BAB 30

1428 Words

Jenab kini sedang menangis di ruang tamu, ia duduk dan menutupi seluruh wajahnya dengan kedua tangannya. Parji pun menyeka air matanya melihat calon istrinya tengah menangis. Rande menuruni tangga dan melihat Jenab sedang menangis, ketika semua orang harusnya sahur. Namun, Jenab malah sedang menangis seperti seseorang yang telah kehilangan barang berharga. "Ada apa, Bi? Kenapa Bibi menangis?" tanya Rande. Rafiz pun keheranan melihat asisten rumah tangganya itu menangis terseduh-seduh dan memilih menyaksikannya dengan berdiri di tengah tangga. "Mang Parji kasarin Bibi, ya?" tanya Rande. "Mana mungkin, Den, saya teh tidak kasarin Jenab." "Terus kenapa dia menangis seperti ini?" "Anu− Den− anu..." "Anu apa, Mang?" "Den, bagaimana ini?" rengek Jenab. "Bagaimana apanya, Bi? Bibi ngomo

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD