Omes-mu kelewatan

1068 Words
Setelah sampai dikamar, Disha menghempaskan tubuhnya diatas kasur, lalu merentangkan tangannya agar tubuhnya rileks. Sementara Bima hanya menatap Disha sambil berdiri tak menyangka bahwa gadis aneh yang berada dihadapannya saat ini sudah menjadi istrinya. Bima pun duduk ditepi ranjang seraya mengusap wajahnya. "Honey" panggil Disha setelah bangkit dari tidurnya. Bima menoleh kearah Disha. "Iya" sahut Bima. Disha mulai melingkarkan tangannya di lengan Bima sambil mendekap kan kepalanya sedikit. "Malam ini kita mau mulai dari mana honey? Secara baru kali ini Disha sekamar dengan pria," ByaaaaarrSeketika wajah Bima pucat mendengar pertanyaan Disha, 'mulai? Bisa-bisa aku dibunuh Daddy mu kalau menyentuh mu,' batin Bima "Honey kok diam?" "Ah hmm maaf nona, saya lagi capek jadi kurang fokus," "Oh, kok honey panggil Disha nona sih?" Tanya Disha "Karena nona anak bos saya jadi saya panggil nona," jelas Bima. "Hmm tapi honey sudah jadi anak menantu Daddy Disha , jadi gak perlu panggil Disha nona lagi dong, coba honey panggil Disha sayang , baby atau apalah yang romantis gitu honey" Sejenak Bima memejamkan matanya lalu mencoba melepaskan lengannya dari Disha. "Begini saja, saya panggil nona dengan panggilan Disha saja yah, jadi sekarang Disha mandi dulu nanti.." "Haaa nanti kita mulai kan?" "Maksudnya?" Bima mengerutkan dahinya. "Ah honey pura-pura gak tahu, maksud Disha hmm mau mulai itu kan?" "Mulai itu apa Disha?" Tanya Bima balik pura-pura tidak tahu. Disha memanyunkan bibirnya karena merasa Bima tidak peka dengan maksudnya. "Gak jadi deh, Disha mau mandi dulu," Disha beranjak dari duduknya, dan pergi bersiap mandi. Bima menarik nafas panjang melihat Disha pergi, hampir saja dia kejang-kejang karena tingkah Disha yang omesnya kelewatan. Baru saja Bima merasa lega tiba-tiba Disha muncul lagi dihadapannya. "Honey Disha bisa minta tolong?" "Iya ada apa?" Perlahan Disha memutar tubuhnya agar membelakangi Bima. "Tolong buka resleting gaun Disha yah, soalnya susah kalau dibuka dari belakang, coba dari depan mungkin Disha gak bakal minta bantuan honey," Glek, Bima pun melongo saat Disha memintanya untuk buka resleting gaun, dan sepertinya ini akan menjadi ujian terberat bagi Bima. 'ya Tuhan cobaan apa lagi ini' batin Bima. Dengan terpaksa Bima menarik restleting gaun Disha sambil memejamkan matanya. "Sudah" ucap Bima setelah menarik restleting gaun Disha. Disha kembali memutar tubuhnya menghadap Bima. "Okey, sekarang Disha minta bantu angkat gaunnya, soalnya gaunnya ngepres honey Disha gak bisa lepas," pinta Disha sambil mengangkat kedua tangannya keatas. Whaaat, Bima menelan ludahnya dengan kuat,  permintaan Disha kali ini hampir membuat nafas Bima berhenti. "Honey, kok bengong sih? Ayo dong cepetan Disha sudah gak tahan nih" ucap Disha menyadarkan lamunan Bima. "I-iya" sahut Bima gugup kemudian berdiri membantu Disha untuk melepas gaunnya, setelah beberapa saat bergelut dengan gaun pengantin akhirnya gaun Disha terlepas. Seketika tubuh kecil Disha yang putih mulus hanya mengenakan bra dan g-string terpampang dihadapan pria itu, Bima menutup matanya tak mau melihat keindahan pemandangan yang berada didepannya saat ini. "Kok honey tutup mata sih? Biasa aja kali" ucap Disha tersenyum, kemudian pergi tanpa rasa malu tubuhnya dilihat oleh Bima. 'Ih Astaga omes-mu sudah kelewatan Disha, gak tahu ngidam apa emaknya waktu masih dalam perut? Haaah' batin Bima bergidik ngeri mengingat tingkah istri kecilnya itu lalu kembali duduk ditepi ranjang dengan tubuh yang lemas. 15 menit kemudian Disha keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk hanya memakai bikini dengan luaran kimono. Hampir saja mata Bima keluar dari tempatnya saat melihat Disha keluar dengan baju yang sangat seksi.Disha hanya tersenyum menatap Bima lalu mendekatinya. "Bagaimana menurut honey, bagus tidak?" Tanya Disha sambil memperlihatkan tubuhnya yang terbalut bikini bersama cardigen kimononya. "Iya" Bima hanya mengangguk menelan ludahnya berusaha mengontrol dirinya agar tidak mengacungkan senjatanya. "Ih honey gak hot ah, masak dari tadi cuma iya-iya aja," ucap Disha sambil melingkarkan handuk diatas kepalanya. 'kurang ajar nih anak, masak aku dibilang gak hot, andai bukan Daddy mu bos ku sudah dari tadi aku melakukannya.' Tiba-tiba Bima terperanjat saat Disha sudah duduk dipangkuan-nya lagi menghadap dirinya sambil mengalungkan tangan di leher Bima. "Honey mau mulai sekarang?" Tanya Disha menatap wajah Bima intens. "Haa hmm sepertinya saya mau.." "Ssssttt" Disha menahan bibir Bima dengan jari telunjuknya. "Sabar honey, pelan-pelan saja" lanjut Disha lagi. "Apa? Bukan itu maksudku Dishaa, saya mau ma.." belum sempat bicara lagi-lagi Disha menutup bibir Bima lagi. "Pelan-pelan bicaranya honey, nanti didengar Daddy, Disha tahu honey sudah gak sabar, sama Disha juga gak sabar" Bima hanya bisa menggeram dalam hati.'Arrrrgggghhh bukan itu maksudku Disha, maksud saya mau mandi bukan mau begitu, oh Tuhan, berikan hamba kesabaran' "Oh yah honey mau Disha ceritain sesuatu tidak? tapi jangan bilang Daddy sama Mommy yah," ucap Disha tanpa memberikan kesempatan Bima bicara, lalu melanjutkan kembali bicaranya. "Tahu tidak honey, Disha dulu pernah dengar suara mommy dan Daddy di kamar, dan mommy itu seperti mendesah keenakan, kira-kira apa yang di buat mommy sama Daddy? Apakah honey tau?" Tanya Disha penasaran. Mata Bima hanya membulat mendengar pertanyaan Disha, sebenarnya ia mengerti maksud pertanyaan Disha,  hanya saja ia tidak mau menjawabnya karena takut omes Disha kan semakin meningkat ke level 10. "Saya gak tahu," jawab Bima. Disha menekuk wajahnya karena tak mendapat jawaban yang puas dari Bima. "Loh kok gak tahu sih, honey kan pernah menikah, pasti tahu dong kenapa wanita bisa seperti itu," Sesaat kemudian mata mereka saling menatap satu sama lain, mereka terdiam sejenak, Disha mulai mendekatkan wajahnya pada wajah Bima. "Honey cium Disha dong," ucap Disha mulai mengerucutkan bibirnya dihadapan Bima. "Disha jangan" ucap Bima berusaha menghindar, ia terus memundurkan kepalanya, hingga akhirnya mereka terhempas diatas kasur dengan posisi Disha diatasnya. Bima mulai gelagapan karena tak bisa menghindar dari Disha. "Disha saya mohon jangan dulu," "Tapi Disha mau cium honey, please," pinta Disha kembali melanjutkan aksinya. 'Ya Tuhan apa yang harus aku lakukan? Apa aku balas ciumannya saja? Ah kalau Daddy nya tahu bagaimana?' batin Bima sudah pasrah menerima ciuman dari Disha. Tok tok tok"Disha" suara panggilan Daddy Disha. Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu membuat Disha menghentikan aksinya."Ohhhh Daddy mengganggu saja" Disha bergumam kecil merasa kesal karena gagal mencium Bima. "Sabar honey, Disha keluar dulu yah ketemu Daddy," ucap Disha tersenyum manis menatap wajah Bima, lalu pergi menemui Daddy-nya. Setelah Disha pergi, Bima menghela nafas panjang, sambil memegang dadanya dengan kuat. Tubuhnya seakan lemas dan lunglai, ditambah lagi senjata nya sudah mulai menegang saat Disha meliuk-liukan badannya diatas tubuhnya tadi membuat nya menggeram sendiri dengan suara kecil sambil menggarukkan kepalanya."Arrrgggghhh Hampir saja aku khilaf, semoga aku gak mati muda disini haaaahhh"Bima pun bangkit dari tidurnya, segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Bersambung..
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD