“Sudah siap untuk pergi?”
Keyshia melirik jam yang ada di pergelangan tangannya “Sebentar sajakan?” tanyanya memastikan.
“Hey, kita akan makan malam.” Gabriela tak mengerti kenapa Keyshia ingin sekali cepat-cepat pulang. Padahal di apartemen, Keyshia tidak akan melakukan apa-apa.
“Aku merasa tidak enak hati jika makan malam dan berakhir menolak ajakannya.”
Kedua tangan Gabriela bertengger di bahu Keyshia. Dia kemudian menatap Keyshia dengan tatapan seriusnya. “Dia terlalu kaya untuk kamu kasihani karena sudah mentraktir orang miskin seperti kita. Apa kamu mengerti?”
Orang miskin seperti kita, kalimat itu cukup menghibur bagi Keyshia. Dengan menahan tawanya Keyshia berucap, “Oke baiklah, dia tentu tidak akan menghabiskan banyak uang untuk makanan kita.”
Sebuah taksi membawa Keyshia dan Gabriela menuju sebuah restoran yang Keyshia sendiri tentu tidak pernah ke sana karena restoran tersebut berada di sebuah hotel terkenal.
“Ini kali pertamamu masuk ke hotel ini, bukan?” tanya Gabriela yang langsung dijawab anggukan Keyshia. Gabriela kembali bertanya, “Apa kamu tahu siapa pemilih hotel ini?”
Keyshia mengerutkan dahinya, dia mencoba mengingat siapa pemilik dari hotel golden rose ini. Satu nama kamudian teringat oleh Keyshia. “Ah, ini milik keluarga Collins bukan? Yang anak perempuannya seorang aktris. Kalau tidak salah namanya… Sheena Collins?”
Gabriela mengangguk. “Dialah yang akan kita temui.”
Keyshia tidak bisa menyembunyikan kekagetannya. Bukan tanpa alasan Keyshia kaget, Sheena yang akan dia temui adalah seorang aktris yang cukup kontroversial.
“Jangan takut, dia tidak seburuk yang kamu pikirkan.”
“Aku tidak takut….” Keyshia melihat pesan yang masuk di ponselnya yang ternyata dari Fani. “… aku hanya kaget karena akan bertemu dengan Sheena.”
“Jangan memikirkan hal buruk.” Gabriela tersenyum penuh maksud.
Mereka berdua menunggu Sheena di sebuah ruangan private. Keyshia mencoba menyembunyikan kegugupan yang dia rasakan. Tak lama kemudian, pintu ruangan itu terbuka dan sosok Sheena yang terlihat seperti dewi mitologi Yunani datang.
Sheena cantik, Keyshia akui itu. Tapi, kecantikannya itu tidak membuatnya bersinar di hollywood. Akting dari Sheena dianggap biasa saja, tapi karena cantik dan kontroversial, dia jadi bisa bertahan di dunia hiburan.
“Senang bertemu denganmu, Keyshia.” Sheena mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Keyshia.
“Iya, senang bertemu denganmu juga, S-Sheena.”
Sheena tersenyum geli. “Jangan kaku seperti itu. Gabriela sudah bercerita banyak tentangmu dan aku sangat menginginkanmu.”
Perasaan Keyshia mendadak menjadi takut. “Menginginkanku untuk melakukan apa?”
Sheena melirik Gabriela. “Haruskan kita makan dulu?” tanyanya pada Gabriela.
“Sepertinya harus begitu bukan?” Gabriela terkekeh.
“Tidak bisakah kalian menjelaskannya sekarang saja?” Keyshia sudah sangat penasaran dengan apa yang harus dia lakukan.
“Sudah tidak sabaran?” tanya Sheena yang dijawab anggukan Keyshia.
“Oke.” Wajah Sheena mendadak menjadi serius. Tidak ada senyum di wajah cantik itu lagi. “Apa pun yang kamu dengar kali ini, kamu tidak boleh menyebarkannya karena kamu akan mendapatkan akibatnya. Yah tentunya akan ada uang tutup mulut untukmu jika menolak hal ini.”
Perasaan takut yang Keyshia rasakan ternyata benar. Pekerjaan yang Sheena tawarkan ternyata suatu yang menyangkut keamanannya.
“Berjanjilah.”
Keyshia melirik Gabriela dan Gabriela memberikan kode agar dia mengangguk. Dengan ragu, Keyshia akhirnya menganggukkan kepalanya. “Aku berjanji.”
“Pekerjaan yang akan kutawarkan untukmu itu… menjadi kekasih dari Ashton O’neil.”
Sedetik kemudian Keyshia ternganga. “Apa Anda bercanda?!” tanya dengan berseru kaget. Keyshia tak percaya dengan apa yang disuruh oleh Sheena.
“Apa aku terlihat bercanda, Keyshia?” Sheena menatap tajam Keyshia.
“Tidak,” cicit Keyshia.
“Terdengar mustahil bukan? Aku saja yang secantik ini dicampakkan oleh Ashton, bagaimana dengan gadis sepertimu. Tapi aku percaya kamu bisa membuat Ashton jatuh cinta dan menjadi kekasihnya.”
Oke, entah Keyshia harus bangga atau tidak dengan hal ini, ini terasa seperti penghinaan secara halus tertuju padanya
“Aku tidak akan bisa mendekati Ashton dan untuk apa aku menjadi kekasihnya?”
“Buat dia menjadi sangat mencintaimu dan selanjutnya, campakkan dia. Mudah bukan? Dan bagaimana cara mendekati Ashton, aku bisa membantumu melakukan hal itu.”
Ini jelas sangat tidak masuk akal bagi Keyshia. Dibandingkan memberikan Ashton pelajaran seperti itu, bukankah lebih baik jika Sheena membuat Ashton jatuh cinta lagi padanya?
“Dia tidak bisa kudekati lagi,” ucap Sheena seakan tahu apa yang akan dikatakan Keyshia. “Dan yang kulakukan ini untuk balas dendam tentu saja.”
“Dia tidak akan mungkin tertarik padaku.”
Sheena menggeleng. “Kamu itu unik, jadi bisa saja dia akan menyukaimu. Selama kamu bersikap aktif dengan hal-hal yang kusuruh, kamu pasti bisa menaklukkannya.”
“Aku tidak yakin,” gumam Keyshia.
“Tapi aku yakin padamu. Apalagi kamu seorang yang tidak mungkin akan mencintai Ashton. Akan sangat susah bagiku jika menyuruh Gabriela, kamu tahu jika dia bisa saja menyukai Ashton?”
Gabriela yang disebut namanya hanya bisa mendengus geli. Dia juga tidak tertarik untuk melakukan perintah yang Sheena berikan. Untung saja ada Keyshia yang sangat pas dengan apa yang diinginkan Sheena.
“Aku bisa saja jatuh cinta padanya,” kata Keyshia ragu.
Sheena menyeringai. “Seorang anti-romantic sepertimu malah mengatakan cinta. Keluargamu jelas lebih berharga daripada sebongkah cinta dari Ashton, bukan begitu Keyshia?”
“Jika kamu mau, maka aku akan memberikanmu ini.” Sheena memperlihatkan ponselnya dan Keyshia tampak tercengang melihat nominal yang akan dia dapatkan dari rencana Sheena.
“Bagaimana? Menggiurkan bukan? Apalagi yang kusuruh sangat mudah.” Sheena bangun dari duduknya. Dia kemudian berdiri tepat di belakang Keyshia. “Hatinya yang beku, harus kau panaskan. Biarkan hatinya mencair karena dirimu. Namun satu hal, hatinya terlarang untuk kau masuki.”