Luna of Blackmoon Pack

1054 Words
Author pov Hari ini adalah hari pesta penyambutan diadakan. Semua persiapan berjalan dengan lancar, Cleon cukup merasa senang dengan itu. Sedari tadi matanya tak bisa lepas dari istrinya yang tengah didandani. Aleah tampak sempurna dengan balutan dress cantik berwarna putih tersebut, meskipun Cleon lebih suka jika Aleah tidak memakai apapun. Mungkin sudah ada lewat setengah jam ia duduk dikamar dan memperhatikan para maid sibuk merias dan istrinya dari atas kepala sampai ujung kaki. Aleah sangat menurut dan tidak banyak bicara, bahkan dengan Cleon pun Aleah terlihat sedikit membatasi diri. Cleon merasa ada yang berbeda dari sikap Aleah dari sejak malam itu, saat Aleah tahu semuanya. Tetapi dibilang menjauh juga tidak, hanya ada yang berbeda sedikit dan Cleon tidak bisa menjelaskan dengan kata-kata karena Aleah sendiri selalu memungkiri jika Cleon bertanya. Cleon juga bertanya pada Karina si kepala pelayan wanita tentang ini, apa ada sesuatu yang terjadi dihari itu. Tetapi Karina menjawab tidak terjadi apapun. Cleon yakin sekali jika memang benar terjadi sesuatu dihari itu yang membuat Aleah agak berbeda. "Kamu terlihat sangat cantik." Cleon mendekat, menatap lekat wajah Aleah dari cermin yang ada dihadapan mereka. Membiarkan seluruh pelayan pergi hingga menyisakan hanya mereka berdua dikamar itu. "Apa kamu gugup?" Tatapan mata itu, Cleon sudah tidak bisa lagi menebak apa yang dipikiran istrinya saat ini. Aleah terlihat menjaga jarak tapi tidak bisa dibilang menjauh. "Sedikit." Suara kering itu akhirnya terdengar dan Cleon menghela nafas tidak ketara, Cleon harus mencari tahu mengapa Aleah menjadi seperti ini. Ia pun semakin membungkukkan tubuhnya mensejajarkan wajahnya dengan Aleah dengan masih saling bertatapan melalui cermin, memeluk tubuh mungil wanita itu dari belakang seolah dengan pelukan itu ia bisa melindungi Aleah. "Tidak ada yang perlu kau cemaskan. Gugupmu pasti akan segera hilang setelah tahu betapa senangnya mereka bisa mengenal Luna mereka." Kecup demi kecupan Cleon sematkan bahu sampai leher istrinya yang rasanya akan pecah jika tidak diperlakukan dengan hati-hati. "Tidak alasan bagi mereka untuk tidak menyukai istriku ini, sudah cantik, baik hati dan lembut sekali. Ayo sekarang kita turun kebawah, mereka semua pasti sudah menunggu." Aleah merasa pikirannya berlarian kemana-mana, padahal dari setelah insiden ia menangis dua hari lalu ia sudah berjanji pada dirinya sendiri tidak akan menjadi kelemahan Cleon. Tapi detik-detik ia akan dikenalkan pada penghuni Blackmoon pack dan para pemimpin penting dari wilayah tetangga, ia malah merasa ciut. Aleah semakin menyadari bahwa ia orang yang lemah. Genggaman tangan Cleon mengerat saat mereka akan memasuki Aula pesta. Katanya kali ini hanya akan mengundang seluruh anggota pack dan Alpha dari pack lain, tidak ada kehadiran orangtua Cleon ataupun adiknya Clare yang sudah menikah dengan raja Vampire. "Jangan pergi dari sisiku, mengerti?" "Iya." Aleah mengambil nafas lalu menghembuskan secara perlahan, menatap betapa megahnya aula pesta yang ada di pack house. Tatapan orang-orang berpusat pada m diereka, lebih tepatnya pada Aleah sebagai bintang acara malam ini. "Sebelumnya terimakasih atas kehadiran Anda sekalian dipesta ini Perkenalkan ini adalah istri saya, Aleah Xanders. Silahkan menikmati pestanya." Cleon mengajak Aleah berkeliling menyapa satu-persatu Alpha dari pack lain yang sudah lama memiliki hubungan baik dengan Blackmoon pack sebelum akhirnya Aleah diperkenalkan pada seluruh anggota Blackmoon pack yang mengadakan festival dihalaman pack house yang luas. Aleah berusaha untuk terus mempertahankan senyumannya dan berbicara saat merasa perlu. Dalam hati terus mengira bagaimana tanggapan orang-orang sebenarnya tentang dirinya dari raut wajah mereka. Perasaan takut tidak diterima dan perasaan takut ketahuan ketidaksempurnaannya membuat Aleah merasa tercekik sendiri. Ia benar-benar sudah tidak tahan, rasanya ia mau terus-menerus menangis saja. "Sayang, ada apa? Kamu lelah?" Pertanyaan penuh perhatian serta usapan lembut dipipinya dari Cleon, membawa perasaan bersalah menghantam Aleah. Ia terus paranoid dan ketakutan sendiri karena takut ketahuan menjadi titik lemah Cleon, padahal Cleon terlihat bahagia hari ini karena bisa memperkenalkannya pada semua orang yang laki-laki itu kenal. Dengan wajah pucatnya yang masih tercover makeup dengan baik, Aleah menggelengkan kepalanya pelan. "Aku tidak apa." Suaranya menjadi serak, akibat menahan tangis. Hal itu semakin membuat Cleon merasa panik. "Sayang, ayo kita berisitirahat sekarang. Sepertinya kamu memang kelelahan." Cleon membawa Aleah ke kamar mereka, tidak memaksa wanita itu untuk menjelaskan apapun. Dengan begitu pengertian Cleon langsung membawa istrinya itu kedalam pelukannya yang hangat, hingga akhirnya terdengar suara tangisan yang sedari tadi Aleah tahan. "Semua akan baik-baik saja." Meskipun Cleon tak tahu hal apa yang membuat Aleah begini, tetapi pria itu terus menenangkan dan mengatakan semuanya akan baik-baik saja. "Maafkan aku hiks... Aku memang lemah, tidak berguna hiks hiks..." Cleon melepaskan pelukannya menatap wajah istrinya yang sudah bersimbah air mata. "Kenapa berkata begitu? Ada apa sayang? Aku pikir sudah tidak ada lagi yang bisa membuatmu berpikir aneh-aneh seperti itu." "Aku tidak bisa menjadi kekuatanmu. Aku hanya akan jadi titik lemahmu. Mereka semua akan tahu aku tidak pantas untukmu, mereka akan tahu..." "Leah, siapa yang sudah bilang begitu padamu? Beritahu aku. Akan aku habisi dia." Aleah menggeleng, lalu memeluk Cleon erat seakan tidak mau membiarkan pria itu berbuat seperti apa yang dikatakan olehnya. Cleon terlihat mengerikan sekarang karena marah. "Tidak ada, tidak ada yang bilang padaku." "Lalu kenapa bisa kamu berpikiran begitu? Sebelumnya aku sudah pernah mengatakan semuanya padamu. Aku tidak peduli apa perkataan oranglain, aku tidak peduli pada mereka. Aku mencintaimu, aku mencintaimu." "Aku juga, aku juga mencintaimu." "Tidak ada hal yang lebih indah dari ini sayang. Kita saling mencintai, saling melengkapi dan saling menguatkan. Mengapa terpikir bahwa kau adalah kelemahanku disaat kau adalah kebahagiaan terindah yang sudah hadir dihidupku? Jawab aku Aleah." Aleah mengeratkan pelukannya dengan air mata yang masih terus mengalir, "maafkan aku. Aku tahu aku salah. Tapi aku takut. Aku takut aku menjadi ancaman bagimu, dan aku tidak bisa berbuat apa-apa selain menjadi beban." "Tidak ada yang perlu kamu takutkan. Semua akan baik-baik saja selama kita masih memiliki cinta satu sama lain. Aku tidak akan membuatmu berada diposisi sebagai ancaman untukku sayang. Meskipun begitu, tidak peduli apapun aku akan berusaha menyelamatkan dirimu dan membuatmu kembali berada disisiku selamanya." "Cleon, aku mau menjadi kuat." Aleah melepaskan pelukannya dan menatap Cleon dengan penuh tekad. "Aku tidak ingin menjadi kelemahan ataupun beban untukmu dimasa depan." "Perlahan sayang. Aku tahu kau adalah orang yang kuat meskipun tanpa berusaha, tetapi untuk seperti yang kau inginkan semuanya butuh proses. Aku akan membantumu Luna-ku. Aku akan membantumu sampai kamu tidak akan pernah lagi merasa takut." "Terimakasih Cleon." Vote and Comment guys!!! TheHalfsoul❤
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD