"Aaa ....," teriak Zaya saat salah satu tangan berhasil menyentuh rambutnya. Tapi sedetik kemudian, Zaya mendengar banyak sekali pukulan dan bunyi tulang-tulang yang patah. Buk buk, krek krek.
Beberapa menit kemudian semua sunyi kembali, Zaya mendengar jerit kesaktian dari para pria-pria itu.
"Cepat pergi, sebelum aku kirim kalian ke Neraka," ancam seseorang yang tidak mereka kenali.
"Ampun, Bang, jangan bunuh kami."
"Cepat pergi!" pria itu menendang b****g seseorang yang tertatih-tatih.
Zaya masih menyembunyikan wajahnya saat pria itu mendekat.
"Bangunlah, mereka semua sudah pergi," kata pria itu lembut.
Perlahan Zaya mulai membuka matanya, mengangkat wajah dan mendapati seorang pria tinggi sedang menatapnya dengan senyuman. Zaya memperhatikan ke sekitar, memastikan jika mere
