Aryan pulang ke rumah dan benar-benar menemukan Zara disana, di kamarnya. Wanita itu bahkan sedang memasukan pakaianya ke dalam lemari Sera dan menyingkirkan beberapa barang Sera yang masih tertinggal. "Hai, karena Sera udah gak ada aku akan tinggal di sini mulai sekarang,“ ucapnya tanpa rasa malu. "Berani sekali, kamu!" Aryan menghentikan Zara dengan mencekal tangannya erat. Zara meringis saat merasakan tangannya terasa akan patah saking kuatnya genggaman tangan Aryan. "Kenapa? Aku istri kamu juga. Dan aku juga berhak untuk tinggal disini." Suaranya bergetar tapi juga mencoba untuk lantang. Aryan terkekeh, mata tajamnya menyipit geram. "Kayaknya kamu udah bener- bener gak tahu malu, Zara. Udah aku bilang kita akan bercerai setelah anak itu lahir. Jadi jangan bermimpi bisa tinggal dis

