Benci tapi cinta

1306 Words

Pagi mulai menjelang, jarum jam sudah menunjukkan pukul 09.00. Namun, para penghuni rumah masih belum ada yang bangun juga. Semuanya masih terlelap dalam mimpi indah masing-masing, kecuali Axel. Setelah menerima kabar dari asistennya--Bagas, Axel langsung bergegas keluar dari kamar Viona. "Bi, apa pintu depan sudah bisa dibuka?" tanya Axel, tanpa sengaja bertemu asisten rumah tangga yang kebetulan sedang bersih-bersih. "Pintu rumah selalu bisa dibuka, Tuan. Memangnya rusak, ya?" tanya asisten itu, mengernyitkan keningnya. "Em, maksud saya tadi malam kuncinya tidak ada. Jadi tidak bisa dibuka," jelas Axel. "Oh kunci... Pintu depan sudah Bibi buka, Tuan," sahut asisten itu cepat. Setelah mengucapkan terimakasih, Axel bergegas berjalan menuju pintu keluar. Tanpa ada berpamitan pada siapa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD