Sebuah mobil Rang rover velar tiba di pelataran sebuah rumah mini malis berlantai dua yang terlihat begitu asri dan nyaman tapi terlihat sepi, seorang pria turun dari mobil tersebut berjalan gontai menuju pintu rumah dan menekan bell , dia terlihat begitu kacau , raut wajahnya seperti menyimpan beban ,pakaian nya tak jauh beda dengan raut wajah kusut nya, begitu berantakan . tak lama kemudian pintu terbuka menampilkan sosok perempuan yang begitu di cintai nya , dia tersenyum ketika melihat sang pria . Tanpa banyak kata dia menubruk tubuh mungil tersebut , mendekap nya begitu erat ,mencium ceruk leher sang wanita yang selalu menjadi candunya .
" hei . .Mas ada apa ? bukan nya mas harusnya masih di hotel ?" tanya sang wanita . namun yang di tanya tetap diam .
" Mas ...lepasin dulu pelukan nya ? lebih baik kita masuk billa buatin teh anget ya ?". sang peria akhirnya mengangguk dan melepaskan pelukan nya dengan tidak rela ,berjalan gontai ke ruang tamu dan menghempaskan tubuhnya di sofa sambil melihat sang wanita menghilang dari pandangan nya menuju ke arah dapur .
ya dia adalah fahrizal dan billa , setelah keluar dari hotel meninggalkan istri kedua nya dan berkeliling kota dengan perasaan gundah dia memutuskan untuk menemui sabilla nya ,istri tercintanya yang sangat dia rindukan .
Sabila datang dengan membawa nampan berisi teh dan sarapan ,
" mas sebaiknya sarapan dulu trus abis itu mandi dan istirahat mas keliatannya cape banget, " ucap sabilla tersenyum menatap suami nya yang terlihat lelah .
" yank ,boleh ga kalau kita tidur aja mas pengen di temenin tidur sama kamu ,sambil di peluk ? mas kangen yank. "
" iya boleh tapi mas sarapan dulu ya , biar nyenyak tidur nya . "
" tapi yank mas ga laper?"jawab nya memelas
" kalau g sarapan nanti mas sakit ,sarapan dulu sedikit ya bila suapin mau ?"
" ya udah tapi dkit aja ya?"
"iya ,iya . . sinih bila suapin bayi besar yang manja."
izal hanya bisa tersenyum mendengar panggilan bila , dalam hati nya dia merasa sakit melihat senyum sang istri sekaligus merasa bersalah .
Setelah sarapan izal menarik bila ke kamar mereka , kemudian menyuruh bila duduk dan bersandar di kepala ranjang agar dia bisa tidur di pangkuan bila , billa dengan sabar nya mengusap puncuk kepala suaminya agar bisa tertidur dengan nyaman .
"yankk ... maaf??? jangan pernah tinggalin mas ya tetap di samping mas?" ucap izal memecah keheningan .
" mas kenapa harus minta maaf mas g punya salah apapun ke bila , kalaupun ada billa udah maafin mas sebelum mas minta maaf , bila hanya berusaha untuk selalu di samping mas ,menemani mas, menjadi istri yang baik ,sisanya bila serah kan pada takdir yang kuasa sampai mana bila bisa bertahan di samping mas , karna bila ga bisa menjanjikan akan terus di samping mas , karna jika yang kuasa besok menjemput billa ,maka tugas bila menemani mas cukup sampai di sini. atau mungkin takdir juga bisa memisahkan kita untuk tidak terus bersama maka bila tidak bisa menolak bila hanya bisa ikhlas dan bersabar , bila harap mas juga bisa seperti itu . " ucap nya tersenyum sendu sambil mengusap kepala fahrizal.
" jangan bilang gitu yank mas g suka." tak terasa air mata nya menetes izal memeluk pinggang bila . entah mengapa ucapan billa terasa akan menjadi nyata .
" Ya Alloh berikan lah yang terbaik untuk hamba dan suami hamba karna sesungguh nya hamba percaya takdir mu adalah yang terbaik untuk kami, hamba berserah kepadamu ku pasrahkan semuanya padamu." ucap sabila dalam hati nya.
dia menatap suami nya yang sedang memeluk nya dan menyembunyikan wajah nya di perut nya, bila sangat memahami mungkin suaminya sedang merasa bersalah untuk apa yang terjadi tadi malam , tak bisa d pungkiri bahwa hatinya kini sungguh merasakan perih , karna membagi suami dengan wanita lain adalah hal yang paling sulit , namun apalah dayanya jika memang takdirnya harus di madu maka dia hanya bisa pasrah dan mencoba ikhlas untuk yang terjadi dalam hidup nya .
dor..dor..dorr....dorr
Suara gedoran pintu depan dan suara bell yang terus berbunyi menyadarkan bila dari lamunan nya ,
" siapa yang bertamu pagi-pagi seperti ini sampai menggedor-gedor pintu, astagfirulloh benar- benar g d sopan nya itu orang" gerutu billa, kemudian dia membenarkan letak tidur suami nya yang terlihat nyenyak tak terganggu walau begitu berisik , dia merapihkan hijab nya dan menuju ke luar untuk membukakan pintu .
"iya sebentar . . . " ucap bila karna seertinya tamunya tidak sabar dan terus menggedor-gedor pintu .
"iya siapa ....." ucapan bila terhenti ketika melihat siapa yang bertamu .