Chapter 12 - 1

1793 Words

Minggu pagi, Kian sudah rapi dan bersiap akan pergi. Sangat tidak biasa, mengingat minggu pagi kemalasannya bersifat sangat kronis. Namun, hari ini adalah pengecualian. Dion akan mengajaknya kencan. Hal itu membuatnya berbunga-bunga semalaman dan hampir tidak bisa tidur. Dadanya serasa membuncah dan perutnya sakit seperti akan naik panggung. Tentu saja, sudah lama ia tidak kencan seperti ini. Eh, belum pernah sih tepatnya. Tidak lama, Avanza hitam milik Dion berhenti di depan kontrakannya. Jendelanya diturunkan, memperlihatkan Dion sedang tersenyum ke arahnya. Kian melambai sebelum mengunci pintu. "Nunggu lama?" tanya Dion ketika Kian masuk ke mobilnya. "Nggak, pas aja," jawab Kian. Ia membuka pintu mobil dan masuk ke dalamnya. Memperhatikan Kian hari ini, Dion jadi senang sendiri.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD