pernikahan

1074 Words
"adii sudah lah nak" santi mengusap tangan anak sulungnya "baik, klo begitu kita nikahkan mereka selasa depan jadi klo di hitung 5 hari lagi kita akan menikahkan mereka" wisnu "baik lah pak wisnu terimakasih, kami tidak meminta yang aneh aneh asalkan sah di mata hukum dan agama" klo begitu kami pemisi pak. lima hari berlalu akhirnya pernikahan yumna dan panji terlaksana dengan khidmat tanpa tamu undangan hanya ada kaka yumna dan beberapa keluarga panji.. akad nikah yang di selenggarakan di kediaman paman panji di cianjur, mengingat yumna masih sekolah dan tentunya itu adalah aib bagi ke dua keluarga.. di kamar sepupu yumna, yumna tengah bersiap di dandani oleh MUA yumna memakai kebaya sederhana dan tak lama terdengar suara SAH alhamdulillah.. namun yumna masih terus menangis tim mua yang kewalahan memperbaiki make up yumna yang berantakan.. "udah atu neng jangan nangis terus ya, nanti make up neng na jadi aneh meren" hik hik hik.. air mata nya terus saja mengalir tanpa henti..bahkan matanya yang terlihat bintit karna terus saja menangis tok tok tok ibu yumna menghampiri anaknya, "yumna sudah lah nak kamu jangan nangis terus, maaf kan mama yang gak bisa ngedidik kamu sehingga kamu menjadi seperti ini, sudah lah jangan menangis kasihan anak dalam kandungan kamu, sekarang kamu sudah menjadi istri dan akan segera menjadi ibu, jaga dan rawatlah keluarga kecil mu, patuhi semua perkataan suami mu" " mamah maafkan na maah maaf kan na ampuni na mah" "sudah lah na, bila kamu ingin memperbaiki kesalahan mu kepada kami maka jadilah istri yang sholeh jadilah istri yang patuh terhadap suami" santi menuntun anaknya menuju ruang tengah tempat di adakannya ijab kobul sandi menyalami panji dengan berderai air mata dan panji mencium kening yumna acara berlanjut menyalami orang tua mereka "sekarang kalian sudah menjadi suami istri, panji ayah titip yumna, jaga dan sayangi dia, semoga kalian menjadi keluarga yang sakinah" iwan "na panji titip putri mamah ya, sayangi dia cintai dan semoga kalian menjadi keluarga yang sakinah" "panji jaga istri kamu sayangi dia jadilah suami yang bertanggung jawab" di saat giliran nani panji malah berdiri lalu pergi, nani yang melihat panji tidak mau menyalaminya merasa teriris hatinya anak yang dia urus dari bayi masih belum bisa menerima kehadirannya yumna langsung mengambil tangan nani untuk menyalaminya, "tante maafkan yumna, dan doakan kami" "sekarang jangan panggil tante panggil aku bunda, dan doa ku selalu menyertai kalian, semoga kalian menjadi keluarga yang samawa" acara di lanjut dengan jamuan makan siang menjelang sore semua memutuskan untuk kembali ke kota keluarga yumna dan keluarga panji naik mobil terpisah dan berpisah di tengah perjalanan wisnu membawa anak dan menantunya ke sebuah komplek perumahan sampai nya mereka di pintu pagar besi sederhana merka turun "ini rumah kalian, mulai hari ini kqlian tinggal di sini, dan kamu panji mulai saat ini kamu harus bekerja dan menafkahi keluarga mu sendiri, papah tidak akan memberimu lagi uang bulanan hanya ada ung 5jt untuk modal usaha kalian selanjutnya" "pah yang bener aja pah aku kerja apa aku masih kecil pah aku masih 18thn perusaan mana yang mau ngasih aku kerjaan dan izasahku hanya sampai SMP" panji yang menolak perkataan papah nya "apa kamu bilang kamu masih kecil, lalu apa yang ada di perut istrimu itu hah? mana ada anak kecil bisa membuat anak?" "pah sudah lah pah" nani menenangkan suaminya dan terus menggenggam tangan wisnu pah yang bener aja pah aku kerja apa aku masih kecil pah aku masih 18thn perusaan mana yang mau ngasih aku kerjaan dan izasahku hanya sampai SMP" panji yang menolak perkataan papah nya "apa kamu bilang kamu masih kecil, lalu apa yang ada di perut istrimu itu hah? mana ada anak kecil bisa membuat anak?" "pah sudah lah pah" nani menenangkan suaminya dan terus menggenggam tangan wisnu setelah orang tua panji berpamitan untuk pulang tinggal lah yumna dan panji di rumah sederhana itu hanya ada satu kamar agak besar serta kasur sringbed ukuran no satu serta 2 lemari pakaian dan satu kamar sempit berukuran 2x4 yang ada lemari kecil di sana ,tidak ada jendela dan tanpa pentilasi udara kamar itu pun hanya di tutupi gordeng lusuh satu kamar mandi dan satu ruang tamu sudah ada tv di sana dapur yang sudah lengkap perabotannya ting ting ting suara notipikasi wa di hp panji dari wisnu ayah panji "panji rumah itu udah papah bayar sewa nya selama satu tahun dan tahun berikutnya kamu yang hars membayarnya" "siiiiiaaaaaalll, " panji menarik rambutnya dengan prustasi da seketika sorot mata kemarahannya mengarah pada sosok perempuan yang duduk di ruang tv sambil melamun "hehh wanita s***l" panji menghampiri yumna dan menjambak rambutnya dengan kasar.. "aaahhh sakiit mas, lepasin rambut aku apa salah ku?" "apa salah kamu? salah kamu kenapa kamu menjebakku dengan pernikahan konyol ini, aku tidak menyukai mu aku hanya memanfaatkan mu, dan kamu tauu aku tidak pernah merasa menjadi ayah bayi ha**m itu" "ya allah maas demi tuhan ini anak mu darah daging mu,aku tidak pernah melakukannya dengan orang lain, sambil menangis dan berusaha melepaskan tarikan kuat pada rambutnya "maas ampun mas lepas" hik hik hik "kamu yang menjebak ku, kamu juga yang harus membayar semua ke bebasan dan keindahan hidupku dengan air mata darah mu" panji menarik rambut yumna kedalam kamar mandi dan menenggelamkan kepala yumna kedalam bak mandi gleekkg gleekk gleeek .. brukbuuk bruuukbuuk .. "hah hah hahh mas sudah maas ampuun" gleeekkg gleeekk.. "ampuun maass, ku mohoo...n gleeekg .. panji melemparkan tubuh yumna hingga yumna jatuh tersungkur ke bak mandi, setelah puas menyiksa yumna, panji pergi ke luar "ya allah aku ikhlas ini hukuman untuk perbuatan bodohku, ini tidak seberapa yumna di banding aib yang tanggung seluruh ke luarga mu ini tidak seberapa yumna bayangkan betapa malunya orang tua mu menerima hinaan dan cemooh dari tetangga" yumna berbicara pada pantulan dirinya di cermin yumna pergi mencari kopernya untuk mencari baju ganti, setelah itu dia membersihkan dirinya,, yumna tlah memakai baju rumahan dan rambut panjang nya dia ikat, yumna berjalan ke dapur ada sekarung beras di sana dan lemari es yang penuh dengan bahan masakan, mertuanya sudah mempersiapkan segalanya, waktu sudah menjelang magrib namun yumna masih berkutat dengan masakannya, "aduh udah magrib, lebih baik aku sholat dulu deh nanti di lanjutin lagi"gumam yumna yumna khusuk dengan bacaan sholatnya dia menyempatkan diri membaca alQuran dia melipat mukena yang di kenakan dan pergi kedapur untuk menyelesaikan masakannya di tatanya masakan buatannya di meja makan waktu sudah menunjukan 11 malam namun panji tak kunjung terlihat batang hidungnya yumna tertidur diatas meja makan, karna dia sangat kelelahan.

Great novels start here

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD