tragedi

1577 Words
"gini sri aku mau curhat nih,, tentang si panji aku kayanya udah gak tahan sama dia kemaren aja dia jemput aku di rumah sambil sempoyongan, dan kamu tau sri ayah marah besar karna aku masih aja pacaran sama dia" yumna tampak murung menceritakan itu kepada sri "lagian kamu na masiiiih aja pacaran sama laki laki kaya gitu.. orang tua mu itu brner na dia gak baik buat kamu.." hardik sri meskipun banyak yang menentang hubungan nya dengan panji yumna masih kukuh atas pendiriyannya.. "tapi sri,, panji itu baik sama aku, dia selalu ngabulin semua kemauaan aku" sangkal yumna "ya udah siih terserah kamu, tapi kalau ada apa apa nanti jangan bilang aku gak memperingatkan kamu" kesal sri setelah itu yumna memutuskan pulang kerumahnya karna dia mau membantu ibunya berjualan kue keliling kampung dan menjajakan kue kue dagagan ibu nya ke warung warung " kue kue kue kuee..." kok tumben pada sepi ni yang beli gumam yumna tanpa lelah dia berkeliling kampung menawarkan kue dagangan nya.. hinggaa.. buuuukkk .. suara gedebuk yang keras terdengar.. pop yumna emmmmpp.. perlahan ku buka mata ku "dimana ini kepalaku pusing banget" gumam ku.. sayup ku dengar suara tangisan seorang wanita, kreeeekkk terdengar suara pintu terbuka.. plaaaaaaakkk... seseorang berlari menghampiriku dan langsung menampar pipiku.. dengan kesadaran yang belum sempurna ku pegang pipiku yang terasa perih dan panas.. hik hik hik.. "mamah kenapa nampar aku" hik hik.. namun ku lihat mata itu memancarkan kesedihan dan kekecewaan yang sangat besar.. aku heran kenapa mamah ku tiba tiba menamparku salah apa aku, "siapa ayah dari bayi yang kamu kandung itu yumna" teriakan mamah mengalihkan semua pikiranku.. jleebb.. hatiku hancur hatiku sakit melihat kekecewaan dan kemarahan mamah.. ya allah apa benar ini?? aku masih berkutat akan pikiranku.. braaaaaakkk seseorang menendang pintu .. kaka pertamaku datang dengan kuat dia menyeret ku turun dari ranjang perawatan puskesmas.. sesampainya di rumah aku hanya bisa menangis dan mengutuki nasibku.. ku pegang ujung baju ku supaya bisa sedikit menutupi ketakutanku,, aku takut takut sekali melihat semua mata menatap ku dengan pancaran kemarahan.. braaaaaakk .. kaka ku menggebrak meja di depan wajahku.. "jawab yumna siapa ayah dari bayi yang kamu kandung itu, kenapa kamu sampai hati mempermalukan kami seperti ini, lihat ayah yumna lihaaat laki- laki tua yang sering sakit sakitan, lihatlah begitu sulitnya dia mencari nafkan untuk menyekolahkan kamu dan 9 anak nya yang lain," "lihat wanita tua yang duduk sambil menangis itu apa kamu tidak memikirkan perasaan kami hahh..??" kaka pertama ku terus saja meluapkan kemarahannya padaku, aku pasrah menerimanya.. bibirku kelu untuk menjawab semua perkataan kaka pertama ku.. " ya allah ampuni aku, ampuni dosa dosa ku dimasa lalu.. hik hik hik" suara mamah memecah keheningan.. ayah hanya terdiam dia seakan enggan untuk berkata padaku.. perlahan ku buka mulut ku .. "panji kak.. panji ayah dari anak ini" lirih ku hampir tidak ada yang mendengar kecuali kaka ku yang ada tepat di depan ku.. "ya allah kenapa harus orang itu, kka udah bilang jauhi dia jauhi laki laki itu, kenapa kamu bisa sampai melakukan itu dengannya..?" sambil menjambak rambutnya dengan prustasi .. tut tutt tuutt suara pangilan tersambung terdengar.. tak lama orang di sebrang sana menjawab.. "halo yank kenapa" -- panji " sekarang bisa gak kamu kerumah aku? hik hik hik.. "-- yumnq "kamu kenpa yank? iya aku kesana sekarang"--panji tutt tut tutt panggilan terputus.. yumna masih tertunduk pandangan orang orang di sekeliling yumna masih terkesan menyeramkan, yumna tidak berani untuk hanya sekedar mengangkat kepalanya.. tok tok tok.. "asalamualaikum" suara panji kaka pertama yumna yaitu adi tak sabar membuka pintu dan benar saja bukannya membalas salam panji adi malah menyambut adi dengan bogem mentah nya.. buug bug buuugg.. adi membabi buta memukuli panji, sedangkan panji yang kaget hanya diam menerima semua pukulan adi.. sambil engos engosan adi menarik kerah baju panji dan melemparkan panji dengan kasar, sehingga panji terjatuh ke ujung meja.. braaakkk ... paraaang.. meja kaca itu pecah sekwtika.. orang orang yang menyaksikan kejadian itu enggan untuk sekedar meraray perkelahian yang ada di depan mata mereka, termasuk yumna dia hanya tertuduk dan tidak mau mengangkat wajahnya.. " apa ini kenapa kaka mukulin saya, apa salah saya??sangkal panji yang emosi sedangkan adi yang merasa gatal tangannya melayangkan lagi pukulan ke wajah panji.. buuuuugk... darah segar mengalir di bawah hidung panji.. "sudah adi sudah kita selesaikan ini baik baik."lirih ayah adi yang saat itu belum puas memukuli kekasih adiknya hanya bisa mengepalkan tangan.. ayah memulai pembicaraan semua mendengarkan dengan hati masing masing yang bergemuruh anatara kemarahan dan rasa kasihan akan nasib yumna kedepannya.. "na panji anak saya yumna sedang mengandung, dan usia kandungannya itu sudah memasuki minggu ke 8 dan anak saya mengatakan bahwa anak yang ia kandung adalah anak na panji" panji masih mencerna kata kata iwan ayah yumna.. dan tanpa rasa takut panji menjawab "mana buktinya pa, memang saya pernah melakuka itu dengan yumna tapi saat itu yumna sudah tidak tersegel" bagai kan mendengar suara petir yumna akhirnya mengangakat wajahnya, dia tidak percaya laki laki pertama yang jelas jelas merenggut kehormatanya sekarang laki laki itu mengatakan yumna sudah tidak tersegel di hadapan keluarganya.. yumna tidak bisa berkata apa apa dia hanya bisa menangis.. brengseeekkk... teriak adi sambil mengangkat kepalan tangannya yang siap dia layangkan kembali ke muka panji.. tapi di tahan oleh iwan ayah nya yumna.. "sudah di jangan terbawa emosi, begini saja kami akan pergi ke rumah mu untuk meminta pertanggung jawaban mu dan keluarga mu atas apa yang kamu lakukan terhadap anak saya yumna" jelas iwan ayah yumna dan mereka memutuskan pergi langsung ke rumah orang tua nya panji yang rumahnya tidak terlalu jauh dari rumah yumna ke rumah panji bisa dengan berjalan kaki, namun setelah mempertimbangkan nya mereka naik angkot ke rumah panji karna keadan panji yang babak belur akan mengundang perhatiaan banyak orang.. sambil menyeret tubuh panji adi memasukan panji ke dalam angkot dengan kasar sehingga panji jatuh tetsungkur.. supir angkot yang tampak bingung namun malu untuk menanyakan apa penyebab nya laki laki itu babak belur.. apa dia maling? begitulah kiranya yang ada di pikira supir angkot itu.. tidak membutuhkan waktu lama mereka sampai di depan rumah keluarga panji.. keluarga panji memanglah dari keluarga berada asalamualaikum.. tok tok tokk asalamualaikum.. kreeek pintu terbuka.. "waalaikumsalam, maaf mau bertemu siapa ya?" "ya allah panjii.. kenapa kamu nak?" nani ibu tiri panji yang kaget melihat anak kesayangannya babak belur beraimbah darah "ayo masuk, ya allah kamu kenapa sayang" mengusap kepala panji dengan sayang namun malah di tepis kasar oleh panji "jauh kan tangan kotor mu itu dari ku, gak usah sok baik kamu dasar j***ng tua" keluarga yumna malah terkejut melihat tingkah laku panji yang kasar terhadap ibu tiri yang merawatnya dari bayi dengan penuh rasa sayang.. "siapa sayang?" suara berito mengejutkan semua orang di sana "ada kekacawan apa ini" wisnu kaget melihat anak nya yang babak belur "asalamualaikum, maaf pak kami menggangu namun ada hal yang sangat penting yang ingin kami musyawarahkan dengan bapak" iwan memulai pembicaraan "oh iya silahkan duduk" nani mempersilahkan duduk semuanya "bengini pak bu, kami kemari ingin meminta pertanggung jawaban atas apa yang menimpa anak kami yumna, yumna sekarang sedang mengandung dan ank itu adalah anak dari putra bapak dan dibu yaitu panji" wisnu menjelaskan niat kedatangannya jleeeeeebp.. bagai kan tersambar petir wisnu duduk melemah di atas sofa miliknya.. seketika pandanganya beralih kepada panji yang duduk dan menundukan kepalanya "panji apa benar yang mereka bicarakan?" tanya wianu namun panji hanya tertuduk tanpa berniat menjawabnya "jawaaaaabb" bentak wisnu seketika semua orang di sana kaget mendengar kemarahan wisnu "sabar pak ini semua bisa di bicarakan dengan baik baik kami juga sama seperti bapak kecewa yang teramat sangat kepada anak kami yumna" lirih iwan ayah yumna "jawaaabb saya bilang" iwan seperti kesetanan dan langsung mencekik panji hingga panji kesusahan untul bernafas "pah sudah paah kasihan panji dia ank kita pahj, mamah mohon kasihan panji, sudah pah sabar" nani mencoba meredakan kemaran suaminya dan akhirnya wisnu melemah dan melemparkan panji kelantai bruuuuggg panji jatuh tersungkur dan nafasnya yang engos engosan nani mencoba membangunkan panji namun malah mendapat dorongan dari panji hingga nani jatuh tetduduk dan hal itu menambah kemarahan wisnu "anak kurang ngajar, bruuuug tidak tau di untung bruuuugg.. di juga ibumu semenjak ibu mu meninggal waktu melahirkanmu dialah yang mengurus mu dengan penuh kasih sayang, " sambil memukul panji dan mencekik leher panji dengan kuat.. "pah sudah paah mamah mohon hik hik hik" keluarga yumna masih bengong terkesima melihat petengkaran keluarga itu dan akhirnya iwan menengahi "pak saya mohon kita bicarakan ini dengan hati dan pikiran yang dingin, ini demi anak anak kita" "astagfirullah ya allah" iwan menarik rambutnya dengan prustasi, dan air mata yang mengalir,, kekecewaan yang besar terhadap dirinya yang menyebabkan kehancuran hidup anak nya.. "kami meminta pertanggung jawaban anak bapak dengan menikahkan mereka berdua, karna kami tidak mau menambah dosa bila menggugurkan anak yang tak berdosa, dan bagai mana pun anak itu adalah cucu kita darah daging kita" iwan huuuupp.. wisnu menarik nafas dalam dalam demi mengontol emosi nya.. "baik lah pak iwan, anak saya wisnu akan bertanggung jawab dengan menikahi anak bapak secepatnya" yumna yang menunduk memberanikan diri mengangkat wajahnya "tapi ayah aku masih ingin sekolah, kumohon ayah6 hik hik hik.." "diam kamu yumna masih mending kamu tidak aku bunuh"adi yang emosi mendengar perkataan yumna "adii sudah lah nak" santi mengusap tangan anak sulungnya "baik, klo begitu kita nikahkan mereka selasa depan jadi klo di hitung 5 hari lagi kita akan menikahkan mereka" wisnu "baik lah pak wisnu terimakasih, kami tidak meminta yang aneh aneh asalkan sah di mata hukum dan agama"
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD