"Ma, Pa, rencananya kita mau pindah," kata Aland saat mereka sedang sarapan bersama.
"Mengapa cepat sekali?" tanya Tuan Pram.
"Aland sudah memikirkan ini sejak lama, Pa."
"Tapi tinggallah di sini beberapa hari lagi."
"Baik, Pa, tapi kami akan pindah sece-"
"Mama nggak setuju!" potong Nyonya Azzela.
Semua diam, sedikit terkejut dengan teriakan Nyonya Azzela.
"Tidak boleh ada yang pergi, kalian akan tetap tinggal di sini selamanya!" tegas wanita itu.
"Tapi, Ma …."
"Nggak ada tapi-tapian, Aland. Apa kamu mau ninggalin Mama sendirian, begitu?"
"Mama kan berdua sama Papa."
"Bagaimana kalau Papa kamu nggak ada, apa kamu tega." Suara Nyonya Azzela langsung serak, membuat Zaya iba.
"Sudahlah, Mas. Jangan bikin Mama kecewa," kata Zaya lembut.
Aland mengernyit dahi mendengar Zaya
