Kata Erina

1149 Words
Aduh..Erina tega banget sih.Aira kesal ,kenapa Erina harus menyampaikan sesuatu yang Aira anggap rahasia,tapi bisa sampai ke Fatih. "Maaf Ra,bukannya bagus ya kalau Fatih tau perasan kamu.Biar kalian lekas jadian. "Jadi Aira naksir Fatih juga?"Seru Echa sambil duduk di samping Erina "Apaan siihh...,ngga lah Cha.Fatih cuma enak di pandang aja.Tapi kalau naksir kayanya engga deh."Kilah Aira untuk menutupi rasa malunya. Aira bukan orang yang mudah menceritakan perasaanya.Aira merasa tidak percaya diri untuk sefrontal itu menunjukkan ketertarikannya.Bagaimanapun Aira sadar,dia adalah wanita.Dia merasa malu ketahuan naksir duluan. "Aira,Aira tengok sebelah kiri arah jendela.Kak Fatih mau lewat depan kelas kita."Bisik Sintia,teman sebangku Aira. Refleks,Aira langsung menoleh ke arah yang di tuju Sintia.Aira tidak sadar kalau dia sampai berdiri.Matanya terus mengikuti arah langkah Fatih sampai hilang di balik tembok. "Cie..cie...Ra duduk Ra .Fatihnya udah ilang"Riuh suara teman temanya menyoraki Aira. Muka Aira langsung memerah.Ia merasa sangat malu dengan reaksinya.Dia langsung duduk sambil berpura pura tidak mendengar teman temannya. "Kalau saingannya Aira,aku mending mundur cantik ah" Aira paham,pasti si Echa masih lanjutin bahasan yang tadi. "Parah!!..berat oy..saingannya Fatih lho ini.Bukan kaleng kaleng"Celetuk Dava ke arah bangku para cowok.Aira tidak begitu memperhatikan reaksi teman temannya.Suara sahut sahutan mereka bukan menjadi fokusnya lagi "Sin..tadi kelihatan banget ya?" "Apanya Ra?" "Elah..jan ikut ngeledek napa?"Sungut Aira pada Sintia. "Ra,kamu belum pernah pacaran ya?belum pernah naksir cowok?kamu transparan banget" Aira hanya nyengir ala ala kuda.Dia tidak menjawab setelahnya. "dah..jadian aja napa Ra.lagian Fatih udah tau ini.kamu tinggal pepet aja.Ga usah malu gitu.Rasa tertarik seusia kita itu wajar,normal. Tapi,..ssepertinya Fatih sudah punya Livia deh.Erina menyela obrolan mereka. TET...TET..TEETT... Bel kepulangan sudah berbunyi sejak 30 menit yang lalu.Bangku bangku di kelas Aira sudah kosong di tinggalkan penghuninya.Tapi Aira masih belum beranjak dari tempat duduknya.Pikiranya masih sibuk,mencerna perasaannya. Begitu banyak kejutan hari ini.Sekolah sudah sepi,para siswa sudah membubarkan diri.Hanya beberapa siswa yang masih betah di sekolah.Aira berjalan gontai melewati lorong antara parkiran dan bangunan kelas.Dia merasa malu,dan sedikit kehilangan asa.Livia..nama itu tiba tiba terbesit di pikirannya. Aira merasa grogi,tapi kepalang basah untuk berbalik arah.Dia harus berpapasan dengan Fatih di lorong. .Sambil berdebar dan menimbang,akhirnya Aira memutuskan untuk menegur Fatih lebih dulu. "Kak Fatih.."Aira berhenti sambil menundukkan wajahnya. "Eh..Apa dek ,ini Aira ya?"Aira bahagia,Fatih masih mengingatnya. Fatih berhenti,sekarang posisi mereka saling berhadapan hanya berjarak 30 senti meter.Cukup dekat,dan membuat Aira sangat gugup. Aku harus ngomong.jangan sampai nanti tambah malu,dan bikin dia gede rasa.iya!,kalau rasa ini terbalas.kalau ngga kan ga malu maluin.Batin dan nalar Aira sudah kacau acak acakan. "Kak,..emang Erina pernah ngomong sesuatu soal saya ga,ke kak Fatih?"Tanya Aira yang tidak berani menatap ke arah wajah Fatih.Dia lebih fokus menatap dinding di belakang Fatih. "Emang ,..Erina ngomong apa ke saya soal kamu?"Fatih sudah senyum senyum melihat kepanikan di wajah Aira. "Coba kamu bilang yang jelas,Erina ngomong apa ke saya?"Lanjut Fatih sambil memperhatikan hidung mungil di depannya.HidungAira memang bangir seperti di kartun kartun Jepang. Aira jadi grogi karna Fatih.Tapi,demi mendengar jawaban,Ia terpaksa menatap sorot mata Fatih yang cemerlang.Jantungnya makin cepat memompa.Darahnya terasa panas,mengalir di sekujur tubuhnya. Every body!Help me...AKU NANDANG TRESNO... "Erina bilang... dia udah ngasih tau ke Kak Fatih.Kalau...saya suka.E....mmm naksir Kak Fatih."Dengan hati berdebar,dan nafas yang di paksakan untuk menyambung kalimatnya. "Tapi kak Fatih ngga usah khawatir.saya ngga ada niatan buat gangguin kak Fatih.Dan saya juga ngga tertarik untuk pacaran.Saya akan menjaga diri saya untuk suami saya nanti." Fatih tertegun dengan kalimat yang meluncur dari lisan Aira.Dirinya tidak menyangka sama sekali. Ampuun.. unik banget sih,ni bocah.Dari ungkapan hati yang katanya naksir,tapi langsung ngasih batasan kalau dia ngga pingin pacaran ..dan apa tadi? katanya akan menjaga diri untuk suaminya kelak?Amazing banget nih bocah.kirain kocak kocak selebor.Ternyata pikirannya jauh juga ya.Dah ngerti tanggung jawab. "udah ya kak,makasih atas waktunya."Aira mengakhiri pernyataan naksirnya di sore itu.Dan berlalu dengan beban hati yang sudah terangkat.Aira belum sadar,bahwa pernyataanya mengandung konsekuensi yang berat. Sementara Fatih masih tertegun dan terbengong bengong. jadi ceritanya,tadi aku dilambungin ke Angkasa terus di banting?Awas kamu Aira.. Setelah pernyataan sore itu,Aira dan Fatih menjadi canggung.Aira berpura pura tidak mengenal Fatih.Dan Fatih hanya mengimbangi Aira.kata kata SAYA AKAN MENJAGA DIRI UNTUK SUAMI terus terngiang di kepala Fatih. Bisanya Aira akan memalingkan muka bila secara tak sengaja berpapasan dengan Fatih.Tapi,Nikco teman Fatih yang rajin menyapa Aira.Fatih memilih untuk menyapa Vega sahabat Aira.Sementara Vega akan blingsatan tidak berani menatap Nicko.Ya, Vega memendam rasa pada Nicko. Hosh hosh huhh Aira berlari demi menyelamatkan bola basket yang nyaris keluar lapangan.Semua siswa di lapangan sedang fokus ke arah lapangan basket.Pasalnya,hari ini ada pengambilan nilai untuk mata pelajaran PENJASKES.{Pendidikan jasmani dan kesehatan} Sesaat kemudian sorak sorai di lapangan menjadi hening.Lalu sahut sahutan kembali terdengar.Beberapa teman Aira,baik cewek maupun cowok serempak memanggil manggil Aira "Aira! Aira!arah jam sembilan.cie ..cie cwit cwit ha.. ha.. ha Aira sontak mengikuti arahan teman temannya.Reflek ia menoleh arah jam sembilan.Daan.....Bola berhasil di rebut oleh Anita,karna fokus Aira berpindah ke Fatih. Dengan berjalan tenang tanpa merasa menjadi objek huru hara adik kelasnya,Fatih berlalu seperti tidak terjadi apa apa.Sungguh!ekspresinya sangat datar. Fatih benar benar menjaga jarak dan sikapnya pada Aira.Seperti siang itu. "Eh..kak Fatih apa kabar?"Dengan wajah sumringah dan senyum terkembang,sara mendayu,Vega menegur Fatih.Padahal Vega sedang berjalan bersisihan dengan Aira. Sedikit mengarahkan pandangannya sejenak,Fatih menatap Aira,lalu fokusnya beralih ke Vega."eh..Vega kabar baik dong.." Biasanya,kalau sedang mood,Aira akan menimpali dengan menegur Nicko.Tapi kali ini,Aira sedang malas untuk di ledek.Ia sedang tidak berminat mendengar omongan absurd Fatih dan Vega.Aira memutuskan untuk berlalu lebih dulu. "Duluan Vee,kak Nicko"Aira berlalu tanpa menegur Fatih. "Udah ya kak Fatih,..Aira sedang mode ngambek tuh"Vega berpamitan dengan Fatih dan berlalu.Dan tidak menegur Nicko. Para siswa sedang mempersiapkan diri untuk ekskul nya.Sementara Vega sudah bergabung dengan marching band nya,Aira sudah berganti kostum dengan do bok nya. Ya selain olah raga basket,Aira juga suka kegiatan berkeringat lainnya.Ia bergabung dengan club bela diri Tae kwon do.ya...walaupun Aira tidak jago sama sekali.Karna niatan Aira,murni olah raga untuk kebugaran.Aira sangat bersemangat dengan ekskul ini. Saat sedang peregangan otot sekitar 15 menitan,Fokus Aira teralihkan dengan kehadiran seseoarng yang bergabung di lapangan.Orang itu masuk ke barisan belakang dan bergabung dengan peserta lainnya. Ngga salah tuh dia ikut tae kwon do juga? Aira masih bisa fokus dengan intruksi sabeum nya di depan. "Tumben dia ikut join,biasanya dia latihan di gedung olah raga atau di kampus tuh."Siska berbisik sambil menatap Aira.Sebenarnya,Siska sudah mahasiswa,tapi dia sudah biasa ikut berlatih di sekolah ini.Dia merupakan salah seorang murid sabeum Widi. "Eh,..mba Siska kenal dia?"sahut Aira sambil mengangkat sebelah kakinya kesamping atas dan diluruskan. "Aira..."Sabeum Widi menegur sambil berjalan ke arahnya. "Lanjut nanti"gumam Siska,demi menghindari lirikan sabeum Widi. "Dia ituu atlit Ra...dia udah biasa ikut kejuaraan di kampus.Sabuk dia cuma kamuflase doang.Sungkan dia sama sabeum Widi."sambung Siska saat mereka sudah istirahat. Selama latihan,pergerakan Aira jadi kaku tidak nyaman.Dia kurang leluasa bergerak dan berakrab akrab dengan peserta lainnya.Aira takut dikira mencari pehatian Fatih. Mungkin dia ikut latihan gabungan di sekolah ini,karna mau nambah jam latihan.Kan sebentar lagi kejuaraan daerah akan digelar. Aira mencoba berfikir positif,dia tidak berani ke GRan.Cukup satu nama yang membuat ia tau batasannya dan posisinya.LIVIA benarkan?
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD