1 - Aku

533 Words
(n.) yang mencintaimu sepenuh hati, tapi kau sia-siakan. -CommaWiki *** Melody POV Hai. Halo. Sawadikhap. Hola. Kenalin, gue Melody. Melody Anjani. Anak kedua dari Ayah Radityo Hendrawan dan Ibu Ayusita Larasati. Asal Malang (kera Ngalam a.k.a arek Malang). Kakak dari Nada Rinjani dan adik dari Aluna Saraswati plus adik ipar Narendra Bara Prayudha juga tante yang ngangenin buat Kevan Gevano Prayudha. Udah kan? Apa masih ada yang belum gue bilang? Oh iya, gue seorang akuntan perusahaan swasta di Yogya dan sekarang udah pindah ke ibukota. Hmm, apalagi ya? Oh, umur. Enaknya berapa menurut kalian? Yang pasti, gue belum tua-tua amat. Inget, gue masih ada adik dan kakak. Gue kasih clue aja kalau gitu. Gue 2 tahun lebih tua dari Nada dan 3 tahun lebih muda dari Kak Luna. Kalau tahun ini Nada umurnya 25 tahun, kira-kira berapa umur gue dan Kak Luna? Lah, malah main itung-itungan Sorry ya readers, anggap aja pemanasan/intermezzo Nama, cek. Silsilah keluarga, cek. Umur, cek. Pekerjaan, cek. Jenis kelamin, jelas perempuan tulen dong. Apalagi? Oh, masih ada satu. Poin yang sering kali bikin kita, kaum perempuan, sensitif selain umur dan berat badan. Hell! Status. Yaps, status gue belum kawin. Bukan single, apalagi jomblo. Karena disdukcapil nggak kasih opsi single atau jomblo. Adanya "kawin" dan "belum kawin." Kenapa nggak pakai kata "menikah?" Entahlah. Lah, kenapa jadi bahas kemana-mana sih? Muter-muter kaya lagu Alamat Palsu aja Oke. Mari kita perjelas. Maksudnya, gue perjelas. Status "belum kawin" di KTP alias single di real life. Tapi bukan berarti gue pure SSB kayak si Nada ya, sayang banget dong wajah rupawan gue hasil ciptaan Tuhan dilewatin gitu aja. Pastinya, gue pernah pacaran sama senior di kampus. Tepatnya pas zaman kuliah dulu. Bisa bayangin nggak tuh kalian, zaman peralihan dari puber ke bucin Sama halnya kayak gue. Kalau ditanya berapa lama, gue jawab nggak lama juga. Nggak ada satu tahun malahan. Awalnya emang manis banget, rasanya kayak hubungan ini bakal berakhir happy ending, nggak tahunya. Cih, pahit. Sepet malah. Istilahnya kalau kata kids jaman now, "ditinggal pas lagi sayang-sayangnya." Sampai ada lagunya juga kan tuh. Itu juga yang terjadi sama gue. Alasan putusnya klasik. Nggak ada kecocokan. See? Putusinnya juga lewat chat. Banci banget kan emang tuh cowok. Beruntung gue pacarannya cuma bentar, karena gue denger selentingan kalo doi itu playboy. Kampret nggak tuh. Setelah kejadian putus yang mainstream itu, gue nggak pernah lagi ngeliat doi wara-wiri kampus. Semua kontak dan sosmednya gue block. Karena gue pikir, nggak penting juga save kontak cowok macem dia. Sampai suatu hari gue denger kabar kalau doi udah pindah kampus ke luar negeri. Gue menerka-nerka dong. Apa gara-gara dia pindah itu makanya putusin gue? Sampai saat ini, gue nggak berharap ketemu lagi sama dia. Kalau ketemu pun, pura-pura aja nggak kenal. Semenjak kejadian itu, sekarang gue lebih selektif buat pilih pasangan. Umur udah nggak muda. Kalau ditanya yang official, belum ada. Yang deketin? Jangan tanya. Secara, gue primadona di divisi gue (sombong dikit gapapa lah ya) Jadi, nggak salah dong kalau gue pengen hapus memori sama doi dulu? Are you sure delete Damar Eka Wiratama from your brain? Yes. Dan selamat datang di kisah hidupku, yang pasti sebelum kakak dan adek gue nikah. Melody POV end.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD