bc

An Unfathomable Woman

book_age18+
372
FOLLOW
2.6K
READ
revenge
goodgirl
powerful
brave
self-improved
drama
tragedy
icy
like
intro-logo
Blurb

Amm Keola memilih pergi dari Indonesia setelah dijebak One Night Stand dengan pria tidak dikenal membuat Amm harus rela dicampakkan di hari pernikahan.

Untuk membalaskan penghinaan itu, ia berjanji akan kembali dan membuat mereka membayar semua yang telah terjadi padanya.

Pertemuan Amm dengan Java Lee yang terjadi di Club malam mengubah beberapa hal yang telah ia rencanakan sebelumnya. Pria kaya memiliki julukan Presdir Playboy itu penasaran terhadapnya. Wanita pertama yang tidak bisa dia taklukan dengan pesonanya

Bisakah Java Lee mendapatkan hati Amm Keola, wanita yang tidak lagi tertarik dengan sebuah hubungan. Atau akankah Amm dapat membalaskan dendamnya?

chap-preview
Free preview
1. Wanita Terlantar
Plak! Sebuah tangan melayang mengenai sebuah pipi seorang gadis memakai pakaian dress berwarna putih, diiringi dengan sebuah umpatan. “Jangan ganggu anakku lagi, dasar w************n. Kau tidak pantas menjadi menantu keluarga kami,” hina Amareta. Rambut gadis itu terlihat acak-acakan, pipinya merah akibat dari tamparan dari Amareta, wajahnya terlihat merah padam karena emosi yang begitu menggebu di dalam dadanya. Gadis yang baru saja mendapatkan tamparan itu hanya bisa mengusap wajahnya. Apa yang lebih memalukan dari penghinaan yang baru saja ia dapatkan? Di depan begitu banyak orang ia diperlakukan tidak sepantasnya. Semua mata tertuju padanya. Apalagi, suara Amareta begitu menggema memenuhi ruangan yang ukurannya begitu luas, membuat se isi ruangan itu bisa mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh wanita paruh baya itu. Beberapa bisik-bisik pun terdengar membuat Amm melihat sekeliling. Ia sangat jelas bisa merasakan jika semua mata tertuju padanya, memandang penuh dengan kehinaan bahkan tak ada satupun ingin membela. “Untuk apa kau datang ke sini? Ingin mempermalukan kami, setelah apa yang kau lakukan?” tanya Amareta memasang wajah menjijikan ketika melihat Amm. “Hans, kau tidak percaya padaku?” Amm bertanya dengan nada serak menatap ke arah pria yang dipanggilnya Hans. Wajah sendu itu dengan binar mata mengisyaratkan jika ia butuh bantuan tentang segala tuduhan yang diberikan padanya. “Hans. A-aku tidak melakukannya. Sungguh, kumohon percayalah padaku,” ia memohon, harapan ada pada pria yang dicintainya. Amm Keola gadis berparas cantik, berbulu mata lentik, rambut sepinggang, menerima tamparan dari wanita di hadapannya, pakaian tampak begitu kacau serta tatapan orang-orang memandang rendah terhadapnya. “Tidak ada yang percaya dengan gadis yang tidur dengan pria lain, padahal akan menikah,” ucap Amareta memojokan Amm. Sejak dulu, Amareta mencari cela agar bisa menghina Amm habis-habisan. Ia tidak pernah menyukai hubungan anaknya-Hans bersama Amm. Kini, ketika menemukan kesalahan gadis itu membuatnya bahagia mendapatkan kesempatan untuk menghina Amm. Amm hanya bisa mengepalkan tangannya, tidak terima dengan apa yang ia dapatkan. Dirinya memanglah anak yang kabur dari panti asuhan, setelah menerima penyiksaan, memilih hidup mandiri dengan bekerja keras untuk membiayai hidupnya dan bersekolah. “Tidak,” ucap Hans dingin. Amm tersentak kaget. Hans yang ia kenal berubah dingin. Bahkan ekspresi yang pria itu tunjukan muak dan jijik. Hatinya terasa sakit, ketika pertama kali melihat ekspresi Hans padanya. “Kau tidur dengan pria lain, terus aku harus percaya gitu? Akhirnya mataku terbuka, kupukir kau gadis baik-baik ternyata sama saja dengan gadis di luaran sana menjual tubuhnya,” ucap Hans begitu menghantam ulu hati Amm. “A—“ Perkataannya tercekat ketika ingin mengatakan sesuatu. Di satu sisi memang Hans tidak akan percaya mengingat jika dirinya memang benar tidur dengan pria lain. Ia sendiri bahkan tidak percaya, bagaimana bisa ia tidak menjaga diri dan memberikan sesuatu yang harusnya ia berikan pada suaminya. “Atau, ini bukan yang pertama kau tidur dengan pria? Mungkin kau telah menjual tubuhmu pada lelaki hidung belang,” ucap Hans. “Aku tidak pernah menjual tubuhku,” bantah Amm. “Kau menyangkal bagaimana lagi Amm setelah semuanya telah terbukti? Dan kau mengatakan tidak melakukannya? Huh?! Dasar p*****r,” ucap Hans menaikan nada bicaranya. Hati Amm berdegup kencang, tidak pernah ia menyangka perkataan kasar keluar dari mulut pria yang dicintainya itu. Hatinya terasa diremat begitu sakit. Degh! Hatinya berdegup kencang, dia tidak pernah menyangka akan keluar perkataan menyakitkan dari kekasihnya. Pria telah dipercayainya selama ini. Tidak, Hans bukan lagi kekasihnya. Melainkan mantan kekasihnya. “Hans, coba dengarkan dulu apa yang ingin dia katakan pada kita,” seorang wanita ikut bergabung dalam pembicaraan mereka. “Diam Ambar, jangan ikut campur,” bentak Hans membuat gadis itu terdiam. Amm melirik ke arah suara yang dikenalnya, matanya merekam seorang gadis tengah memakai gaun pengantin, ia sangat mengenal gaun itu karena dia sendirilah yang memilihnya. Tetapi tanpa bersalah wanita itu memakainya, seketika membuat emosi. “A-aku minta maaf, aku tidak bermaksud melakukannya. Aku tidak bermaksud mengantikanmu, Amm,” ucap Ambar. Melihat tatapan dari Amm tertuju padanya, membuatnya seketika meminta maaf. Entah bagaimana Amm merasa nada bicara gadis itu, tengah menghinanya, apalagi senyuman yang terbit dari bibir Ambar, ditambah tangan gadis itu menggenggam lengan Hansrian dengan erat. “K-kau menikah dengan Ambar?” tanya Amm terbata-bata menatap sahabatnya itu. Bukan jawaban yang ia dapatkan dari Ambar tetapi sebuah pembuktian dengan menggandeng tangan Hans. Gadis itu memang mengejek Amm yang tengah menatap kesal pada dirinya. Hatinya terasa begitu sakit, kini dia dikelilingi oleh orang-orang yang menghina dirinya. Kini, dirinya menyadari apa yang sebenarnya tengah terjadi. Dia dikhianati, seseorang membuatnya mabuk dan terbangun tanpa pakaian di atas ranjang. “Apa yang kau tunggu, pergi dari sini, tidak ada yang menginginkan gadis murahan sepertimu ada di sini. Jangan mengganggu suasana pesta pernikahan anakku,” Amm kembali menatap pada pria yang telah lama memadu kasih, tidak ada respon dari pria itu, hanya ada kebencian di matanya. Ambar tersenyum, membuat Amm begitu geram, menaiki pelaminan dan menampar Ambar. Plak! “Apa yang kau lakukan? Kenapa kau menamparku?” tanya Ambar mengusap pipi yang baru saja ditampar oleh Amm. Grep! “Kau yang melakukan ini padaku?” tanya Amm sambil menjambak rambut Ambar. “Kau yang merencanakannya, benar kan? Kau yang membuatku mabuk dan tidur bersama pria itu? Katakan, kau yang melakukannya ‘kan?” tanya Amm sambil menjabak rambut Ambar. Gadis itu begitu geram, ia tidak percaya mengapa Ambar begitu tega melakukan hal itu padanya. Sahabat yang begitu ia percayai, sekarang menusuknya dari belakang. Sahabat yang dianggapnya sebagai saudara sendiri, begitu tega padanya. Ia tidak ingin melepaskan Ambar begitu saja. Tangannya terus menerus menarik rambut gadis itu. “Aa … aa … Amm lepaskan. Sakit. Aku tidak mengerti apa yang kau katakan, aku tidak mengerti maksudmu,” bantah Ambar. “Wanita p*****r, apa yang kau lakukan pada menantuku?” Amareta begitu geram denga apa yang dilakukan Amm pada Ambar. Emosi Amm tengah memuncak, dia ingin memberikan Ambar pelajaran. “Hans, apa yang kau lakukan. Lakukan sesuatu,” tegur Amareta. Hal itu membuat Hans menarik tangan Amm dan menghempaskannya begitu saja, alhasil membuat Amm terjatuh ke lantai. “Stop Amm, jangan menuduh orang yang tidak bersalah. Sebaiknya kau pergi dari sini,” ucap pria itu dengan emosi.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Tentang Cinta Kita

read
190.6K
bc

My Secret Little Wife

read
98.6K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
13.5K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
206.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.6K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook