mama :" berhati hatilah kalian berdua"
Ayu :" terimakasih sudah mengajariku membuat kue, minggu depan aku akan kesini lagi."
mama :" dengan senang hati akan kuajarkan lebih banyak lagi."
untuk pertama kalinya aku mengantar seorang perempuan pulang ke rumahnya. malas sekali, bukannya aku tidak mau, tapi jika nanti di jalan bertemu dengan seseorang yang mengenal kami berdua, itu pasti akan merepotkan. lebih baik aku sedikit berjalan lebih cepat.
sebenarnya rumah ayu tidak terlalu jauh dari sini. jika berjalan dengan santai mungkin sekitar 10-15 menit saja. tapi jika aku sedikit lebih cepat mugnkin bisa kurang dari 10 menit.
Ayu :" tunggu sebentar, kenapa kau malah berjalan dengan cepat sekali. tidak perlu buru buru juga. rumahku juga tidak terlalu jauh." ( sembari memegang tanganku )
Aku :" bukankan lebih cepat lebih baik."
Ayu :" jika kau buru buru lebih baik aku tidak perlu di antar pulang."
Aku :" kalau begitu aku akan pulang saja."
Ayu :" hahaha ( tertawa dengan keras ) kau benar benar aneh sekali. maaf maaf, kalau begitu ku mohon antar aku pulang, tapi jangan berjalan terlalu cepat. tidak masalah bukan?"
Aku :" kalau begitu baiklah."
Ayu :" lagi pula jika kau menolak aku akan menelpon mama mu sekarang juga. agar kau tidak keberatan , besok minggu akan kubuat kan puding kopi ketika aku berkunjung lagi ke rumah mu.bagaimana ?"
benar benar wanita yang licik, tapi tawarannya cukup menggiurkan. jadi kuterima tawarannya.
Aku :" baiklah."
Ayu :" kau benar benar suka sekali dengan puding kopi ya? apa kau akan melakukan apapun yang di minta mama atau kakakmu jika mereka memberikanmu puding kopi ?"
Aku :" tentu saja tidak".
Ayu : ( berjalan melewatiku kemudian tersenyum menghadapku ) "Bohong."
senyumannya benar benar manis sekali. mungkin ini pertama kalinya aku melihat wanita cantik yang tersenyum tulus padaku. tapi aku tidak akan tertipu dengan senyuman nya. jika itu laki laki lain pasti mereka sudah jatuh cinta padanya. wanita seperti ayu ini sangat populer di sekolah.
karna cantiknya wanita ini , dia bahkan dia dijuluki salah satu dari lima wanita tercantik di sekolah. bahkan menurut pengamatanku di kelas kami hampir seluruh laki laki pasti tertarik padanya. belum lagi dari yang dari lain kelas, atau dari kakak kelas. berurusan dengan nya bisa sangat merepotkan di sekolah.
Ayu :" andik, bagaimana kalau kita berhenti di taman dan mengobrol sebentar."
Aku :"tidak mau, sebaiknya segeralah pulang, orang tua mu menunggu mu bukan".
Ayu :" ternyata kau cukup perhatian juga, aku jadi sangat senang".
Aku :" bukankah itu cuma hal biasa, jangan terlalu melebih lebihkan perkataan seseorang".
Ayu :" melebihkan makna dari perkataan mu adalah hak ku. aku ingin memaknai ucapanmu sebagai hal baik juga adalah hak ku. tapi aku tau kau memang perkataan mu tidak ada maksut lain. kau memang mengatakan apa adanya".
Aku tidak menjawab perkataanya. tapi itu memang benar. apa yang orang katakan , yang menilai baik atau buruknya adalah orang lain. kau tidak bisa menilai kata kata mu sendiri.
Ayu :" ucapanku benar bukan?"
Aku :" terserah saja".
Ayu :" boleh kuceritakan tentang diriku?"
Aku :" tidak mau".
Ayu :" setidaknya maukah kau mendengarkan ceritaku".
Aku :" tidak mau".
Ayu :" aku bisa membaca pikiran seseorang, tertarik mendengarkan ceritaku".
apa yang wanita ini katakan. membaca pikiran orang lain?? jangan katakan kalau dia bisa membuat puding kopi untukku setiap hari, puding kopi setiap hari bukankah itu sudah seperti di surga.
Ayu :" hahahaha ( tertawa dengan keras ). aku bisa saja membuatkan puding kopi setiap hari untukmu. kau mau ?
Aku :" bagaimana ....."
aku berhanti berjalan, aku yakin sekali kalau aku tidak mengucapkan apapun tadi, tapi bagaimana dia bisa tau apa yang aku pikirkan tadi. tidak tidak mungkin.
Ayu :" bagaimana? kau mau kubuatkan puding kopi setiap hari?"
Aku :" tidak tidak perlu, jika setiap hari aku bisa sakit perut".
Ayu :" ternyata walau tergila tergila dengan puding kopi kau masih bisa berpikir dengan jernih. jadi masih belum percaya?"
Aku :" tentu saja aku tidak percaya".
Ayu :" coba pikirkan sesuatu, tapi jangan berkata sepatah katapun lewat mulutmu. cukup pikirkan saja. aku bisa menebak pikiranmu dengan tepat."
kalau begitu, aku ingin punya banyak uang.
Ayu :" sebagai laki laki bekerjalah agar punya uang yang banyak, tapi kuberikan sedikit nasehat dari papa ku, laki laki itu ketika sudah dewasa bukan hanya memikirkan uang saja. atau memikirkan bagaimana cara menghasilkan uang saja. laki laki sebagai kepala rumah tangga juga harus bisa mengerti perasaan istri nya. membagi waktu antara bekerja dan keluarganya dan masih banyak lagi."
Aku :" tunggu sebentar, kau benar benar bisa membaca pikiran seseorang."
Ayu :" itu benar hanya papa dan mamaku yang mengetahui nya. kemudian aku juga mengatakannya padamu, aku ingin kau juga mengetahui nya."
Aku :" kenapa?"
Ayu :" sudah kubilang tadi kan, bagaimana kalau kita sedikit mengobrol di taman terlebih dahulu, akan kubelikan kopi agar kau tidak mengantuk."
akhirnya aku setuju dengan ajakan ayu untuk mengobrol di taman terlebih dahulu
Ayu :" kopi hitam atau kopi manis atau kopi s**u ?"
Aku :" kopi hitam saja."
Ayu :" baiklah."
kami berdua berjalan menuju taman, mungkin apa yang aku pikiran sekarang Ayu sudah mengetahuinya.
Ayu :" akhirnya sampai juga, ada yang ingin kau tanyakan terlebih ?"
Aku :" aku memang penasaran sekali, tapi katanya tadi kau akan bercerita terlebih dahulu, jadi aku akan mendengarkan ceritamu?"
Ayu : ( sedikit tersenyum ) akhirnya kau mau mendengarkan ceritaku."
selanjutnya puding kopi 5 pikiran