#Cerita Ibu Tari dan Dwi

996 Words
#flashback Siang itu aku gak sengaja ketemu ibu tari, dia adalah ibu dari pacar ku Laras. Aku begitu kagum padanya. walaupun usianya hampir 40 tahun tapi tubuhnya tidak seperti seorang ibu-ibu pada umumnya. Dia cantik, wangi, rapi, style sekali dan manis. Beda sekali dengan Laras. Itu aku ketemu ibu Tari saat usia pacaran ku dengan Laras baru berjalannya 3 tahun atau memasukin tahun ke 4. Ya ampun apa yang sudah ku bayangin ini. Aku adalah pacar anaknya kenapa ingin sekali aku tidur dengan ibunya pacar ku. Apa yang ada di otak mu ini Dwi ??? Apa karena Laras tidak bisa di Sentuh. Jadi ibunya yang ingin ku jadikan tempat ku itu. Tak lama setelah sejadian itu. Aku tidak pernah cerita pada Laras kalau sudah ketemu ibunya duluan. Beberapa bulan kemudian aku di berada di sebuah gedung kosong, aku dsana buat berteduh karena saat itu hujan badai sekali. Tiba-tiba ada seorang wanita cantik turun dari mobil dan ku liat dia adalah ibunya Laras pacar ku. Dia menyapa ku. ibu Tari : Hay Dwi ! kamu pacarnya Laras kan ? Dwi : iya Tante, apa kabar ? ibu Tari : jangan panggil Tante, panggil saja ibu ! Dwi : baik Bu, loh ibu dari mana kok hujan-hujanan juga padahal bawa mobil ? ibu Tari : iya nih, mobil saya Mongol terus tadi kehujanan, hp saya mati buat telfon orang bengkel jadinya ya tadi sempat hidup sih buat sampai ke halte ini. Dwi : kasian sekali ibu. Laras mana ? ibu Tari : Laras paling jam segini sudah tidur. Saya tadi dari kantor nak Dwi. Dwi : baik Bu. ( ku perhatikan tubuh ibu tari, dia gunakan rok mini separuh paha menunjukan paha putih mulusnya lalu dengan blejer hitamnya dan tag top putih didalamnya bahkan terliat jelas bra yang di pakai ibu tari berwarna merah menyala. Ingin rasanya aku dekap buah d**a ibu tari ). Ibu Tari : kenapa melamun nak Dwi ? Dwi : ooh tidak ada apa-apa kok Bu. ibu Tari : OOO nak Dwi kayanya didalam gedung dibelakang ini sepi deh ? bisa buat kita sementara beteduh. Disini takut ada preman. Dwi : iya benar sekali Bu. Bagaimana kalau ibu telfon bengkel dulu dengan hp saya. Baru kita ke dalam gedung kosong itu Bu. ibu Tari : baiklah nak. Lalu ibu tari telfon orang bengkel dengan hp ku. Tak lama kemudian orang bengkel menjemput mobil ibu tari dan ibu tari bersama ku di halte itu. Para orang bengkel itu pergi meninggalkan kami berdua saja. Kami pun berdua pergi ke gedung belakang halte itu. Keliatannya tidak pernah di huni siapa pun deh ? Kami berdua sampai di dalam gedung itu tak lama kami melihat-lihat gedung itu, yang dulunya bekas kantor deler Honda tapi kini menjadi gedung serba guna. Kami masuk ke salah satu ruangan yang ada di dalam itu. Ibu tari melihat ada toilet didalam sana. Dia pun masuk ke toilet untuk bersihkan bajunya yang basah tadi. Saat ibu tari keluar dari toilet, aku sangat syok ibu tari membuka blejernya ( batin ku, ya ampun ibu tari buah d**a mu begitu ranum dengan bra warna merah menyala itu ). Aku terus melihat d**a Bu tari yang begitu indah sampai menelan ludah ku sendiri. Apa yang harus aku lakukan sekarang, massa aku suka pada ibunya pacar ku sendiri sih ? Kami pun duduk di kursi tua yang ada di dalam gedung itu, ibu tari tanpa blezenya dan aku tanpa kaos ku hanya memakai celana pendek saja. Aku tidak bisa menahan hawa nafsu ku pada ibu tari. Tiba-tiba tidak sengaja d**a ibu tari nempel di depan d**a ku dan aku menelan ludah ku lagi tanpa ku sadari ibu tari berkata. Ibu Tari : eee maaf ya Dwi ! Dwi : iya Bu gak papa. Ibu Tari : kenapa kamu berkeringat, panas ya ! Dwi : eeee ... eeee ... iya Bu! Panas sekali di sini Bu ? Ibu Tari : ibu kira saya saja ternyata kamu juga ya Dwi ? Dwi : iya ... buuuu ! ( batin ku, Bu bisa kah agak jauhin dikit, ya ampun ibu ! ) Aku sudah tidak kuat dengan godaannya ibu tari akhirnya aku kalah dengan nafsu ku sendiri. Ku lumat bibir cantik ibu tari dan tangan ku tepat di pinggang ibu tari. Dia pun membalas ciuman ku itu. Nikmat sekali kalah-kalah ciumannya Laras pada ku. Aku merasakan ada yang beremas batang ku dari balik celana pendek ku. Ternyata tangan Bu tari sudah meremas batang ku dengan lembut, betapa enaknya astaga! Ibu Tari hentikan ciuman itu lalu berkata di telinga ku dan berbisik : Ibu Tari : bagaimana Dwi apakah enak ? Dwi : ehmmm ... enak sayang ... ( tanpa ku sadari, aku panggil sayang ke ibu tari ) Ibu Tari : mau lagi kah ? yang lebih hot ? Dwi : Bu ... Bu ... Bu ... belum selesai aku berkata dia melumat bibir ku tak hentinya dengan tangan di batang ku lagi. Aku balas ciumannya lalu dia arahkan tangan ku ke dadanya yang besar itu. Aku kacak dan aku pegang buah d**a Bu tari. Lalu tangannya masuk di balik celana dalam ku dan menyentuh langsung batang ku. Aku tidak mau kalah, aku pun membuka bra merah Bu tari ku kacak-kacak dadanya lalu ciumannya ku hentikan, aku lari ke leher dan buah dadanya Bu tari. Bu tari mendesah keenakan, aku tambah nafsu dengan suaranya juga buah d**a Bu tari. Tanpa kami berdua sadari kami berdua sudah telanjang tanpa 1 benang pun di badan kami berdua. Aku tepat dibawah Bu tari dan dia sih cantik, seksi dan bohay Bu tari tepat diatas ku, dia mengenjot sambil keringatan. Maafkan aku Laras sayang, sepertinya aku sudah jatuh cinta pada ibu mu ini. Benar kata mu Laras, tidak ada yang tidak menolak ibu mu, sudah cantik, seksi, bohay, dan bisnis woman. Wanita luar biasa sekali dan aku beruntung dapatkan ibu mu ini Laras. Tak akan aku sia-siakan ibu mu ini Laras. Tapi hubungan kita harus sampai disini ya Laras sayang. I am Sorry Laras !!!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD