Rebutan kunci

1174 Words
*** Disha berjalan sambil mengikat cardigan kimononya, kemudian membuka pintunya. "Daddy ngapain kesini?" Tanya Disha setelah membuka pintunya. Sejenak Adit memperhatikan pakaian Disha yang seksi membuat mata Adit melotot. "Disha kenapa kamu pakai pakaian seperti ini?" "Kan Disha mau tidur Daddy makanya Disha pakai baju ini," "Tapi kamu sedang dengan seorang pria di dalam kamar, nanti kamu diapa-apain sama Bima bagaimana?" "Ya gak papa Daddy, lagian pak Bima suami Disha, jadi terserah Disha sama pak Bima dong mau ngapain," "Nooo, please, Daddy mohon sama Disha jangan ngelakuin yang aneh-aneh sebelum Disha lulus sekolah, okey." Pinta Adit. "Tapi Daddy, Disha kan sudah punya suami, jadi terserah pak Bima mau lakuin apa sama Disha, Disha akan turuti permintaannya, Daddy tenang aja Disha tetap akan mengutamakan sekolah Disha, jadi sekarang Daddy pergi istirahat aja sama mommy, Disha capek mau istirahat, good night Daddy, muuaaah" ucap Disha panjang lebar kemudian mencium pipi Daddy-nya lalu kembali masuk kedalam kamarnya. Lagi-lagi Daddy Disha ,hanya bisa terbungkam jika anaknya sudah banyak bicara. Pria separu baya itu menarik nafas berat melihat anak kesayangannya itu masuk ke dalam kamar.'lihat saja nanti, Daddy tak akan biarkan kamu disentuh oleh Bima ," gumam Adit kemudian kembali ke kamar nya. *** Setelah Disha menutup pintunya, ia kembali ke ranjang, tapi ia tak menemukan suaminya disana, Disha pun memanggil Bima. "Honey" Panggil Disha sambil melirik ke seluruh ruangan. Tak lama kemudian Disha mendengar suara air dari arah kamar mandinya. Disha pun tersenyum nakal sambil memikirkan sesuatu, perlahan ia berjalan pergi ke arah kamar mandi. Sampai di depan kamar mandi, Disha mulai memegang gagang pintu bersiap akan membuka pintu kamar mandi, Disha pun mulai menghitung dengan suara kecil. "Satu" "Dua" "Tiga" "Duaaaaarrrr" teriak Disha sambil membuka Pintu, Bima yang sedang menggosok badannya dengan sabun dalam keadaan telanjang terpekik kaget melihat Disha yang berada di hadapan nya. "Haaaaaaaaaaaaaa" teriak Bima langsung menutupi bagian bawahnya. Sementara Disha bersorak kegirangan seperti melihat pertunjukan yang sangat seru saat melihat Bima telanjang bulat. "Waaaaahhh horeeeee hulalala !" Seru Disha "Disha ngapain kamu disini? pergi keluar sana !" teriak Bima cepat-cepat mengambil handuknya lalu dilingkarkan ke pinggang nya. "Disha kan cuma pengen lihat honey mandi," "Astaga, gak boleh, cepat keluar,!" Usir Bima seraya mendorong Disha keluar. "Ih gak papa kan Disha lihat, lagian kan Disha istri honey," ucap Disha keras kepala tidak mau keluar. "Pokoknya gak boleh lihat, pergi pergi pergi" usir Bima, hingga akhirnya Disha keluar dari kamar mandi. Setelah Disha keluar, Bima menutup pintu kamar mandi lalu mengunci nya dengan rapat. "Astagaaaaa anak itu benar-benar sudah tidak waras," gerutu Bima sambil menghela nafasnya, kemudian melanjutkan mandinya. *** "Huuuuu pelit amat, padahal baru dilihat sebentar doang ! " Seru Disha merasa kesal karena Bima mengusir nya dari kamar mandi. "Tapi lumayan lah hihihi" gumam Disha sambil terkikik, ia pun kembali ke ranjangnya. Setelah sampai di ranjang Disha melihat koper milik Bima masih terletak disamping meja bufet dekat ranjang, Disha pun mempunyai ide untuk memindahkan pakaian Bima ke lemarinya. 10 menit kemudian Bima keluar dari kamar mandi dengan memakai handuk, Bima melihat Disha sedang duduk bersandar di kepala ranjang sambil membaca buku. Bima hanya menarik nafas nya menggelengkan kepalanya jika mengingat tingkah Disha. Bima pun meraih kopernya untuk ambil pakaiannya namun saat Bima mengangkat kopernya tiba-tiba ia terkejut saat merasakan kopernya menjadi ringan, Bima langsung membuka kopernya dan melihat sudah tak ada pakaiannya. Disha yang sedari tadi memperhatikan Bima, hanya bisa tersenyum sendiri. Bima melirik ke arah Disha, ia tahu pasti ini adalah kerjaan Disha. "Disha pakaianku dimana?" Tanya Bima. Disha menoleh kearah Bima sambil tersenyum nakal. "Panggil Disha dengan kata sayang dulu, baru Disha kasih tahu hihihi," ucap Disha terkikik. Mata Bima terbelalak mendengar ucapan Disha, ia menggigit bibir bawahnya lantaran kesal. Sejenak Bima terdiam mencoba berpikir dan sesaat kemudian mata Bima tertuju ke arah lemari Disha. Bima pun tersenyum kecil. 'kamu pikir, kamu bisa mengerjaiku," batin Bima langsung berjalan menuju lemari Disha. Sampai disana Bima mencoba buka pintu lemari tapi tak bisa karena terkunci. Seketika Bima menoleh ke arah Disha kembali. "Kenapa honey, cari kunci ini yah?" Ejek Disha tersenyum dari arah ranjang sambil menunjukkan kunci lemarinya. "Disha kembalikan kunci lemarinya !" Teriak Bima, sambil berdecak pinggang. "Ih tidak mau, kalau mau kunci ini, honey harus panggil Disha dengan kata sayang dulu, baru Disha berikan kunci ini hihihi," ucap Disha terkekeh mengejek Bima lagi. "Ya Tuhan Disha saya mohon kembalikan kunci itu," "Gak mau, ambillah kalau bisa," Karena tak tahan, Bima pun berjalan cepat menghampiri Disha untuk mengambil kunci itu, namun dengan cepat Disha memasukkan kunci lemari itu kedalam bra nya agar Bima tak bisa mengambil nya. "Hey" teriak Bima saat melihat kunci lemari itu sudah masuk didalam bra Disha. "Ambillah kalau berani, Disha gak keberatan kok," kata Disha sambil menunjukkan belahan d**a nya pada Bima. Bima mengepalkan jemarinya karena tak bisa mengambil kunci itu. "Astaga Disha, saya mohon kembalikan kunci itu, saya mau ambil pakaianku Disha," "Gak mau, sebelum honey panggil Disha dengan kata sayang," "Astaga Disha" Bima pun menggeram sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu. Bima terdiam sejenak memikirkan agar kunci itu bisa ia dapat, namun nyatanya tidak ada cara lain selain Bima harus memanggilnya dengan sebutan sayang, karena sangat tidak mungkin tangannya menyentuh d**a Disha. "Okey kalau begitu," ucap Bima akhirnya. Disha tersenyum menatap Bima. "Disha sayang, bisa saya minta kuncinya," pinta Bima. "Apa honey Disha gak dengar !" Ucap Disha pura-pura tidak mendengar. "Disha sayang, saya minta kuncinya yah" pinta Bima lagi. Disha tersenyum puas mendengar nya. "Hulalala, boleh honey boleh, tapi cium Disha dulu yah" kata Disha sambil mengerucutkan bibirnya dihadapan Bima. "Apaaa?!, Ya Tuhan Disha please berikan kunci itu" pinta Bima dengan suara agak keras. "Gak mau" tolak Disha. 'Ya Tuhan, lama-lama aku bisa jadi gila kalau begini' batin Bima. Bima menarik nafas panjang mencoba mencari cara lagi hingga akhirnya ia menemukan ide. "Baiklah saya akan cium, asal Disha keluarin dulu kuncinya, okey," "Ah gak mau, nanti honey ambil kuncinya dan gak cium Disha." "Saya akan cium, asalkan keluarkan dulu kuncinya" teriak Bima. Disha menggeleng kepala. "Oke kalau kamu tidak percaya," Bima menarik tubuh Disha bersiap akan menciumnya tapi Bima menahannya dulu, tatapan mereka sangat dekat. "Kalau kamu mau saya teruskan, keluarkan dulu kuncinya," titah Bima. Disha pun tersenyum lalu menurutinya. Disha mengambil kunci itu dari dalam bra nya tapi tidak langsung memberikan pada Bima. "Sudah, eit tapi cium dulu" ucap Disha menatap Bima dengan intens. "Okey tutup dulu matamu," titah Bima. Disha mulai menutup matanya lalu mengerucutkan bibirnya kembali. Dalam sekejap Bima langsung merampas kunci itu dari tangan Disha, lalu melepaskan Disha. "Eeeehhhh kenapa diambil kuncinya?" Tanya Disha saat menyadari kuncinya telah diambil, Bima hanya tersenyum kecil. "Memang cuma kamu saja yang bisa kerjain saya," desis Bima menatap Disha dengan wajah mengejek. Bima beranjak dari duduknya kemudian pergi ke arah lemari. Sementara Disha hanya bisa menggerutu karena dikerjain oleh Bima. "Aarrrgggggh honey curang honey curang," teriak Disha, sambil mengguling-gulingkan badannya diatas ranjang lantaran kesal. Bima tak mempedulikannya ia mengambil pakaiannya lalu memakainya di kamar mandi. "Awas kau pak Bimantara Syahputra, tunggu saja sebentar pasti Disha akan mendapat ciumanmu," gerutu Disha sambil mendenguskan nafasnya. Bersambung..
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD