Bagian 27 . Identitas Nata terungkap

1221 Words
. . Senja hari ini cukup indah, dari sudut ruang makan rumah dr Trio memancarkan warna jingga yang indah dan syahdu dipandang mata, kombinasi yang indah. . . Dr. Trio melewati ruang makan, langkahnya menuju kamar gadis yang dibawanya tadi, berencana mengecek kondisinya dan mengajaknya makan, karena dia sudah melewatkan waktu makan siangnya. . . Saat tiba di depan pintu kamar berniat ingin memberiketukan sebelum membuka pintu, namun secara bersamaan pintu itu terbuka, tanganya tergantung di udara dengan ekspresi keduanya kaget. “maaf aku ketiduran “ ucap Nata sambil menundukan sedikit kepalanya. “aku baru berencana mengajak mu makan ,. Ucap dr Trio, dia tidak bisa melihat ekspresi Nata karena tubuhnya tertutup dengan gamis hitam dan sempurna dengan niqab .. ‘ayuk makan dulu, nanti aku antar kamu pulang ucap dr Trio. Nata tidak membantah dia hanya mengangguk dan berjalan. Dr Trio berjalan didepan seraya mengrahkan Nata ke ruang makan, sesampainya di ruang makan, dia menarik kursi untuk Nata, “duduk lah, ucap nya. “terima kasih. . . “aku tidak tau seleramu, jadi aku membeli beberapa menu semoga cocok dengan selera mu. “aku tidak memilih makanan aku bisa memakan apapun ucap Nata pelan. Karakternya kali ini benar-benar lembut sangat cocok dengan balutan yang digunakanya. Suasana makan mereka sepi, yang terdengar hanya suara sendok keduanya menikmati makan tanpa suara atau saling bertanya, sesekali dr.Trio mencuri pandang. “makan dengan wanita dirumah pribadinya adalah hal pertama yang dilakukannya, selera makanya meningkat, “ternyata senyaman ini jika makan ada yang temanin, dr. Trio membatin. . . Beberapa saat kemudia Nata menyudahi makanya “terima kasih sudah meenyediakan makan dan merawat ku disini ucap Nata sambil melirik ke arah dr Trio. “tidak perlu berterima kasih aku juga bersalah hampir membuat mu celaka. Lalu keduanya hening tanpa berkata apa-apa lagi, suasana terlihat canggung. . . Lama suasana canggung sampai dr Trio mengingat berita di tv tadi. Lalu dr Trio membuka suara, Siapa nama mu? “ Permata Nata, bisa panggil Nata. Lalu hening kembali Nama mu indah ucap dr Trio memecahkan keheningan. . . Nata tersenyum, walau sudut bibir melengkung tidak terlihat namun matanya sedikit menyipit. “aku pamit pulang ucap Nata kembali ingin menyudahi pertemuan mereka tanpa mau tau siap lelaki didepanya, sikap Nata lebih terlihat seperti gadis pemalu. . “Aku Trio” ucap trio memperkenalakan diri, pangil aku mas Trio saja ucap nya kembali. “ia mas. Nata merasa tidak perlu mengenalnya lagi, toh dia akan kembali mencari penginapan untuk nya bersembunyi sementara ini. . . . “aku permisi mas, ucap Nata kembali, lalu saat ingin beranjak tanganya segera ditarik oleh dr Trio. Mereka tidak bersentuhan trio memegang lengan baju Nata. Nata sedikit terkejut lalu melihat pegangan itu tajam dan dr. Trio langsung segera melepaskan tanganya, ‘maaf”, “ ada yang ingin aku tanyakan. . . “duduk dulu kita bicara, nanti aku antar pulang lanjut nya lagi. Nata sedikit ragu, namun tidak punya pilihan lain selain menurut padanya. . . “dimana alamatmu nanti aku antar? , Nata diam seribu bahasa, lalu detik kemudian dia teringat akan tas dan bawaan belanjaan nya, disana ada Hp barunya, tentu bisa digunakan untuk mencari kosan. Nata tidak menjawap pertanyaan dr. Trio malah balik bertanya, “dimana tas dan barang belanjaan ku?. “ada di mobil, dr Trio berucap santai. . . “aku melihat berita ini di Tv dan di media manapun semuanya menyiarkan ini, tunjuk dr Trio berita kehilangan Permata Nata, dan imbalan yang besar bagi yang menemukanya. .. . . . Dam. Bagai disambar petir “aku ketauan” pekik nya dalam hati . . “aku tau ini kamu, lanjut kalimat dr Trio. “apa karena aku membawa mu sehingga keluargamu merasa kehilangan mu dalam beberapa jam lalu menyiarkan berita ini? tanya dr Trio penasaran. “namun rasanya tidak mungkin, berita ini keluar dipagi hari dan kita ketemu siang ini lanjut dr trio memberi banyak pertanyaan tanpa ada satupun yang dapat dijawab Nata. . . Nata tidak bisa berkata-kata,, masih dalam diam nya. “apa aku harus menghubungi keluargamu? Dan aku akan mendapatkan imbalan besar, lalu tersenyum nakal . Nata yang menyaksikan itu sangat ketakutan, jika dia kembali tentu perlakuan tuan Rangki akan lebih menakutkan, pikirnya. “jangan, ku mohon jangan, ucap Nata tegas dengan suara besar dan kedua tangan nya disatukan sambil memohon. . . “kalau begitu kamu tidak punya tempat diluar sana, orang-orang akan segera melaporkan mu jika kamu ketahuan. “aku tidak akan ketahuan. . . “aku yang akan melapor ucap dr Trio kembali dengan tatapan seriusnya menatap Nata. Dr Trio juga punya cara sendiri untuk menjaga gadis yang membuatnya jatuh cinta dipandangan pertama ada disisinya. . . “kumohon jangan begitu, kita tidak punya masalah biarkan aku sekali ini aja ucap Nata tidak ingin terlibat dengan pria didepanya. Dia sudah bisa membayangkan apa yang akan terjadi setelahnya, tipe pria yang tidak jauh beda dari tuan Rangki. . . “Tinggal disini” ucapa nya tegas serasa tidak bisa ditawar. Nata kaget matanya melotot. “tidak aku tidak bisa merepotkan mu dan tidak bisa melibatkanmu dalam masalah ku, dan aku wanita yang sudah menikah tidak bisa tinggal bersama pria lain ucap Nata memberikan alasan. Sebenarnya itu bukan alasan karena tuan Rangki memiliki dokumen dirinya dan dia menikah, sehingga secara hukum mereka sudah sah suami istri, namun itu secara sepihak dari Rangki yang mau, Nata tidak pernah menyetujui itu. . . “menikah? Dr Trio menanyakan kembali “iya aku sudah menikah tegas Nata kembali. . . . Diam, keduanya terdiam lama. . . “sama lelaki yang menarik tangan mu ketika sedang di kebun teh minggu lalu ucap Trio memastikan” karena dia kenal lelaki itu. What..? Nata terkejut saat dr Trio mengatakan itu. “mas mengenal ku sebelum ini? tanya Nata . “iya aku lelaki yang memberimu kartunama waktu itu” . . “aku mengenal lelaki itu ucapnya kembali, dia tinggal tepat di depan rumah ku ini, Trio menunjuk kearah luar. “apa? Pekik Nata kaget, sudah jauh-jauh keluar dari rumah tuan rangki malah berakhir kembali di depan rumah nya. Permainan nasif seperti apa ini , Nata membatin. . . “jangan laporkan aku dan bawa aku kesan, pliase,,, ucap Nata kembali memohon. “tinggal lah disini, kamu akan aman, ucap Trio dengan suara pelan dan lembut kali ini. . . Lalu keduanya diam. *** Rangki terbaring lemas di ruang istirahat kantornya, dirinya sudah diberi obat penenang agar kondisinya stabil untuk sementara. Suasana kantor nya yang terlihat hancur berantakan seperti kapal pecah ssedang di bersihkan dan dirapikan kembali oleh ob dan beberapa berkas di rapikan oleh Ray. Dr Alando yang keluar dari ruangan istirahat Rangki melihat kondisi kantor Rangki yang tidak karuan, terheran-heran, seorang Rangki bisa selemah ini hanya karena kehilangan satu mainan barunya. . Saat dr Alando keluar, Ray langsung menyapanya. Gimana kabarnya bro? apakah akan baik-baik aja ucap Ray terdengar nada kawatir. “Ia dia aku beri obat untuk bisa beristirahat. “Urus orang mu segera temukan gadis itu”. . . “tidak ada jejaknya keluh Ray, untuk mengecek cctv kita butuh waktu cukup lama. Kami sedang berusaha. . . Di rumah dr Trio Setelah perdebatan dan kesepakatan dibuat bersama, Nata tidak punya pilihan lain selain menurut, untuk sementara dia mengikuti alur saja, lagian dia sudah sore hari ini sudah baginya berkeliaran diluar ssana.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD