Sekali membalikan tubuh membuat Amm langsung berhadapan dengan Java Lee yang saat ini tengah tertidur di sampingnya, dengan melingkarkan tangan di pinggang. Helaan napas terdengar kesal karena ia harus terbangun di kamar pria itu lagi. “Kau sudah bangun?” tanya Java sambil memeluk erat tubuh Amm. “Apa Sharon—“ Java Lee tersenyum, menandakan jika dugaan Amm benar. “Sial. Kenapa wanita itu membuatku stress, dan kenapa harus bangun di ranjang seorang pria terus menerus,” umpat Amm kemudian beranjak dari tempat tidur. “Kenapa kau tidak memintanya untuk tidak tidur di sini?” tanya Amm menatap tajam ke arah Java Lee. Pria itu hanya terdiam, dan tersenyum seakan mengatakan pada Amm jika dia menyukai kehangatan, mengenai keberadaan Amm di ranjangnya apalagi jika bangun pagi. “Huh! Kau men

