Prolog

248 Words
Pria bersurai emas dan beriris rubi dengan pakaian khas zaman kini hanya membawa sebilah Katana di pinggangnya. Ia tengah melewati hutan dengan salju yang menutupi jalan setapak yang tengah ia lalui. Suara desiran angin menerpa wajah tampannya. Iris rubinya menatap tajam sekelilingnya dengan teliti. Mengingat dirinya berasal dari masa depan yang mencari sosok seorang gadis suci untuk dijadikan persembahannya. Demi kekasihnya yang telah dikutuk oleh salah satu ayahnya. "Jika kau ingin kekasihmu selamat, maka persembahkanlah seorang gadis suci dan bawa ke hadapanku," ucap salah satu ayahnya yang merupakan Raja Iblis terkuat di antara ayahnya yang lain. "Lalu apa yang harus kulakukan pada gadis itu setelah aku membawanya ke hadapanmu, Ayah?" tanya sang Pangeran Iblis. "Bunuhlah tepat di hadapanku," jawab sang Ratu dengan wajah dinginnya. "Akan kulakukan, asalkan Ayah mencabut kutukan itu," jawab sang Pangeran sambil menunduk. "Baguslah, pergilah ke dunia manusia dan bawalah ini," jawab sang Ratu lalu memberikan sebuah katana pada sang Pangeran. "Pedang itu terbuat dari beberapa organ tubuh Ayahmu dan diriku. Pedang itu mampu menahan kekuatanmu yang bisa meledak kapanpun," kata sang Ratu sambil menatap sendu sang Pangeran. "Terima kasih, Ibunda," jawab sang Pangeran sambil berlutut di hadapan sang Ratu. "Jika kau  mencintainya, maka hilangkanlah kutukan itu, Pangeran," ucap salah satu Raja yang terlihat paling muda dan bersurai emas seperti dirinya. "Terima kasih atas dukungan kalian, Ayah-ayahku," jawab Pangeran masih dengan keadaan berlutut. "Pergilah ke dunia manusia, dan selalu ingatlah apa yang menjadi tujuanmu," kata sang Raja yang kekuatannya paling besar itu. "Baiklah, Ayah Sebastian."
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD