Mas Gala akhirnya mau membalas pesanku. Menunggu nyaris dua minggu dulu baru dia merespon. Namun, tak apa. Ini lebih baik daripada tidak sama sekali. Mas Gala Udah, Ma Siapa pun dia buat kamu, bukan urusanku lagi Aku cuma minta kamu jangan ungkit ajakanku malam itu Benar-benar lupakan itu, ya! Aku yang impulsif Aku bertindak tanpa banyak mikir Tenang, kita masih bisa berteman Soal pagi itu, aku lagi diajak ngobrol Pakde Enggak enak kalau mau main hape Pesan itu terus saja k****a sampai berulang-ulang. Aku agak lega karena Mas Gala tidak benar-benar marah padaku. Jeleknya, kemungkinan dia mengajakku menikah lagi nyaris tidak ada. Sudah cukup kemarin dia merasa malu. Pesan terakhirku sebelum dia membalas, aku memang sempat mengungkit soal kejadian di Alun-alun Utara. Makanya dia

