" jika saja aku bisa menentukan takdir ku sendiri , aku tak akan memilih untuk menyakitimu demi kebahagian yang lain dan mengorbankan kebahagiaan kita."
fahrizal pov
****
Aku terpaku Melihat mu pergi meninggalkan hotel , setitik air mata jatuh di pelupuk mata ku , khumaira ku pergi, dia bilang dia ikhlas berbagi dengan nisa , padahal aku tau , tatapan matamu tak bisa membohongiku aku melihat kesedihan dan kesakitan di tatapan mu , aku hanya lelaki lemah dan rapuh yang menyayangi ibu ku , demi rasa sayang dan bakti ku pada ibu ku aku mengorbankan kebahagian khumaira ku sabilla ku dengan menikahi Anisa Rahmawati wanita pilihan ibuku .
"arrrggghhhhh....brengsek ,lo b******k zal " aku berteriak prustasi di area parkir .
" maaf yankk maafin mas " aku meracau sendiri meremas d**a ku yang terasa sesak .aku merasa sangat berdosa telah menyakiti nya .
aku berjalan dengan gontai menuju ke kamar hotel dimana Anisa menunggu ku . sungguh rasanya aku ingin berlari mengejar istriku tapi aku tak berdaya aku telah berjanji pada ibuku untuk menghabiskan malam dengan Anisa . jika ada yang bilang aku lelaki lemah ,dan suami b******k . hanya karna istriku belum kunjung memiliki keturunan aku menikahi wanita lain .
ceklek ...
kubuka pintu kamar hotel , menampakan wajah Anisa sedang duduk termangu di sisi ranjang , dia berdiri menatap ku sepertinya dia ingin berbicara tapi aku mengacuhkan nya aku berlalu meninggalkan nya untuk ke kamar mandi .
setelah 30 menit aku di kamar mandi membersihkan diriku agar tak penat , aku melihat anisa belum tidur dan menunggu ku .
" Mas udah mandinya , pasti mas cape kan ? nisa udah pesenin teh anget saat mas di kamar mandi , mas minum dulu teh nya keburu dingin ." ujarnya tersenyum lembut menyodorkan teh kepadaku , aku mengangguk menerima teh dari nya , aku meminum nya perlahan , kulihat dia masih tersenyum manis , nisa sebenarnya perempuan yang manis dan cantik walau menurut ku lebih cantik billa , dan satu yang membedakan nisa dan billa , jika billa cantik dengan kerudung yang menjuntai menutupi aurat nya, sedangkan nisa cantik tapi tak menutupi aurat nya , mungkin nanti akan ku suruh dia untuk memakai kerudung .
" kamu belum tidur nis ? lebih baik kamu tidur pasti kamu cape ini udah malam ." ujar ku pada nisa aku duduk di sova dan meletak kan cangkir teh yang telah tandas di meja .
" iya sebentar lagi aku tidur kok mas ,"
saat nisa berbicara tiba-tiba kepala ku sakit , aku memegang kepala ku .
arrgggghhh....
" mas kenapa ? mas pusing ?" kudengar nisa berbicara dan mendekat padaku , dia menyentuh tangan ku.
"mas sebaiknya istirahat di ranjang pasti mas kecapean ayo nisa bantu papah?"
nisa memapah ku tapi entah mengapa sentuhan nisa membuat tubuhku terasa panas , ku tatap wajah nya entah mengapa hasrat ku tiba-tiba membuncah di dadaku , rasa panas semakin menjalar di tubuhku , aku tak sanggup menahan nya lagi . aku menginginkan nya tak butuh waktu lama aku menerjangnya dengan sisa kesadaran di dalam diriku . malam panas yang aku hindari kini tak dapat lagi kuhindari aku berbagi ranjang dengan nya , malam yang dingin tak membuat ku merasakan dingin karna rasa panas akibat pergumulan ku dengan anisa . setelah pelepasan yang entah berapa kali ,aku ambruk ke samping nisa kesadaran ku mulai menghilang, di gantikan dengkuran halus.
pov and.
****
di tempat lain seorang wanita menangis tersedu-sedu dalam sujud nya ,membayangkan suami nya yang sedang menghabiskan malam dengan wanita lain , dia mengadu kepada yang kuasa mencurahkan segala sakit , dan keluh kesah pada pencipta nya.
"hiks....hiks... kenapa ya Alloh , kenapa engkau memberikan ujian seberat ini . Hamba sudah berusaha ikhlas menerima takdir mu , tapi entah mengapa hati ini masih terasa sesak , rasanya begitu sakit , dulu hamba mencintai nya karna mu , kini saat rasa cinta yang hamba pikir akan membuat hati hamba selalu menghangat malah membuat d**a ini terasa sesak , ya Alloh ya tuhan ku jika engkau sedang menguji kesabaran hamba maka hamba mohon kuatkan lah hati hamba ya Alloh , hilangkan lah rasa sakit di hati hamba ini." dia menangis ,mengadu dengan lirih nya sampai dia tertidur di hamparan sejadah tanapa membuka mukena nya . ya dia adalah salsabilla ,setelah keanu mengantarkan nya pulang billa awalnya begitu tegar tapi ketika memasuki kamar nya dia kembali teringat pada suami nya . kamar nya terasa kosong tanpa suaminya , pikiran nya mulai berkelana , dadanya mulai terasa sesak ,tangisnya tak terbendung lagi , kemudian billa memutuskan melakukan shalat isa karna dia belum shalat , sambil mengadukan keluh kesah nya pada tuhan nya.
waktu berlalu begitu cepat , suara adzan subuh berkumandang membangunkan wanita cantik dari tidur nya ,
" astagfirulloh ya alloh aku ketiduran di sinih , sampai waktu subuh . " billa begegas mandi membersihkan diri dan menunaikan shalat subuh .
Sedangkan di tempat lain seorang laki-laki terbangung dari tidur nya , pelukan hangat di tubuhnya membuat nya menyunggingkan senyum nya , namun senyumnya perlahan pudar saat melihat wajah perempuan yang memeluk nya.
"Astagfirulloh Anisa . apa yang telah aku lakukan ya Alloh ??" ya dia adalah fahrizal , izal bangun dan melepaskan pelukan nisa di tubuhnya , izal berdiri memakai pakaian nya dan berlalu ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Dalam guyuran air shower , dia merutuki kebodohan nya ada apa dengan dirinya kenapa semalam dia tiba-tiba begitu b*******h hanya karna sentuhan tangan Anisa , rasa bersalah pada billa menyeruak di dadanya.
"maaf yankk ..maaf mas telah menghianati mu. " air mata izal menetes dia sungguh merasa semakin bersalah walau Nisa sudah halal untuk di sentuh nya tapi tetap saja izal merasa telah menghianati billa ,
Setelah selesei mandi izal turun kebawah dan melakukan shalat di masjid hotel ,setelah selesei dia pergi meninggal kan hotel tanpa membangunkan nisa , izal mengendarai mobil dengan segala pikiran yang berkecamuk , rasa sakit,sesak bercampur dalam dadanya .
"maaf yank maaf ...." hanya kata-kata itu yang selalu di ucapkan nya, tangan nya mencengkram mobil , pikiran nya mulai jernih memikirkan kejadian semalam sepertinya teh yang di minum izal ada obat perangsangnya izal sangat yankin karna semalam iya merasa pusinh , tapi saat nisa memegang tubuhnya rasa pusing itu berganti dengan gairah yang menggebu-gebu tanpa sadar izal pun langsung menerjang Anisa.
Setelah dia mengemudi hanya berputar-putar tanpa arah tujuan , akhirnya izal memutuskan untuk pulang ke rumah ,dia ingin melihat billa , khumairanya yang cantik , dia begitu merindukan istrinya itu walau rasa bersalah di dadanya , tak menyurutkan rasa rindunya kepada sabila . mobil izal tiba di pelataran rumah nya .
Di tempat lain , di dalam sebuah kamar hotel , Seorang perempuan sedang melampiaskan emosinya dia menghancurkan seluruh isi kamar hotel , amarah membuncah di dadanya . ketika bangun tidur dia mendapatkan sisi ranjang nya kosong dia pikir suaminya sedang di kamar mandi . tapi setelah 20 menit tak kunjung keluar dia mengecek ke dalam . nyatanya suaminya tak ada di dalam suaminya pergi meninggalkan nya setelah semalam menghabiskan malam panas dengan nya , harga dirinya merasa telah dicoreng dia merasa terhina hingga dia melampiaskanya dengan menghancurkan segala yang ada di depan matanya.
" b******k kamu mas, beraninya kamu meninggalkan aku di sini sendiri setelah apa yang kita laku kan semalam ."
" arrghhhhhh fahrizal b******k ...."