Chapter 9 - 2

1832 Words

"Halo? Ta?" Ares memegang ponsel, menempelkan pada telinganya. "Yap," sahut Sita di seberang sana, suaranya sumbang. "Lo oke?" tanya Ares. "Tuhan kok gini banget ya, Res. Kenapa pas gue sakit hati, gue udah pengen pisah, gue pengen jauh dari Dimitri, kenapa bayi ini hadir di perut gue?" Terdengar dengan jelas Sita menangis. "Lo udah periksa?" "Gue baru ketemu sama dokter obgyn sebelum nyamperin elo," jelas Sita. "Tiga minggu." "Dan lo bawa-bawa buat naik pesawat, ta?" Nada suara Ares sedikit naik. "Dimitri udah tau?" "Nggak, gue nggak akan ngasih tahu Dimitri soal ini." "Dia ayah bayi elo, ta. Setidaknya dia berhak tahu." "Nggak, gue pengen sendiri," lalu ia diam sejenak, "Ijinin gue tinggal di apartemen lo." Mata Ares kontan melebar. "Nggak!" tolaknya mentah-mentah. "A

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD