“Maafkan aku Ririn. Ibu kamu tidak merestui hubungan kita. Ibumu menolak lamaranku. Kata Ibumu kamu akan dijodohkan dengan anak juragan dari kampung sebelah.” Pria muda itu terduduk lesu atas batuan tepi sungai. Setelah seminggu tidak bertemu dengan kekasihnya Ririn. Dia menyampaikan kekecewaannya terhadap Ibu Marni. Ibu kandung Ririn.
“Jadi Ibu sudah ada niat jodohin aku sama anak juragan tanah disebelah.”
“Iya Rin. Entahlah... Aku juga bingung harus apa? Mungkin aku anak orang miskin sampai-sampai ibumu menolak lamaranku. Padahal aku sangat mencintaimu Rin.”
“Aku juga mencintaimu, Mas. Aku gak mau dijodohin sama orang lain. Mas tolong jangan tinggalin aku!” pinta Ririn memohon pada Herman.
“Maafkan aku Rin. Aku gak bisa melanjutkan hubungan ini kalau tanpa restu ibumu.”
“Jadi... Kam
