menemani kakak seperti ini tidak buruk juga. tidak terasa memang, saudara kandung memang berbeda dengan teman dan sahabat. aku dan kakak sudah hidup bersama selama lebih dari 13 tahun. mungkin di dunia ini selain ibu, kakak adalah orang yang paling mengerti sifatku. begitu juga dengan diriku yang mengerti sifat sifat kakak seperti, suka membuka kulkas di tengah malam kemudian duduk di depan pintu kulkas dan memakan cemilan apa saja yang ada di kulkas. itulah kenapa setiap malam aku selalu membawa puding kopi ku di kamar.
aku :" memangnya pakaian seperti apa yang ingin kakak beli ?"
kakak :" menurutmu apakah aku lebih pantas menggunakan rok panjang atau celana jeans panjang?"
aku :" pilih saja yang menurut kakak nyaman."
kakak :" tumben sekali kau mengatakan hal yang benar, jika ini sebuah kencan maka perkataan mu tadi bisa membuatmu perasaan cinta pasangan mu meningkat pesat. atau jangan jangan sebenarnya kau adalah seorang ahli kencan terkemuka."
aku :" jika itu membuat kakak bahagia itu tidak masalah."
kakak :" kau ternyata bisa mengucapkan hal seperti itu juga, tapi ucapanmu tidak akan membuat puding kopi mu menjadi lebih mahal, sudah ku bilang untuk jangan terlalu mahal bukan?"
ternyata dia tau maksut dari perkataan ku. apa mungkin kakak bisa membaca isi pikiran orang lain. kakak menang seorang perempuan, tapi aku tidak membencinya.
pada dasarnya aku menilai dan memperlakukan kakak dengan wanita lain berbeda.
mungkin karena hanya kakak ku lah yang bisa menerima ku apa adanya. walau sangat cerewet.
seseorang dari belakang :" andik, sedang apa kau disini?."
aku :" hah .... ( benar benar kaget ),
ternyata yang memanggilku dari belakang adalah Ayu. ini berbahaya saat ini aku sedang bersama kakak. kakak adalah orang yang mempunyai rasa keingintahuan yang sangat tinggi. dia pasti akan banyak bertanya pada ayu. aku harus segera mengakhiri ini dan pulang dengan keadaan damai.
Ayu :" maaf, apa aku mengagetkan mu ?"
aku :" kakak bagaimana jika kita pindah ke toko lain saja."
tiba tiba kakak mendorongku
kakak :" andik siapa perempuan manis ini ? temanmu ?"
kenapa? kenapa kakak menyebut kata manis di pertanyaan nya. makhluk yang satu ini benar benar aneh, itu bisa membuat Ayu jadi salah paham.
Ayu :” ah… namaku ayu, teman satu kalas dengan andik. salam kenal.”
kakak :” aku kakak nya. namaku nana. salam kenal juga. Andik kau memiliki teman yang sangat sangat manis dan cantik. jadi Ayu apa kau sendirian ke sini?”
Ayu :” iya aku sendirian, aku baru saja membeli bahan roti di lantai 3. kemudian aku ingin kemari sebentar untuk melihat lihat baju.”
kakak :” jarang sekali ada perempuan secantik dirimu pergi ke mal sendirian. kalau sendirian bagaimana kalau berkeliling bersama dengan kami. akan ku rekomendasikan baju yang cocok untuk mu.”
Ayu :” jika kak nana tidak keberatan, aku mau.”
kakak :” kalau begitu ini. ( sambil memberikan tas belanjaan Ayu kepadaku ). kau boleh duduk saja di situ dan menjaga barang belanjaan Ayu.
Ayu :” ah tidak usah, biar aku bawa sendiri saja.”
kakak :” akan sangat melelahkan jika membawa belanjaan mu untuk berkeliling. biar Andik yang menjaganya. lagi pula aku mengajaknya kemari memang untuk membawakan barang. kalau begitu ayo pergi ke sebelah sana.”
aku sama sekali tidak bisa memberi perlawanan pada kemauan kakak. semua terjadi begitu cepat. aku bahkan tidak bisa berpikir untuk mengatakan sesuatu. tiba tiba mereka berdua sudah pergi bersama. ini benar benar gila. s****n aku malah pusing menghadapi ini semua.
tenang diriku. setelah semua ini usai aku akan menikmati segelas puding kopi. benar, bayangkan saja puding kopi yang meleleh di dalam mulutku. itu benar benar luar biasa. apalagi ini sudah mulai siang dan suhu mulai memanas. puding kopi dingin menjadi pilihan yang terbaik sekarang. aku harap mereka tidak terlalu berlama-lama di sini.
1 jam kemudian….
kakak :”kami sudah mendapatkan beberapa baju, karena kami berdua sama sama cantik jadi memilih baju bisa di lakukan dengan cepat. perempuan cantik di beri pakaian apapun juga pasti cantik bukan ?”
Ayu :” hehehe ( dengan wajah sedikit agak malu )
apanya yang cepat ini sudah lewat dari satu jam. pokoknya aku harus segera mengajak kakak pulang.
aku :” ayo kita pulang.”
kakak :” bagaimana kalau kita beli cemilan di lantai bawah dan memakan nya bersama. aku ingin sekali makan yang manis manis.
ajakan ku sama sekali tidak di dengar. kali ini aku tidak akan mengalah.
aku :” aku ingin segera pulang.”
kakak :” Ayu apa kau akan membuat roti ?”
perkataan ku lagi lagi di abaikan.
Ayu :” sebenarnya aku ingin berlatih membuat roti kering, aku sudah beberapa kali mencoba dan masih gagal.”
kakak :” kebetulan sekali, mama kami sangat ahli dalam membuat roti dan kue. bagaimana jika ke rumah ku saja dan kita minta tolong agar mama mau mengajari cara membuatnya.”
ini … ini…. ini benar benar gila. aku sudah tidak bisa berpikir apa apa lagi.
Ayu :" benarkah?" ( dengan wajah yang terlihat senang )
kakak :" tentu saja, pasti mama akan mengajari mu sampai bisa".
Ayu :" terimakasih banyak, kalau begitu aku Terima tawarannya."
kakak :" kalau begitu sekarang juga kita pulang."
aku :" kakak bagaimana dengan janji mu padaku? apa kau sudah lupa?"
kakak :" benar juga, hampir saja aku lupa. untung saja kau mengingatkanku. kalau begitu ayo kita mampir ke toko roti abc dulu. "
kami bertiga berjalan bersama sama. hal seperti ini aku benar benar tidak menyangka. ayu berjalan bersama ku dan sekarang kami berjalan menuju rumah ku. bagaimana kalau ada teman sekelas yang mengetahui ini.
aku juga cukup heran kenapa ayu bisa asal mau saja dengan ajakan kakak. padahal mereka baru saja kenal beberapa saat yang lalu. tapi mereka sudah terlihat akrab. ke depan nya hal ini akan menjadi rumit.
tidak tidak. aku tidak bisa menyimpulkan nya sekarang. sebaiknya nanti aku ajak bicara ayu berdua saja. akan ku katakan dengan jelas, jangan sampai hal ini di ketahui oleh orang orang kelas.
sampai di toko roti abc.....
kakak :" pilihlah sesukamu. tapi jangan terlalu mahal."
akan kupikirkan soal ayu nanti saja. sekarang aku sedang menghadapi pertempuran dahsyat dengan puding kopi.
ternyata sedang ada promo. beli tiga puding kopi gratis satu porsi puding apel. ini benar benar di luar dugaan. promo ini sebaiknya di lakukan selama setiap hari. sebaiknya aku tanyakan pada kakak dulu. karena 3 puding kopi harganya melebihi dari dana yang di siapkan oleh kakak.
aku :" kakak, sedang ada promo beli 3 puding kopi, gratis 1 porsi puding apel."
kakak :" tidak masalah, tapi dengan 1 syarat.
aku :" apapun itu ku terima dengan sepenuh hati."
kakak :" mudah saja, sesampainya di rumah jangan langsung makan puding nya. Ayu akan membuat roti, jadi kau akan bertugas sebagai yang mencicipi."
aku :" oke." ( sambil mengacungkan jempol)
sesampainya di rumah....
kakak :’ sepertinya mama tidak ada di rumah, Ayu duduklah disiu akan kubuatkan minuman dingin.”
Ayu :’ aku ikut membantu.”
terserah saja mereka mau melakukan apa. sebaiknya aku taruh dulu puding kopiku ke dalam kulkas dan akan kunikmati nanti sore dan nanti malam. kemudian sekarang aku mau tidur
kakak :” andik sebaiknya kau tidak masuk ke kamar, ada temanmu sedang ada di sini jadi temani ayu. ajaklah mengobrol”
Ayu :” tidak apa apa kakak. lagi pula tujuan ku kemari untuk belajar membuat roti dan kue.”
kakak :” kau sudah berjanji untuk mencicipi roti buatan ayu nanti, jadi tunggulah di ruang TV. ( dengan wajah sedikit marah)
Terkadang kakak memang sedikit menakutkan, tapi karna tadi memang aku sudsh berjanji. Jadi akan ku tepati.
Aku :" Baiklah."
Cuaca di luar sangat panas tetapi angin juga bertiup dengan cukup kencang. Jadi di dalam rumah rasanya malah sejuk. Rasanya aku malah mengantuk. Sepertinya aku akan menunggu cukup lama. Jadi sebaiknya aku tidur saja disini.
Ayu :" Andik bangunlah… bangun… .. " ( sambil menggoyang goyangkan lengan ku)
Aku :" Haaa sudah jam berapa ini, jam berapa?" ( masih dalam kondisi setengah tidur, setengah sadar)
Ayu :" Ini sudah pukul 2 siang, mama meminta tolong aku untuk membangunkan mu, mama mengajak kita makan siang bersama."
Aku benar benar ketiduran di depan TV. Yang lebih penting sekarang kenapa malah ayu yang membangunkan ku. Bukankah seharusnya kakak atau mamah. Ini benar benar memalukan.
aku : " ada apa? "
Ayu :" kue nya sudah jadi. bisa kau cicipi sekarang".
Ayu langsung pergi meninggalkan ku menuju ke dapur.
aku sangat kaget ketika melihat jam ternyata sudah pukul 3 sore. tidak terasa aku sudah menghabiskan 3 jam untuk tidur. tidur benar benar cara yang efektif untuk membuang buang waktu. sebaiknya aku segera pergi ke dapur.
mama :" kau tertidur cukup lama, apa kau kelelahan setelah berkeliling dengan kakakmu".
andik :" ah tidak juga". ( dengan sedikit menguap)
ayu datang di hadapanku membawa kue kering yang baru saja di buat nya dengan mama. dia lansung duduk di bangku meja makan.
mama kemudian juga datang membawa teh hangat dan langsung ikut duduk di bangku meja makan.
mama :" segera makanlah kue nya dan beri pendapatmu".
aku :"baiklah".
ternyata rasanya tidak buruk juga. kue nya terasa terlalu manis. dari tekstur nya juga sudah lumayan baik. tapi ini jelas bukan buatan mama seperti biasanya.
aku :" rasanya terlalu manis".
mama :" hanya itu saja? ".
aku :" ya ini tidak seperti yang biasanya mama buat".
mama :" karena tadi sewaktu membuat mama hanya membantu mengurutkan tata cara nya. untuk takaran gula yang menentukan manis nya adalah ayu. lain kali kita buat lebih baik lagi. untuk selanjutnya kita akan membuat apa? "
Ayu :" bagaimana kalau membuat kue bolu?"
bagaimana bisa mereka berdua bisa menjadi seakrab itu. bahkan meraka juga sudah janjian akan membuat kue bolu. kalau tidak salah ingat sewaktu ayu membangunkan ku dia juga mengatakan kata 'mama'.
kepalaku jadi pusing sekarang. lebih baik aku tidak menayakan soal hal itu, dari pada malah bertambah panjang.
mama :" ide yang bagus. tentu saja aku bisa mengajari mu membuat kue bolu. itu tidak sulit. mama ingin bertanya pada ayu. apakah andik anak yang baik ketika di sekolah?
aku benci pertanyaan itu. rasanya aku ingin segera pergi meninggalkan mereka berdua. padahal aku masih ingin memakan kue ini.
ayu :" andik anak yang baik. menurutku..... ( dengan menunjukan raut wajah yang sedang berfikir) dia hanya tidak begitu dekat dengan perempuan di sekolah."
aku tidak perduli di katakan seperti itu. tidak kusangka ayu bisa menebaknya dengan tepat. padahal aku dan ayu tidak pernah mengobrol. insting wanita terkadang memang sangat akurat.
mama :" eeeehhh. kalau begitu apa kalian tidak pernah. mengobrol di sekolah.".
ayu :" ( dengan sedikit tertawa) pernah satu kali, tapi karena hanya satu kali anggap saja tidak pernah. tapi aku mungkin akan mengajaknya berbicara di sekolah. setidaknya aku akan selalu menyapa mu di sekolah."
apa yang wanita ini katakan.
aku :' tidak, tidak perlu. aku tidak ingin di kasihani."
mama :" bukankah jawaban mu sedikit kasar. bukankan ayu bermaksut baik untuk mengajak mu berbicara. kau ini benar benar laki laki yang suram. jika aku jadi dirimu, seharusnya kau berterimakasih.
malah aku kena marah.
ayu :" tidak apa apa mama. mungkin andik hanya bercanda".
soal itu aku serius. kata katamulah yang bercanda.
ayu :" kalau begitu aku akan beres beres dan segera pulang. karna sudah sesore ini."
mama :" baiklah mama akan bantu, andik sebaiknya kau mengantar ayu untuk pulang."
aku :" tidak mau."
mama :" apa?" ( dengan raut wajah yang tidak ingin perintahnya di tolak dengan alasan apapun)
aku :" baiklah."
mama :" kalau begitu mandilah dulu".
aku :" baiklah".
.......... puding kopi 4 ( perjalanan)