03~Flashback ON

1175 Words
Hari ini adalah hari di mana Ervin pertama kali bertemu dengan Afiya . Pada saat itu Ervin sedang terluka karena habis berkelahi dengan preman - preman pasar. Masalah nya ? Ervin menolong seorang ibu - ibu yang di palang dan berakhirlah dia dengan luka - luka di tubuh nya. Bukan hanya Ervin yang terluka tetapi, juga preman - preman tersebut terluka karena mendapat perlawanan dari Ervin. Ervin memenangkan perkelahian tersebut dengan jumlah lawan 3 vs 1 . Ervin yang sedang berjalan menuju parkiran mobil nya dengan sedikit susah karena beberapa pukulan yang ia dapat di perut nya. s**l nya lagi, belum sampai di mobil nya tiba - tiba turun hujan. Hingga Ervin harus mampir ke sebuah tempat untuk berteduh. Ervin akhir nya melihat toko yang sedang tutup. Ervin pun berjalan menuju toko tesebut untuk berteduh. Sesampai nya di depan toko tersebut, Ervin langsung duduk di lantai toko tersebut karena sudah merasa lelah dan juga merasa sakit karena pukulan yang di dapati nya tadi. Selang beberapa menit kemudian, tiba - tiba seorang wanita dengan rambut sebahu dan juga seragam yang di kenali oleh Ervin yaitu seragam dari sekolah nya, Sudah ada di depan Ervin. Dia adalah Afiya.  Afiya memunggungi Ervin yang duduk di bawah lantai,  Afiya sama sekali tidak menyadari keberadaan Ervin. Hingga ketika Ervin berusaha berdiri, tiba - tiba Ervin merasa kan rasa sakit pada perut nya hingga Ervin meringis sakit. Afiya yang mendengar suara tersebut sontak berbalik ke arah suara tersebut. Dan di lihat nya Ervin yang sedang meringis sakit. Afiya langsung menghampiri Ervin memegang lengan nya lalu membantu Ervin duduk secara perlahan - lahan . "Kamu nggak apa - apa ?" Tanya Afiya ke pada Ervin. Ervin hanya tersenyum mendengar perkataan Afiya seorang gadis yang tidak di kenali nya tetapi, sudah mengkhawtirkan nya. Afiya yang melihat Ervin yang hanya tersenyum pada nya tanpa berniat menjawab pertanyaan Afiya langsung mengekerut kan kening nya. "Apa kau baik - baik saja ? Kau seperti nya punya banyak luka." Tanya Afiya lagi, sambil memperhantikan setiap luka yang terdapat di tubuh pria tersebut. "Aku --" Belum sempat Ervin menjawab pertanyaan Afiya, ia langsung tertegun dengan apa yang di lakukan Afiya ke pada nya. Ya,Afiya mengambil tissue dari tas nya lalu membersihkan luka Ervin yang masih berdarah setelah itu Afiya membuka kembali tas nya dan mencari plester, setelah mendapatkan plester tersebut Afiya langsung menempelkan plester tersebut ke luka yang tadi di bersihkan nya dengan tissue dan air saja. Ervin yang melihat Afiya melakukan hal tersebut ke pada nya merasakan kehangatan yang bahkan tidak pernah di rasakan nya dari ibu nya sendiri. Ibu nya terlalu sibuk bekerja begitu juga dengan ayah nya. Orang tua Ervin sama sekali tidak peduli dengan diri nya . Orang tua nya hanya peduli ke pada kembaran nya yaitu Uga yang sekarang sudah tidak ada lagi. Setelah kematian Uga orang tua nya meninggalkan Ervin sendirian di Indonesia. Sedangkan orang tua nya pergi bekerja di luar negeri. Mereka bahkan jarang sekali menghubungi Ervin, Mereka tidak pernah terlambat mengirim uang untuk Ervin tetapi, terlambat untuk memberikan kasih sayang yang di butuhkan Ervin. "Apa kau sudah merasa lebih baik ?" Ervin yang melamun sedari tadi langsung tersadar saat mendengar suara Afiya. "Ya, aku rasa aku sudah lebih baik. Dan Terimahkasih atas plester nya" Ervin mengucapkan hal tersebut ke pada Afiya yang di sambut senyuman manis dari Afiya. Hingga membuat Ervin kembali tertegun melihat senyuman indah tersebut. Tidak lama kemudian suara hp milik Afiya berbunyi. Afiya pun langsung mengangkat hp nya sambil berdiri. Ervin masih menatap Afiya yang mengangkat telfon sambil berdiri lalu memunggungi Ervin. "Halo,Miya" ".................." "Baikalah, aku akan singgah nanti di rumah mu setelah hujan berhenti" "................." "Iya, aku tidak akan melupakan pesananmu" "................." "Dah" Afiya langsung mematikan hp nya setelah selesai berbicara dengan sahabat nya tersebut Miya. "Dia adalah gadis yang baik. Dia dapat memberikan ku kehangatan yang bahkan tidak akan ku dapat dari siapapun. Senyum nya yang Indah dan suara nya yang lembut. Dia adalah Milikku. MINE" Batin Ervin. Setelah mematikan telfon tersebut, Afiya kembali berbalik lalu menghampiri Ervin yang masih duduk di lantai tersebut. "Hujan sudah redah. Apakah aku perlu memanggilkan mu Taxi ?" Tanya Afiya ke pada Ervin. Tidak mungkin Afiya akan meninggalkan seseorang yang sedang membutuhkan bantuan, iya kan ? . "Tidak, Tidak perlu. Bolehkah aku meminjam hp mu ? Aku akan menelfon teman ku saja agar datang menjemput ku." Balas Ervin yang di balas anggukan dari Afiya. Afiya pun memberikan hp nya ke pada Ervin yang langsung di sambut tangan Ervin. Ervin mulai memencet nomor nya Dirga lalu menelpon nya hingga akhir nya di angkat oleh Dirga. "Dirga, ini gue" "..........." "Tolong jemputin gue di depan parkiran mobil pasar cihayu, gue ada di dekat parkiran itu" "............" "Oke. Pulsa gue habis jadi pake hp nya Bidadari." sontak Afiya yang mendengar perkataan Ervin langsung membuat wajah Afiya memeraha karena di puji seperti itu. "............." setelah mendengar Dirga akan datang menjemput nya ia langsung mematikan panggilan tersebut dan mengembalikan hp tersebut ke pada pemilik nya. "Terimahkasih" kata Ervin lembut . "Sama - sama, apakah teman mu akan datang menjemput mu?" tanya Afiya "Ya, dia akan datang menjemput ku" Balas Ervin "Kalo, begitu aku pergi dulu dan berhati - hatilah" kata Afiya pada Ervin. Ervin yang mendengar hal tersebut hanya mengangguk lalu melihat kepergian Afiya. Setelah Afiya pergi, datanglah Dirga yang di tunggui nya. Dirga yang melihat Ervin terluka membantu Ervin berdiri menuju ke mobil . Dirga yang bingung mengapa Ervin bisa terluka, bertanya pada Ervin dan Ervin menceritakan ke pada Dirga apa yang terjadi. Dirga hanya ber oh ria saja mendengar penjelasan Ervin. Karena itu sudah biasa bagi mereka ber 3 meskipun sekarang mereka hanya berdua karena ketidak hadiran Bayu. "Ervin, loh tadi bilang lo di temanin ama bidadari tapi, pas gue datang kok loh sendiri aja?" Tanya Dirga Bingung pasal nya Ervin memberi tauh Dirga bahwa ia bersama seorang bidadari. "Iya, tadi pas lo belum datang. Eh, ngomong - ngomong hp lu siniin dulu" Dirga yang mendengar Ervin meminta hp nya langsung memberikan hp nya ke pada Ervin. "Buat apa ?" Tanya Dirga bingung. "Tadi, gue pake hp nya tuh cewe, jadi otomatis nomor nya ada di hp lu, yah gue ambil lah." Balas Ervin yang sibuk mengotak - atik hp Dirga. "Pasti tuh, cewe cantik" Bals Dirga sambil sesekali melirik Ervin lalu fokus kembali menyetir "kayak nya dia satu sekola ama kita nama nya Afiya Diswiantara gue liat tadi di seragam sekolah nya tapi nggak liat lambang kelas nya soal nya dia make jacket jadi lengan nya nggak keliatan, loh cari tau dia kelas berapa terus kasih tau gue, awas aja loh modusin" sambil menatap Dirga tajam. Ervin bahkan tidak menjawab pertanyaan Dirga. "Iya, iya" Balas Dirga . Ervin dengan cepat mengetahui segala seauatu nya tentang Afiya lalu menghampiri Afiya di kelas nya. Dan ternyata pada saat Ervin muncul di depan Afiya, Afiya sama sekali tidak mengingat atau mengenali Ervin, mungkin karena waktu itu Ervin memiliki banyak luka di wajah nya di tambah air hujan yang menutupi wajah nya. Tetapi, Ervin tetap senang karena pada akhir nya gadis itu menjadi milik nya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD