Setelah Pak Herman dan Ibu Ririn selesai menyantap makanan. Mereka istirahat sejenak, sebelum akhirnya meninggalkan restoran. Pak Herman pun mengajak Ibu Ririn disuatu tempat, dimana mereka bisa mengobrol sambil bersantai. Pak Herman dan Ibu Ririn berjalan pelan ditepi pantai wisata ancol. Kemudian duduk diantara tumpukan pasir, tepat dibawah rindangnya pohon ketapang. “Kamu tahu Rin, aku sangat merindukan saat-saat seperti ini, saat-saat dimana aku dan kamu bersama. Sayang banget takdir memisahkan kita waktu itu,” ucap Pak Herman seraya menarik napas berat. “Yang berlalu biarlah berlalu Mas. Lagian aku juga sudah melupakan masa-masa kita yang telah lalu,” kata Ibu Ririn berusaha ikhlas menerima kenyataan. “Tapi…” “Oh ya..” Tiba-tiba secara bersamaan Pak Herman dan Ibu Ririn berbicar

