitar sini kan Slent karena kita yang tak pernah pergi, apa lagi hanya untuk sekedar berjalan-jalan Slent. Jadi bagaimana menurut mu?"ujar Artner mengajak Slent untuk berjalan-jalan di sekitar kota ini untuk sekedar mengetahui situasi di tempat ini. " Apa kau pikir kita harus tahu mengenai kawasan di sini Artner? tapi aku harap kau jangan tinggalkan aku jika sedang berada di luar, karena aku pikir aku sedang dalam keadaan yang kurang baik sampai dalam pikiran ku hanya melamunkan pikiran yang nyatanya tak ada Artner. Aku yang pergi keluar di kawasan yang tak jauh bar dari bar saja kau bisa tak tahu jalan kembali ke bar sampai menelepon mu, apa lagi sekarang kita ada di kota lain tentu saja aku sepertinya akan sedikit kesulitan menemukan jalan kembali ke hotel karena ada di kota lain Artner,"ujar Slent bicara seperti itu mengenai dirinya yang saat ini sedang memiliki lamunan buruk mengenai dirinya. " Oh saat itu Slent? maaf, maaf saat itu aku sedang bersenang-senang, jadi aku tak mendengar jika telepon ku berdering Slent. Tapi kau bisa kembali ke bar kan? bagaimana caranya?"ujar Artner, lalu bertanya seperti itu kepada Slent. " Ya benar saat itu Artner. Ya tentu aku bisa, waktu itu aku mengikuti kata hati ku sampai akhirnya aku bisa kembali ke bar karena mendengarkan kata hati ku saat itu hahaha,"ujar Slent bicara seperti itu, dengan bergurau, dan berbohong dengan apa yang Slent jawab kepada Artner saat itu. " Hahaha ya baiklah hati mu sangat peka Slent, jadi lain kali terus lah dengarkan kata hati mu saja sepertinya itu akan berguna Slent hahaha. Ayo kita pergi,"ujar Artner menjawab candaan Slent dan tertawa, lalu langsung saja mengajak Slent pergi. " Ya tentu, aku pasti akan terus mendengarkan kata hati ku. Ya baiklah ayo, kau mau sambil tanding berlari Artner? ayo aku menantang mu,"ujar Slent bicara seperti itu menantang Artner untuk lomba lari dengan nya sambil mengelilingi kawasan dekat hotel ini. " Oh berani sekali kau, jika seperti itu tentu aku tak akan sampai menolak tantangan mu Slent. Ayo, kelilingi kawasan hotel ini, untuk menjadi pemenang dalam lomba ini Slent,"ujar Artner menjawab seperti itu. Dan tanpa bicara apa-apa lagi Artner, dan Slent langsung saja pergi berlari saat itu, dengan cepat tanpa aba-aba Artner langsung saja mendorong Slent, sehingga terpental dan Artner bisa dengan curang berlari saat itu dengan tertawa puasnya melihat Slent yang saat itu terjungkal, Artner dengan sangat cepat pergi berlari. " Artner kau curang,"ujar Slent berteriak seperti itu dengan langsung saja berlari mengejar Artner yang menjadi sudah duluan berlari keluar saat itu. Dan tentu saja secepat mungkin Slent berlari keluar hotel saat itu, dengan Artner yang sudah cukup jauh di depannya saat itu berlari. Slent tentu dengan cepat mencoba mengejar Artner yang menerima tantangan Slent untuk lomba lari saat ini. Dan tanpa berpikir kemana Slent harus berlari tentu saja Slent melihat Artner yang sudah berlari duluan saat itu, melewati jalan yang menanjak saat itu, dan saat sudah berlari sedikit menjauh dari hotel tersebut di persimpangan jalan Slent melihat sebuah jalan yang menanjak, jalan kecil yang di sampingnya di tanami rumput hijau, dan bunga. Sampai Slent saat itu berhenti berlari dan melihat ke arah jalan tersebut, Slent merasa penasaran dengan apa yang ada di ujung jalan tersebut saat itu, sampai Slent perlahan mencoba untuk berjalan melewati jalan tersebut, tapi karena ini sudah malam Slent berpikir jika ini bukan waktu yang tepat untuk melihat ke tempat tersebut. Meskipun di kanan, dan kiri tempat ini di simpan banyak lampu bertiang yang di tata berjejer sampai ke atas sana yang terlihat jadi sangat indah menghiasi jalan ini. Sampai saat itu Slent mengabaikan jika hari itu sudah malam, Slent terus saja berjalan melewati jalan yang di penuhi dengan lampu di kiri, dan kanan jalan tersebut karena sangat penasaran dengan tempat apa yang ada di atas jalan ini, sehingga di hias dengan lampu yang banyak seindah ini, seperti menyambut setiap orang yang datang ke tempat ini. Sampai perlahan Slent bisa terus sedikit demi sedikit terus naik melewati jalan tersebut, dan akhirnya Slent bisa sampai di bagian paling atas tempat ini. Dan betapa terkejutnya Slent saat itu karena Slent dengan mata kepalanya sendiri bisa melihat keindahan kota di depannya ini dari bagian tertinggi dari kota ini, yang saat itu juga di hias dengan banyaknya lampu di tempat tersebut yang tentu saja memanjakan mata setiap orang yang datang ke tempat ini dengan pemandangan luar biasa yang di suguhkan di tempat ini. Sampai Slent saat itu dengan perlahan, dan melamun terus saja berjalan ke depan dengan tatapan terpukau melihat pemandangan yang luar biasa indah di tempat ini. Sampai saat Slent terus saja melamun terpukau karena melihat indahnya pemandangan di tempat ini, sampai Slent bisa sadar dari lamunannya itu dengan suara bising yang kembali mengganggu telinganya, dan benda tersebut berasa dari sebuah benda yang sama yang pernah Slent alami sebelumnya, suara bising tersebut berasal dari sebuah baling-baling drone yang berputar dengan keras yang saat itu Slent lihat ada di bagian depan jauh dari Slent sedang berdiri saat ini, yang sepertinya sedang merekam suasana pemandangan tebing tersebut tadi, dan perlahan mulai mencoba mendekati seseorang saat itu. Dan saat Slent menoleh ke sisi sebelah kirinya, dimana drone tersebut mengarah ke seseorang yang sepertinya pemilik dari drone tersebut. Sampai Slent melihat ke arah sebelah kirinya saat itu, dan tak terlalu jauh ada seorang wanita yang sepertinya pernah Slent lihat, tapi Slent tak ingat dimana Slent melihat wanita itu. " Mungkin hanya perasaan ku saja, karena aku tak ingat dimana pernah melihat wanita ini,"ujar Slent dalam hatinya saat itu. Lalu saat itu Slent langsung saja pergi meninggalkan tempat itu secepat mungkin, selain saat itu sepertinya Artner sedang menunggu Slent, dia pasti juga bertanya-tanya kemana Slent pergi, sehingga lama tak menyusulnya yang sepertinya sudah dari tadi kembali ke dapur, jujur saja Slent merasa jika sepertinya Slent lama melamun di tempat itu, sampai dengan cepat Slent tentu saja langsung kembali ke hotel saat itu. " Entahlah apa yang sedang aku alami sampai belakangan ini aku sering melamun. Sial jalan mana yang harus ku tempuh jika aku melanjutkan melewati jalan lurus ke sana. Aku pikir lebih baik aku kembali saja ke sana agar bisa secepatnya sampai kembali ke hotel,"ujar Slent dalam hatinya bicara seperti itu. Dan langsung saja pergi berniat untuk kembali ke hotel menggunakan jalan yang tadi di lewatinya, saat pergi ke tempat ini, karena ragu jika harus melewati jalan yang baru, takutnya Slent malah jalan kemana saja yang bisa membuatnya malah lebih jauh pergi dari hotel. Dan dengan cepat tentu saja Slent langsung kembali ke hotel dengan menggunakan jalannya tadi sehingga bisa dengan mudah kembali ke hotel tempatnya menginap. Saat Slent sudah sampai di depan hotel sudah terlihat Artner yang saat itu dengan santai, dan meminum segelas kopi terduduk santai di kursi yang ada di depan hotel, dengan senyuman kecut melihat Slent yang baru saja sampai kembali di hotel saat itu " Tadinya aku ingin makan malam sambil menunggu mu Slent, kau hampir setengah jam membuat ku menunggu mu disini Slent? apa kau tersesat sampai selama ini membuat ku menunggu mu kembali kemarin Slent? atau oh ya aku tahu, tadi di jalan aku melewati sebuah tempat hiburan malam disana, banyak wanita cantik disana, sepertinya aku tahu kenapa kau bisa sangat terlambat kembali kemari Slent, hahaha. Ini minumlah,"ujar Artner bicara seperti itu bercanda sambil mengejek Slent dengan pertanyaannya yang seperti menghina Slent karena Slent yang sampai membuat Artner menunggunya selama setengah jam. Lalu kembali bercanda dengan bicara tentang banyak wanita cantik di sebuah hiburan malam tadi, lalu langsung saja memberikan Slent segelas kopi hangat saat itu. " Hahaha diam lah kau, bagaimana mungkin aku malah bersenang-senang tanpa mu Artner, karena jika mengenai wanita kau adalah orang yang selalu di depan, jadi tentu saja aku tak ingin jika harus bersenang-senang dengan para wanita itu tapi tanpa adanya dirimu. Dan terima kasih, aku butuh ini,"jawab Slent dengan gurauannya kembali mengenai Slent yang tak mungkin bersenang-senang bersama dengan wanita-wanita tanpa adanya Artner, lalu langsung saja berterima kasih dan meminum segelas kopi yang Artner sudah siapkan untuk Slent saat itu. " Hahaha ya bagus lah jika kau berpikir seperti itu, tadinya aku ingin masuk dan bersenang-senang disana sebentar tapi aku ingat jika kita sedang berlomba saat ini, dan tentu saja aku yang memenangkan perlombaan ini jadi aku pikir, kau akan membayar kopi yang sudah aku pesan ini Slent hahahaha,"ujar Artner bicara seperti itu, dan langsung saja pergi lari menjauh ke jalan yang sudah mereka lewati tadi saat berlomba lari. Sambil bicara jika kopi yang di pesannya adalah tanggung jawab dari orang yang kalah lomba lari tadi, dan itu berarti Slent. " Hey kau membodohi ku sialan, kemana kau akan pergi?"ujar Slent bicara seperti itu, berteriak karena Artner yang sudah jauh berlari kembali di depannya saat itu. " Hahaha bersenang-senang, kau tahu kan bagaimana sikap ku jika sudah menemukan hiburan yang di penuhi dengan wanita,"ujar Artner sambil terus saja berlari menjauh dari hotel. " Dasar laki-laki haus akan hiburan. Ya baiklah tanggung jawab ku membayar minuman ini,"ujar Slent yang saat itu langsung saja pergi ke lobby hotel membayar kopi yang di pesan Artner tadi di dekat lobby hotel. Dan saat itu Slent langsung saja pergi ke kamarnya dalam hotel tersebut untuk beristirahat malam itu. Hari sudah mulai larut malam, tapi pikiran Slent masih saja belum ingin berbaring tidur, dan terlintas di pikiran Slent, jika saat itu Slent ingin kembali merasakan kedamaian dalam hatinya dengan kembali bersantai di balkon hotel, tapi dengan di temani segelas kopi hangat saat ini. Dan dengan mudahnya Slent mendapatkan ketenangan saat itu, dengan memandang ke depan, jauh di depan sana yang saat itu Slent dengan jelas melihat keindahan kota ini malam hari. Sehingga dengan sangat mudah ketenangan masuk ke dalam pikiran Slent, dan tentu saja Slent sangat menikmati itu. Sampai beberapa saat Slent sudah menikmati suasana tenang disana, dan kopi yang di nikmati nya pun sudah habis, malam juga sudah semakin larut tentu saja Slent menutup pintu balkon, masuk ke dalam kamar dan langsung saja beristirahat malam itu. Meskipun hari ini tak melelahkan Slent bisa dengan mudah terlelap saat itu. Sampai tiba-tiba Slent saat itu sudah bangun, dan hari pun sudah diterangi matahari yang bersinar sangat terang hari itu, sampai tentu saja Slent langsung bangkit dari tempat tidurnya dan langsung saja berniat untuk membersihkan dirinya, dengan terburu-buru. " Sialan, matahari sudah bersinar sangat terang, sepertinya aku terlambat. Untuk kembali mengintai target,"ujar Slent sambil terburu-buru memakai pakaiannya saat itu. Sampai tiba-tiba saat itu terdengar suara keras kembali yang mengganggu pendengaran Slent. " Suara apa itu, dan dari mana? seperti suara sebuah,"ujar Slent dalam hatinya, bertanya. Dan kembali bicara seperti itu Sampai tiba-tiba saat itu Slent melihat ke arah balkon kamarnya. Dan terlihat jika di balkon rumahnya tersebut, terlihat ada seorang wanita dengan memakai baju panjang putih sampai ke kakinya, tapi aneh karena wanita itu terlihat sangat bersih, dan bercahaya sedang tenang melihat sedikit ke atas saat itu dengan matanya yang terpejam, seperti sedang sangat menikmati ketenangan seperti apa yang Slent bisa dapatkan di balkon tersebut, dengan saat itu sebuah drone seperti menghampirinya. " Hey siapa kau?"tanya Slent sambil langsung saja perlahan mendekati wanita tersebut. Tapi wanita tersebut tak merespon Slent sedikit pun, wanita itu dengan tenangnya terus saja seperti sedang menikmati ketenangan suasana disana. Sampai Slent terus saja perlahan mendekati wanita itu, dengan pikiran yang bingung, dan penasaran dengan siapa wanita itu sebenarnya, sampai Slent terus saja mencoba menghampiri wanita tersebut dengan perlahan, sampai setelah Slent sudah dekat dengan pintu balkon tiba-tiba. " Tok, tok, tok,"dengan keras pintu kamar Slent di ketuk orang. Dan tentu saja Slent langsung berbalik, melihat ke arah pintu tersebut sampai Slent pun menunggu saja beberapa saat, dan ternyata tak ada lagi orang yang mengetuk pintu Slent saat itu, sehingga saat Slent berbalik melihat kembali ke arah balkon tersebut, Slent dikagetkan dengan peristiwa yang membuatnya berpikir keras, karena saat itu wanita yang Slent lihat tadi ada di balkon sekarang tak ada, dan yang Slent lihat saat itu justru banyak burung putih yang berterbangan tepat dimana wanita itu berdiri tadi. Sampai tentu saja Slent dengan sangat bingung berpikir, dan bertanya mengenai hal itu. " Sialan ini sudah siang, dan sepertinya aku masih saja bermimpi,"ujar Slent dalam hatinya saat itu. Lalu Slent terdiam saat itu, dengan dirinya yang melihat ke arah balkon tersebut, sampai akhirnya Slent kembali dikagetkan dengan orang yang mengetuk pintu kamar Slent dengan keras lagisaat itu, sampai Slent langsung saja menghampiri pintu kamar, dan membuka pintu tersebut, sampai saat Slent membuka pintu kamarnya Slent langsung saja di hadapkan dengan merebaknya cahaya, dan burung putih ke tubuh, dan melewatinya saat itu, sampai membuat Slent merasa sangat tenang, dan kaget karena hal tersebut yang sampai cahaya putih tersebut, menabrak Slent tapi tak membuat Slent terdorong, apa lagi terjungkal, cahaya tersebut hanya menabrak Slent tapi hanya melewati tubuh Slent sampai tiba-tiba Slent kaget dengan semua hal tersebut, dan membuatnya langsung membuka mata, dan sadar jika apa yang di alami ya barusan hanya sebuah mimpi, buruk atau tidak tapi itu sebuah mimpi. Sampai saat itu Zin melihat matahari baru saja bersinar, karena sepertinya hari ini bercuaca sangat cerah masih pagi pun matahari sudah bersinar cerah. Menyinari Slent yang saat itu tak menutupkan gorden pintu balkon kamarnya sehingga saat itu matahari yang sudah menyinari Slent terlihat jelas. Lalu dengan keadaan yang sudah segar kembali, Slent langsung saja bangkit dari tempatnya tidur dan perlahan membuka pintu balkon di kamarnya itu, dan tentu saja kembali keluar dan berdiam diri di balkon tersebut, dengan suasana yang sama tenangnya Slent sangat mudah sekali mendapatkan kenyamanan, dan ketenangan disana. Sampai dengan udara yang masih sangat segar Slent kembali terlelap dalam lamunan yang membuatnya tenang saat itu, sampai Slent tentu saja menikmati suasana yang sangat membuatnya tenang tersebut. Dengan tiba-tiba Slent yang saat itu kembali memikirkan apa yang Slent mimpikan tadi kembali berpikir, dan bertanya dalam hatinya sendiri. " Apa maksud dari mimpi itu? buruk tapi dengan sangat seperti sekarang mimpi tersebut bisa membuat ku tenang. Tapi jika itu mimpi indah kenapa harus ads ilusi yang menggambarkan seorang wanita yang ada di sini, tapi dengan sangat mudah dan aneh tanpa bisa di mengerti wanita itu menghilang begitu saja, dan kejadian cahaya yang menabrak ku tadi itu?"ujar Slent bicara seperti itu dengan pikirannya yang sangat kebingungan berpikir tentang mimpinya tersebut kembali, dengan terus saja melamun. Dan saat itu kemudian benar-benar ada yang mengetuk pintu kamar Slent saat Slent terus saja melamunkan mimpinya tersebut, dan tentu saja Slent langsung menghampiri pintu kamarnya tersebut, dengan langsung membukanya, dan saat di buka yang mengetuk pintu kamar Slent saat itu ternyata Artner. " Oh kau, masuk lah dulu, aku belum sempat melakukan apa-apa, aku merasa sedikit pusing dengan pikiran ku. Tunggu sebentar aku membersihkan diriku terlebih dahulu. " Ya tentu saja ini aku, kau berharap ada wanita yang masuk kemari dan menemani mu disini untuk menyajikan hiburan Slent haha. Aku pikir kau kurang bersenang-senang sampai sepertinya kau mengalami sedikit depresi Slent, jika saja kau ikut bersenang-senang dengan kemarin, kau tak akan merasakan pusing seperti ini Slent, wanita disana cantik, dan montok-montok Slent, aku yakin jika kau ke sana kau tak akan menyesal Slent hahaha,"jawab Artner bercanda saat itu, lalu kembali bergurau mengenai Slent yang tak ikut bersenang-senang bersama Artner di tempat hiburan yang di penuhi wanita-wanita tersebut kemarin malam. " Hahahaha kau selalu saja bersemangat jika menyangkut wanita Artner, bahkan sampai sekarang kau masih saja membicarakan mengenai wanita hahaha, tapi tak apa-apa selama kau senang kau bebas melakukan apapun Artner, tapi aku berpikir hal lain yang bisa membuat ku tenanh Artner, bukan wanita tapi cukup berdiam diri untuk mendapatkan ketenangan. Aku tak sama seperti mu yang bisa dengan sangat mudah bahagia jika wanita ada bersama mu,"ujar Slent menjawab perkataan Artner yang saat itu berpikir sangat jauh berbeda dengan Slent. " Hahaha ya kau benar Slent, aku seperti tak hidup jika tak ada wanita yang menemani ku hahaha. Hey kawan ada apa, ayo lah kita bersenang-senang bersama, sekarang ini kau sepertinya sudah berubah cukup jauh Slent, kau ingat kapan kita menghabiskan waktu bersama di temani wanita penghibur? Sudah lama kita tak bersenang-senang bersama seperti itu Slent, ayo lah hidupkan dirimu kembali, ada apa dengan mu? apa kau bosan dengan wanita?"ujar Artner bicara seperti itu, lalu bertanya mengenai Slent yang saat ini berubah menjadi orang yang kurang ingin bersama Artner untuk bersenang-senang di temani wanita. " Sepertinya aku tak apa-apa Artner hanya saja mungkin sekarang aku sedikit lelah, dan memiliki banyak pikiran sampai aku tak memiliki nafsu, dan tak memiliki keinginan untuk bersenang-senang, mungkin aku lelah dengan semua itu, dan sekarang aku hanya ingin menenangkan diri ku, menikmati ketenangan Artner. " Itu bagus Slent kau mempunyai kegiatan baru yang bisa membuat mu senang, dan tenang tapi ayo lah kita lakukan lagi bersama kesenangan yang sudah sering kita lakukan dulu, lain waktu aku akan membawa ke tempat hiburan malam itu oke, dan tentu saja kau tak bisa menolaknya Slent, tenang saja aku yang akan traktir apapun yang kau inginkan nanti, Sekarang ayo lah cepat bersihkan dirimu, kita harus cepat berangkat untuk pergi ke tempat dimana Kller mencurigai target Slent, kita berpencar agar kita bisa lebih cepat menemukan target Slent,"ujar Artner di lain waktu mengajak Slent untuk bersenang-senang bersama di tempat hiburan malam tersebut. Lalu bicara seperti itu kepada Slent menyuruhnya untuk secepatnya membersihkan diri karena misi hari ini sudah waktunya mereka mulai kembali. " Hahaha ha baiklah Artner, kau yang traktir. Ya tentu, kau tunggu lah sebentar aku membersihkan diriku, dan tentu saja langsung pergi kita tentu memiliki pekerjaan besar saat ini,"ujar Slent dengan langsung saja pergi meninggalkan Artner saat itu. Beberapa saat kemudian Slent sudah membersihkan dirinya, dan langsung saja bersiap untuk melanjutkan misi pentingnya mencari dimana target berada. Tapi saat Slent sudah keluar dari kamar mandi Artner tak terlihat ada di kamar Slent saat itu. " Apa Artner pergi duluan ke bawah? kenapa dia tak ada? ya sudahlah aku menyusul nya saja, sampai saat itu Slent melihat jika pintu balkon kamar Slent terbuka, dan saat Slent menghampiri pintu tersebut untuk menutupnya Slent melihat Artner yang saat itu ada di sana, melakukan apa yang biasa di lakukan Slent sehingga mendapatkan ketenangan di balkon tersebut. Tenang tanpa melakukan apapun dengan melihat pemandangan yang cukup menarik, dari balkon kamar Slent saat itu, sampai Slent langsung saja menghampiri Artner saat itu. " Wow aku pikir kau mendapatkan ruangan yang berbeda dari ku Slent Maksud ku sepertinya aku tahu kenapa jadi suka berdiam diri, dan mendapatkan ketenangan dari itu semua, sepertinya dengan cara seperti ini lah kau bisa mendapatkan ketenangan tersebut Slent, benarkan?"ujar Artner sambil saat itu melihat pemandangan yang menarik, dari balkon ruangan Slent. " Kau merasakannya Artner? ya dengan seperti ini lah aku mendapatkan, ketenangan yang aku inginkan Artner, aku pikir saat ini apa yang biasa aku dapatkan sudah cukup untuk membuat ku merasa bahagia Artner. Ya kau benar dengan tempat ini, entah apa yang berbeda, tapi aku pikir disini aku memang dengan sangat mudah bisa mendapatkan ketenangan,"ujar Slent bicara seperti itu, membernarkan apa yang di katakan Artner mengenai balkon dari kamarnya tersebut. " Menarik Slent, tapi aku pikir kau jangan terlalu sering seperti ini Slent karena dengan kau yang menyendiri, tenang disini, kau menjadi lebih mudah untuk melamun Slent, dan aku pikir sepertinya melamun adalah hal yang kurang baik untuk kesehatan mu Slent. Aku tertarik dengan cara mu mendapatkan ketenangan disini Slent, tapi aku akan lebih tertarik, dan ingin melakukannya jika tentu saja dengan wanita yang ada di sisi ku Slent hahaha,"ujar Artner bicara seperti itu dengan kembali menyinggung soal wanita, dan tertawanya yang puas karena pikirannya mengenai wanita. " Hahaha wanita lagi yang terus saja membuat mu puas, baiklah apa yang kita tunggu, aku sudah selesai dengan urusan ku disini, ayo berangkat lah sepertinya ini sudah lebih dari waktunya,"ujar Slent, lalu langsung saja mengajak Artner pergi untuk beraksi lagi hari ini. " Tentu, tapi tentu setelah kita mengisi perut kita Slent. Jangan sampai kau menyiksa perut mu sendiri karena tugas ini, ayo kita sarapan dulu dan pergi menjalankan tugas lagi,"ujar Artner. Dan tanla bicara lagi Slent, dan Artner langsung saja keluar dari kamarnya saat itu, dengan langsung saja berniat untuk sarapan dulu saat ini, ke ruang makan di hotel ini. Singkat cerita Slent, dan Artner sudah selesai sarapan pagi saat itu, lalu tanpa membuang waktu lagi mereka langsung saja pergi. " Baiklah aku pikir kau saja yang membawa kendaraan Slent, sekarang antar kan aku dulu ke tempat golf tersebut dulu. Lalu setelah itu kau bisa pergi ke tempat kedua yang Kller katakan jika target biasa ada di sana. Kita bisa berkomunikasi lewat ponsel kan Artner,"ujar Slent bicara seperti itu. " Ya tentu akan aku lakukan itu tenang saja,"jawab Artner. Karena sudah setuju dengan apa yang mereka bicarakan saat itu, tentu saja Artner langsung pergi dulu ke tempat golf dimana Slent akan mengintai situasi disana, berharap semoga target ada di sana. Setelah sampai disana tentu saja Slent keluar, dan tanpa bicara apapun lagi Artner pergi menuju ke tempat kedua dimana Kller memberitahu kepada kami dimana target suka beraktifitas. Dan tempat kedua tersebut adalah sebuah taman dimana taman tersebut tak jauh letaknya dari hotel. Sampai saat itu Slent fokus terhadap apa yang di hadapinya saat ini, dengan biasa saja Slent masuk ke taman golf saat itu, seperti yang sedang menikmati permainan golf saja Slent duduk di kursi yang ada di pinggir taman golf tersebut, dan tanpa melakukan apa-apa Slent hanya hanya melihat beberapa orang bermain golf saat itu, sambil Slent mengawasi keadaan sekitar membuka matanya berharap target bisa Slent jumpai di sana. Waktu terus berjalan tapi tak ada tanda dari target saat itu, sampai perhatian Slent menjadi terfokus kepada beberapa wanita yang sedang bermain golf saat itu, yang bermain tak jauh dari tempatnya duduk saat itu. Memang tak ada yang salah dengan beberapa wanita itu tapi Slent ingat jika salah satu wanita tersebut pernah Slent lihat, tapi entah dimana. Sehingga saat itu Slent malah memikirkan hal itu sampai Slent melamun. Dan saat Slent melihat ke arah luar dari taman golf tersebut Slent melihat ada orang yang datang menggunakan sebuah mobil mewah, sampai apa yang di lihat Slent itu mungkin saja adalah target, sampai Slent keluar dari taman bermain golf saat itu pura-pura ingin membeli minuman, sambil melihat siapa yang datang menggunakan mobil mewah tersebut. Sampai saat itu Slent bisa melihat siapa yang datang menggunakan mobil tersebut, dan terlihat jika dalam mobil tersebut keluar seorang pria paruh baya yang sudah cukup tua, sehingga memunculkan pikiran jika itu adalah target, sampai saat itu Slent sudah menyiapkan ponselnya dengan rekaman video yang akan di gunakan nya untuk merekam, atau memoto wajah dari pria tersebut. Saat itu pria paruh baya tersebut belum terlihat jelas wajahnya karena masih ada di mobil, sampai saat pria itu keluar dari mobil, Slent sudah siapkan kamera ponselnya untuk merekam, dan saat pria itu keluar sehingga Slent bisa melihat wajah pria tersebut, Slent pikir jika sepertinya pria itu berbeda dengan foto target yang di berikan Kller, tapi untuk lebih memastikannya Slent mencoba bersabar, dan mengikuti kemana pria itu pergi saat itu. mencoba melihatnya lebih jelas, dan menyamakannya dengan foto yang Kller berikan kepada Slent saat itu, sampai saat pria itu dan rombongannya masuk ke padang golf Slent pun ikut masuk, seperti yang Slent sudah lakukan tadi, yaitu menjadi penonton dari permainan golf tersebut, dan saat itu Slent terus saja memperhatikannya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD