“Ah, benar. Apa kau sudah menyelidiki tentang Ambar?” tanya Amm membuat Kavin menurunkan telepon yang telah berada di samping telinganya. “Sepertinya kau mengetahui sesuai, Kavin.” Pertanyaan Amm mampu membuat Kavin terdiam sejenak, tetapi karena panggilan teleponnya terhubung, membuatnya segera berbicara dengan pria di seberang telpon. Setelah selesai berbicara, Kavin menutup panggilannya. Amm ingin tahu, apapun mengenai aktivitas dilakukan oleh Ambar. Takutnya, wanita itu berbuat hal yang akan membahayakan nyawanya, dia tidak bisa membuat Ambar berbuat hal yang kejam lagi padanya. Pikiran Amm saat ini begitu terganggu dengan beberapa hal, hanya bisa dipendamnya sendiri tanpa diberitahu pada dua orang kepercayaannya itu. Jika dia menceritakan apa yang tengah dipikirkannya akan membuat

