Bab.17 Langkah Baru Melody

1493 Words

Mentari pagi di Salatiga menyapa lembut dengan udara sejuk yang menyentuh kulit. Embun masih menggantung di ujung dedaunan ketika Melody menurunkan koper terakhirnya dari mobil yayasan. Di depan gerbang besar bertuliskan Pesantren Al-Firdaus Cabang Salatiga, ia menarik napas panjang. Tiga tahun. Tiga tahun yang begitu panjang, penuh ujian, air mata, dan doa yang tak pernah berhenti. Kini, semua itu terasa seperti bayangan yang perlahan memudar di balik punggungnya. “Selamat datang, Bu Melody,” sapa seorang perempuan berkerudung ungu lembut. “Saya Ustadzah Fadila, kepala sekolah di sini. Kami sudah lama mendengar nama Ibu dari cabang Semarang.” Melody tersenyum sopan, menunduk. “MasyaAllah, terima kasih, Ustadzah. Saya siap belajar dan berkhidmah di sini.” Langkahnya masuk melewati kor

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD