Justin masih termenung di tempatnya. Pria itu duduk dengan tatapan kosong. Ia berusaha mencerna semua ucapan Selina kepadanya tadi. Kesedihan tergurat jelas di wajahnya. Tangannya menyugar rambutnya dengan kasar, lalu mencengkeramnya dengan kuat.
'Selly, aku tidak bisa melakukannya. Bagaimana aku bisa menjalani hariku tanpamu?'
Justin memejamkan matanya dengan erat. Ia terlihat sangat frustasi. 'Tidak. Aku tidak akan melepaskanmu, Selly!'
Pria itu segera beranjak dari tempatnya. Ia berniat mengejar Selina yang mungkin masih berjalan tidak jauh dari restoran tersebut. Walaupun wanita itu telah memintanya untuk melupakannya dan mengatakan bahwa dia telah menjadi milik pria lain, tetapi Justin sangat memahami perasaannya sendiri.
Ia juga dapat melihat dari kedua bola mata wanita itu. T
