Akad nikah

1591 Words
*** "Mommy.. mommy" Disha berlari cepat dengan riang gembira sembari memanggil mommy-nya, seketika Lisa terperanjat dari pekerjaannya lalu menoleh kearah anaknya yang sedang menghampiri nya. "Ada apa Disha panggil-panggil mommy?" Tanya Lisa penasaran. "Mommy, Disha punya kabar baik untuk mommy," ucap Disha penuh semangat. "Apa itu sayang?" "Disha bentar lagi menikah mommy," "Apaaaa?! Menikah ?" Lisa berteriak tidak percaya mendengar ucapan anak gadisnya itu. "Ya mommy-ku yang cantik" "Sama siapa nak?" "Sama pak Bima manajernya Daddy," "Pak Bima? Tunggu dulu kalau Disha panggil pak itu berarti bapak-bapak dong?" "Iya mommy usianya 35 tahun," "Haaaa Disha mau nikah sama om-om?" "Iya mommy tapi om-om nya keren dan ganteng kok, lebih ganteng dari Daddy, dan Daddy sudah setuju mom." "Apaaa?! Tapi tapi..." "Mommy gak usah khawatir, pak Bima orang yang baik kok menurut Disha, jadi mommy siap-siap aja menyambut menantu mommy, oke muaaah" kata Disha sambil mendaratkan kecupan di pipi mommy nya, kemudian pergi dengan hati riang gembira. "Horeeee akhirnya Disha menikah," terdengar sorakan Disha dari jauh, membuat mommy nya semakin bingung.Lisa menangkupkan kedua tangannya dipipinya karena tak percaya apa yang barusan ia dengar. 'astaga anak itu sudah tidak waras, masak mau nikah sama om-om sih, maksud nya calon menantuku om-om, oh noooo' gumam Lisa dengan wajahnya yang cemberut. *** "Dad kenapa Disha dinikahin sama pria tua sih? mommy gak setuju dad, mommy takut Disha kenapa-kenapa, Disha itu masih kecil Daddy," ucap Lisa merasa resah. "Maafkan Daddy mom, ini semua kemauan Disha, dan mommy tahu Disha sendiri yang meminta laki-laki itu menikahi nya, dengan terpaksa Daddy menerima nya karena Daddy malu dengan sikap Disha yang terlalu agresif," jelas Adit, ikut merasa resah. "Tapi Daddy, masak calon menantu mommy sudah tua, cuma beda 10 tahun dengan mommy, mommy malu ah nanti dikira itu suami mommy gimana? Terus nanti laki-laki itu bakal tidur dengan Disha juga Dad? Oh no mommy gak bisa bayangin tubuh kecil Disha tidur bareng om-om." "Tidak-tidak pokoknya Disha dan Bima harus pisah kamar," "Ih Daddy kira Disha bakal setuju gitu? Potong uang bulanan mommy kalau Disha setuju tidur pisah sama pria itu, mommy yakin Disha pasti minta yang aneh-aneh," "Kalau dia minta aneh-aneh, Daddy akan awasi mereka," "Terserah Daddy, mommy hanya mengingatkan saja," ucap Lisa dengan ketus langsung mengatur posisinya diranjang. Adit beranjak dari tempat tidur kemudian pergi ke kamar Disha. Sampai dikamar Disha, Adit membuka pintu kamarnya dan melihat Disha yang sudah terlelap, Adit pun menghampiri Disha lalu duduk disampingnya, perlahan Adit menarik selimut Disha agar menutupi seluruh tubuhnya, Adit menatap wajah Disha dengan perasaan sedih. "Disha, kenapa kamu cepat sekali ingin menikah, padahal Daddy masih ingin bersama Disha, kalau Disha menikah pasti Disha kan lebih sayang suami Disha dibanding Daddy," gumam Adit. Sesaat kemudian terdengar suara lembut Disha memanggilnya. "Daddy" Adit menoleh kearah Disha yang sedang mengucak matanya karena terbangun dari tidurnya. "Iya sayang," sahut Adit. "Kenapa Daddy kesini?" "Daddy cuma kangen aja sama Disha," "Oh kok kangen, kan Disha gak kemana-mana, Disha masih disini sama Daddy," ucap Disha dengan polos. "Daddy takut Disha pergi ninggalin Daddy," ucap Adit dengan suara lirih. Disha bangkit dari tidurnya lalu memeluk Daddy nya. "Daddy, mana mungkin Disha bakal tinggalin Daddy," "Disha sudah mau menikah kan? Pasti suatu saat Disha akan ninggalin Daddy, itu yang Daddy takutkan" ucap Adit kemudian menatap anak gadisnya itu. "Tidak Daddy, Disha gak bakalan ninggalin Daddy, Disha janji, sekarang Daddy istirahat yah," Adit menarik nafas panjang lalu melepaskan pelukannya pada Adisha. "Baiklah sayang, good night have a nice dreame," ucap Adit mengecup kening putrinya. "Have a nice dreame too, Daddy," Adit pun beranjak dari duduknya kemudian pergi meninggalkan Disha dikamarnya. *** Keesokan harinya, Kediaman Aditya Pradana akad nikah akan dilangsungkan, Disha sudah bersiap dengan dengan gaun pengantinnya, sementara mommy-nya sibuk merias wajah anaknya itu. "Mommy apa masih lama? Sepertinya wajah Disha jadi kaku diubek-ubek sama mommy dari tadi," "Sabar dong sayang, katanya mau menikah, jadi harus cantik-cantik dong," "Oh gitu yah mom," "Oke siap" ucap mommy Lisa setelah merias anaknya, "Ayo mommy Disha sudah tidak sabar," Ajak Disha seraya mengangkat gaun pengantinnya yang agak panjang. Merekapun turun ke bawah bersiap untuk akad nikah. Saat Disha dan mommy-nya turun dari tangga ,semua mata tertuju pada Disha yang sangat cantik dan menawan, salah satunya Bima calon suaminya Disha. Bima hanya menelan ludahnya saat melihat Disha turun, karena tak lama lagi ia akan menikahi anak bos-nya, Bima hanya bisa mengusap wajahnya karena merasa gugup yang luar biasa. "Yuuuuhuuuuuu pak Bima i'm coming" Tiba-tiba terdengar suara Disha berteriak dari atas memanggil Bima seperti Tarzan yang akan melompat dari pohon membuat mulut dan mata Bima bersama Adit Daddy Disha terbuka lebar mendengarnya, mereka sama-sama tersenyum malu-malu saat melihat orang disekitar melihat tingkah Disha yang aneh. Adit mengusap wajahnya karena malu, 'Astagfirulloh kenapa anak itu yah? Salah makan apa dia itu kemarin?' batin Adit merasa heran. Setelah sampai dibawah merekapun mulai mengatur posisi duduk di lantai beralaskan karpet mewah, Bima duduk didepan untuk memulai ijab kabulnya bersama penghulu, berkali-kali ia menarik napas panjang agar gugupnya hilang. Sementara Disha duduk bersama mommy-nya dibelakang menunggu Bima mengucapkan ijab kabulnya. Hingga akhirnya Bima mulai melafazkan kalimat ijab kabulnya dengan lugas tanpa hambatan. "Aku terima nikahnya Adisha Putri Maharani binti Aditya Pradana dengan maskawin uang sebesar satu juta rupiah dibayar TUNAI" "SAAAHH" Teriak Disha sambil bersorak menepukkan tangannya, seperti sedang nonton bola. Dan lagi-lagi mata orang sekitar tertuju pada Disha, seketika suasana ruangan menjadi riuh dengan tawa melihat kekonyolan Disha, Daddy dan Mommy nya dibuat kalang kabut merasa malu. Bima hanya menundukkan wajahnya, sambil menepuk jidatnya. "Disha, Disha" panggil mommy Disha menarik Disha kembali untuk duduk. "Hehehe, maaf mommy Disha terlalu senang," kata Disha terkekeh. Pak penghulu pun mensahkan pernikahan Disha dan Bima, dengan perasaan bahagia Disha maju ke depan bersama mommy-nya untuk menerima mahar. Disha langsung mencium tangan Bima setelah menerima mahar, sejenak mereka terdiam. Disha yang menunggu ciuman dari Bima langsung memanggilnya dengan isyarat. "Ssssttt sssssttt" panggil Disha, Bima menoleh kearah Disha dan melihat Disha menunjuk dahinya. 'Oh Tuhan, anak ini benar-benar agresif, tidak tahu apa, dari tadi aku hampir pingsan karena ulahnya ini' batin Bima merasa konyol. Sejenak Bima menarik napasnya lalu mencium kening Disha sambil tersenyum malu melihat Daddy dan Mommy Disha. "Thank you honey," ucap Disha tersenyum, kemudian berlalu pergi menghampiri Daddy dan mommy-nya. *** "Honey, ikut Disha yuk" ajak Disha saat mereka sedang menikmati acara pernikahan. Bima mengerutkan dahinya melihat Disha. "Mau kemana nona?" "Ke atas Honey?" "Tapi nanti Daddy dan Mommy nona marah," "Tidak, sebentar saja honey, ayo cepat," ajak Disha menarik tangan Bima. Dengan terpaksa Bima mengikuti Disha keatas. Sampai diatas Disha mengajak Bima masuk kamarnya. Awalnya Bima menolak tapi karena Disha terus menariknya akhirnya Bima mengalah. "Taraaa ini kamar Disha honey, sebentar malam kita tidur disini," "Haaah ti-dur disini?" "Iya, kan honey sudah jadi suami Disha," Setelah masuk kamar Disha, Bima melihat seluruh isi ruangan itu berwarna pink dan dipenuhi boneka, tampak tidak ada kedewasaan sama sekali dari sosok Disha disana, lalu mengapa bisa Disha berpikiran menikah? Batin Bima penuh tanya. "Sekarang duduk disini," titah Disha menyuruh Bima duduk di tepi ranjang, Bima hanya bisa menurut. Perlahan Disha mulai mengangkat sedikit gaunnya agar bisa duduk dipangkuan Bima. Sekejap Bima terperanjat melihat Disha yang sudah duduk dipangkuan-nya. "No-na ja-ngan begini, nanti dilihat Daddy," "Ssssttt tenang saja honey cuma ada kita berdua disini," ucap Disha menatap Bima dengan intens membuat deguban di jantung Bima semakin kencang. Wajah dan tubuh Bima seakan menegang dibuat Disha. Bima berusaha melepaskan diri dari Disha, tapi lagi-lagi Disha duluan melingkarkan tangannya di leher Bima dengan kuat, membuat Bima gelagapan. "Honey cium," ucap Disha dengan agresif mulai mendekatkan wajahnya di diwajah Bima sambil mengerucutkan bibirnya. Bola mata Bima membulat melihat wajah Disha yang semakin dekat, pacuan detak jantung nya semakin cepat. 'mampus mampus mampus' teriak Bima dalam hati. "No-na jangan" ucap Bima gugup ketakutan. Ceklek (pintu terbuka) "Dishaaa" terdengar suara Daddy Disha memanggil, sekejap Bima dan Disha tersentak kaget lalu sama-sama berdiri sambil menoleh kearah Adit. "Daddy" "Pak" "Disha dicari mommy di bawah," "Iya Daddy," sahut Disha kemudian menoleh kearah Bima. "Kita lanjut sebentar yah honey," ucap Disha mengedipkan matanya kemudian berlalu pergi bersama Adit meninggalkannya. Terlihat jelas wajah Adit menampakkan tidak suka melihat Bima, membuat Bima merasa tidak enak, Bima pun menghela napas panjang langsung mengacak-acak rambutnya sambil menggerutu dirinya sendiri. 'Arrggghhh, bisa-bisa aku mati berdiri kalau bersama gadis aneh itu, haaaah' *** Malam hari setelah setelah acara selesai, Adit mengajak Bima untuk melihat kamar yang akan ditempatinya nanti. "Bima nanti kamu tidur dikamar bawah saja yah," "Iya pak, terima kasih" sahut Bima, "Eeeeiiittt Pak Bima kan sudah sah jadi suami Disha, jadi pak Bima tidur di kamar Disha dong Daddy," protes Disha tiba-tiba muncul diantara mereka. "Tidak boleh" tolak Adit. "Kenapa tidak boleh Daddy? Mommy dan Daddy saja bisa sekamar, kenapa Disha tidak? Pasti bisa dong, ya kan Honey?" Ucap Disha lalu bertanya pada Bima, Bima hanya tersenyum malu menatap Daddy Disha. "Tapi kalian kan baru kenal, masak sudah sekamar," "Makanya Disha dan pak Bima sekamar biar bisa saling kenal Daddy," papar Disha lagi. Glek, Seketika mulut Daddy nya terbungkam tidak bisa berbicara, Disha pun menarik tangan Bima. "Ayo honey, kita pergi ke kamar" ajak Disha, Bima hanya tersenyum kaku melihat Daddy dan Mommy Disha yang menatapnya, Mereka pun pergi meninggalkan Lisa dan Adit dibawah. Sementara Adit dan Lisa hanya bisa saling menatap satu sama lain karena tak percaya dengan ucapan Disha barusan yang memanggil Bima kata Honey, "Honey?" "Sejak kapan Disha memanggil Bima Honey Dad?" Tanya Lisa pada Adit. Adit hanya mengangkat bahunya menandakan tak tahu. "I don't know Mom" ucap Adit sembari mengusap wajahnya karena pusing memikirkan tingkah Disha yang terlalu agresif. Bersambung..
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD