Alex bangun dipagi hari melihat Alana tidur dengan pulasnya. Alex ingin membangunkan alana tapi dia tak tega. Alex pun memutuskan untuk mandi setelah itu akan pergi ke kantor, alana juga harus ke kampus.
"Lan, Lana.. ayo bangun," panggil Alex memanggil Alana pelan.
"Hoaam pagi lex.. aku males bangun, ini masih pagi," kata Alana dengan mata masih tertutup.
"Lana ini sudah jam 8, aku sebentar lagi ke kantor."
Alana terperanjat dari tidurnya, kaget melihat jam sudah jam 8 pagi.
"Yaa Tuhan aku pasti tertidur lama sekali." Alana geleng geleng kepalanya sendiri.
"Ayo cepetan mandi, aku males berlama lama dirumah ini," kata Alex.
Alex melangkah kakinya ke kamar mandi dan menghidupkan shower, tak lama alana menyusul Alex dan memeluk Alex dari belakang, Alex tersenyum dan berfikir istri kecilnya ini sudah mulai nakal.
"Jangan menggodaku Lana."
"Aku tak menggodamu, aku hanya ingin mandi bersamamu supaya menghemat waktu." Alana tersenyum
Alex dan Alana mandi bersama saling menyabuni tapi yang ada mereka malah melakukan lebih. Suara desahan Alana tertutupi dengan guyuran air shower sehingga tak terdengar dari luar kamar.
***********
"Mama,Sabrina kami pamit pulang dulu. Saya harus ke kantor dan Lana juga kuliah."
"Ooh kamu kuliah lana? Memang kamu bisa berfikir dengan otakmu yang bodoh itu," ejek Sabrina.
"Sabrina tolong jaga ucapan kamu. Ucapanmu mencerminkan tingkah lakumu," ujar Alex dengan tak suka.
"Kan memang benar apa yang aku ucapkan. Alana itu Sukanya mengambil apa yang bukan haknya."
"Sabrina aku masih menghargaimu karena kamu kakak iparku dan aku masih mengontrol semua perkataanku tapi kamu sekarang sudah kelewatan batas. Apa aku perlu membuka aibmu di depan mama mu. Memangnya aku tidak tau apa semua kelakuanmu!" ujar Alex dengan suara tegas dan tatapan mata tajam.
Alex menggandeng tangan Alana dan pergi begitu saja dari rumah mertuanya. Benar benar keluarga itu tidak bisa menghargai perasaan orang lain.
**********
Sesampainya dirumah Alex malah tak jadi berangkat ke kantor dengan alasan dia lelah dan walau pun dia tak berkerja seharipun tak akan membuat perusahaannya bangkrut.
Alex memeluk Alana dari belakang, Alana terkaget mendapat pelukan Alex yang selalu saja tiba tiba.
"Alex apa sih yang kamu lakukan mulai dech kumat suka meluk meluk tanpa ijin."
"Lan nanti malam jalan yuks," ajak Alex.
"Loh katanya capek mau istirahat dirumah,"
"Capekku hilang saat peluk kamu," kata Alex mencium leher Alana.
"Aleeex jangan lagi deh."
Alex tertawa melihat Alan wajah kesal. Entah kenapa akhir akhir ini Alex merasa senang kalau Alana kesal.
"Pokoknya nanti malam kamu ikut aku yaa, nanti ada Siska dan Sely juga," kata Alex.
"Ok," ujar Alana.
******
"Gadis kecilku kamu selalu cantik."
"Iih apa apa sih, aku kan sudah bukan gadis lagi," ujar Alana cemberut.
"Mau kamu gadis atau apapun tetap kamu gadis kecilku," cubit Alex gemes di pipi Alana.
Alex menggandeng tangan Alana ke salah satu tempat hiburan di Jakarta selatan. Alana masuk kesana terlihat kebingungan tak pernah dia masuk ditempat dengan pencahayaan remang remang dan music dari salah satu DJ cukup ternama di jakarta. Disana banyak wanita perpakaian minim, sexy dan menggoda. Meliuk liukan tubuh mereka dengan irama mengikuti musik.
Untung alana melihat Siska dan Saly lagi duduk disalah satu table vip. Disana juga ada teman Alex, Steve, Ruben dan 1 lagi entah siapa karena dia belum pernah bertemu.
"Wow alana mau juga kesini," teriak Sely girang.
"Memang Alana tak pernah ke club malam Sel?" tanya Alex.
"Yaaeelaah kak Alex. Alana itu anak kuper per per.. hari-harinya cuman belajar, kerja. Gadis langka loh kak tapi untungnya alana dapat kamu kak jadi gaul hahaha," kata Sely dengan teriak teriak jika tidak suara mereka tak kedengaran tertutupi hingar bingar music.
Doni melihat alana dengan tajam dan memikirkan sesuatu. Alex hendak ke toilet dan meninggalkan Alana sebentar dengan mereka..
"Jadi dia adiknya Sabrina," bisik Doni pada Ruben.
"Iya.. cantikkan dan yang paling penting masih perawan bro.. Alex belum make dia," ujar Ruben ketawa.
"Kenapa lo bisa tau Alex belum dipake Alex? Alex kan biasanya ga menyianyiakan ada barang bagus sama kayak kita," kata Doni.
"Gue tau lah. Alex pernah cerita betapa frustasinya dia tak bisa menyalurkan hasratnya dan tak bisa menyentuh Alana. Tapi kayaknya sekarang si Alex sayang tuh sama Alana," jelas Ruben.
Doni menyeringai... dia ingin mendekatk Alana, walau pun masih sangat muda tapi mempunyai wajah yang cantik. Doni ingin Alana menemaninya malam ini, dia berfikir pasti Alex tak akan keberatan karena sering berbagi wanita.. Doni teringat dulu dia sempat berpacaran selama sebulan dengan Sabrina. Sabrina memang wanita lihai diranjang, Doni habis ratusan juta untuk memenuhi hasrat belanja Sabrina yang gila-gilaan.
Alex kembali dari toilet dan melihat Alana hanya diam saja, wajahnya terlihat tidak nyaman, mungkin dia belum terbiasa dengan dunia malam dan clubbing. Alex hanya ingin memperlihatkan Alana tentang dunia malam supaya Alana bisa tau seperti apa dunia malam itu hanya dari dirinya bukan orang lain. Alex memahami umur Alana masih labil dan khawatir dengan pergaulannya di kampus. Alex mulai menyanyangi Alana gadis kecil nya yang malang.
Alex duduk di sofa disebelah alana. Alex ingin membawa alana pulang karena alana benar benar sudah tak betah lagi.
Doni menghampiri Alex.
"Bro boleh juga adiknya Sabrina. Masih kecil, masih polos, gue suka nih sama Alana. Lex gue pake yak Alana malam ini itung itung beri pelayanan ke gue karena kakaknya yang udah morotin gue," kata Doni.
Perkataan doni membuat Alex sangat marah dan tangannya mengepal menahan marah. Dia menahan marah karena Doni sahabatnya. Mereka semua terperangah tak mendengar perkataan Doni.
"Gue bawa Alana sekarang yaa bro," ujar Doni lalu meletakan tangannya dipaha Alana.
"Apaan sih lo," teriak Alana kaget sambil menyingkirkan tangan Doni dari pahanya
Tiba.. tiba Alex langsung berdiri...
"Bugh!! Bugh!!"
"Kurang ajar lo!! maksud lo apa mau pake bini gue," teriak Alex lalu memukuli Doni kembali.
"Adiknya harus bayar utang kakaknya pas jadi simpanan gue," Doni sambil menyeka darah dari sudut bibirnya dan Doni akan membalas memukul Alex lagi sehingga membuat Alex meringis.
"Dengar Itu urusan lo sama Sabrina bukan Alana dan Alana itu bini gue b******n, b*****t lo," ujar Alex kembali memukul hidung Doni dan mengalir darah segar dari hidung nya.
Alex masih terus menyerang dan kembali memukul perut Doni. Doni terjatuh, Alex tak menyiayiakan itu lalu menendang berkali kali perut dan menginjak badan Doni sampai mengerang kesakitan.
Alex dan Doni baku hantam dengan sengitnya. Mereka jadi pusat perhatian dilihat banyak orang disana. Alana ketakuan dipeluk Siska dan Sely. Ruben dan Steve dengan segera melerai mereka tapi memang tenaga Alex kalau sudah marah sangat berbeda. Doni terkapar tak berdaya dibawah dengan wajah berdarah dan babak belur.
"Perteman kita berakhir b******k, berani beraninya lo kurang ajar sama bini gue. Alana wanita yang berharga bagi gue dan Alana adalah istri gue!! Gue ingetkan sama lo Alana hanya milik gue!! Don mengingat hubungan perteman kita dulu gue ga akan buat perhitungan lebih jauh lagi tapi kalau sampe terulang lagi, lo tau kan lo berhadapan sama siapa! Gue bisa pastikan lo cuman tinggal nama!" Alex marah lalu mendekati Alana yang ketakutan.
"Lana sayang ayo pulang," ujar Alex lembut dan merangkul Alana yang sangat ketakutan.
"Kamu aman bersamaku sayang,"
"Sis,Sel pulang sekarang. Ga perlu lagi kalian bertemu dengan tuh manusia b*****t itu,"
Siska dan Sely mengekori Alex dan Alana dari belakang. Setelah memastikan siska dan sely pulang dengan mobil mereka sendiri. Alex dan alana pun segera pulang dengan mobil mereka.
Sedangkan steve dan ruben membawa doni kerumah sakit setelah itu mereka pun berbicara pada doni.
"Don lo keterlaluan. Gue juga ga suka dengan kelakuan loe merendahkan Alana. Dia wanita baik baik tidak seperti kakaknya Sabrina," kata Steve lalu meninggalkan Doni diruang rawatnya.
"Bro gue juga kecewa lo ga bisa menghargai Alana. Walau bagaimana pun Alana istrinya Alex sahabat kita. Harusnya kita saling menjaga dan menghargai itu, kan sudah kesepakatan kita dulu untuk tidak mengganggu pacar teman sendiri. Apa lagi ini istri teman kita loh bro.. kelakuan loe bener bener bikin kecewa," kata ruben yang juga ingin pergi.
"Ben.. jangan pergi.. sahabat gue cuman tinggal lo," ujar doni dengan menyesal.
"Sorry bro.. sampai lo berubah dan meminta maaf pada Alex dan Alana hubungan persahabatan kita tak akan bisa kembali seperti dulu." Ruben yang akhirnya melangkah kan kakinya keluar dari ruang rawat Doni.
Doni benar benar menyesali perbuatannya.. dia tak menyangka sikap Alex bisa berubah seperti itu dan sekarang Steve dan Ruben meninggalkannya juga.
"Aaarrrgggh Ini semua karena Sabrina," teriak Doni dengan sangat kesal.
*****
Alana dan Alex sudah sampai di apartemen mereka. Alana mengobatin luka luka Alex dengan penuh kasih sayang. Alana merasa sangat bersalah pada Alex dan merasa sangat bahagia baru kali ini ada orang yang benar benar tulus membela dirinya. Alana meneteskan air matanya melihat setiap luka Alex, benar benar sangat tersentuh oleh perbuatan Alex padanya.
"Lana kenapa menangis sayang," ujar Alex lembut.
"Terima kasih lex.. hiks..hiks..kamu selalu melindungi aku hiks.. hiks.. menjaga aku hiks..hiks...," tangis Alana.
"Sayang jangan berterima kasih padaku. Memang sudah tugasku sebagai seorang suami melindungi dan menjaga istrinya," Alex sambil mengusap air mata alana dan mengecup dahi alana.
Alex memegang wajah alana dan mencium bibir alana dengan lembut sangat lembut.
"Aku mencintaimu Alana," kata Alex.
“Benarkah Lex? Apa benar kamu mencintaiku?” tanya Alana tidak percaya.
“iya sayang aku mencintaimu, ini benaran bukan bohong. Alexander William mencintai Alana Amanda,”
“aku juga mencintaimu Lex," Alana memeluk tubuh Alex.
"Tapi sayang jangan kenceng meluknya badanku sakit semua," kata Alex sambil meringis.
Alana dan Alex tertawa melihat adegan romantis mereka gagal gara gara badan Alex yang masih sakit dan beberapa lebam.
Alana ikut berbaring dirajang brhadapan dengan Alex. Alana tersenyum melihat Alex, dia sangat sangat bahagia dan beruntung bisa bersama Alex. Tangan Alana bergerak mengusap pipi Alex dengan lembut lalu tangan sebelahnya menggengam telapak tangan Alex dengan erat, Alex pun membalas genggaman tangan Alana. Alex tak lama pun tertidur lelap.. Alana mencium dahi Alex.
"Tidurlah yang nyenyak suamiku."
Alana memejamkan mata untuk menyusul Alex ke alam mimpi.