Belum Ada Kabar

1139 Words

Siangnya, Zaya meninggalkan rumah sakit tanpa memberi tahu Sebastian. Dia hanya meninggalkan secarik kertas yang bertuliskan, 'Terima kasih untuk semuanya, Tian. Aku janji akan membalasnya suatu saat nanti', untuk diberikan pada Sebastian. Zaya duduk di depan halte, memandangi ponsel yang ia matikan sejak kemarin. Ada rasa bersalah ketika dia pergi meninggalkan rumah, tapi Zaya tidak ingin menetap jika akhirnya Aland akan mengusirnya juga. "Andai saja aku tidak terjebak, pasti kini aku bisa bahagia kembali bersama, Juna," lirih Zaya penuh sesal. Betapa rindunya Zaya dengan perlakuan manis Juna dahulu, bukan seperti Aland yang selalu bersikap dingin bila bertemu dengannya. Padahal mereka tinggal di dalam dan di atas atap yang sama. Kini Zaya semakin merasa bahwa menikah dengan Aland ad

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD