Chapter 10

1967 Words

Hari Sabtu pagi, Ares sudah parkir dengan manis di pinggir jalan. Tepatnya di depan kontrakan Kian. Baru saja ia mengabari Kian kalau ia sudah sampai, tapi tak lama kemudian Kian keluar. Paduan celana jeans, running shoes, dan kemejanya benar-benar enak dilihat. Selama ini Ares hanya melihat Kian dengan pakaian formalnya saja. Tidak pernah casual seperti ini. Kian masuk ke kursi penumpang bagian depan. Satu-satunya bagian yang tersisa karena kursi belakang sudah penuh dengan hadiah yang mereka beli kemarin, obat, dan perlengkapan kesehatan. Ares menjalankan mobilnya. Untuk memecah keheningan yang selalu muncul diantara mereka berdua, Kian memilih untuk memutar lagu. "Boleh saya putar musik saja?" Ares membalasnya dengan anggukan. Melirik Kian sebentar, kemudian fokus lagi ke jalanan.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD