Saling Mengancam

1125 Words

Matahari mulai meninggi, memasuki celah-celah agar bisa menerangi. Malam telah berganti sejak tadi, namun satu hati masih berada dalam mimpi. "Apa dia belum bangun?" "Belum, Ma. Sepertinya Zaya sangat lelah." "Kalau begitu biarkan dia istirahat. Kau bisa menyuruh pelayan untuk membawakannya sarapan." "Baik, Ma." Sayup-sayup Zaya mendengar percakapan dari jarak yang sedikit jauh, dia membuka mata dengan enggan. Kepalanya terasa berat, berdenyut tak karuan. Ceklek. Pintu terbuka, menampakkan seorang pria yang semalam sudah sah menjadi suaminya. "Kau sudah bangun?" tanya Aland mendekati Zaya, menyentuh dahinya. "Apa masih sakit?" tanyanya lagi. "Ada apa? Apa yang terjadi pada saya semalam?" tanya Zaya yang tidak ingat apa-apa. "Kau lupa?" Aland menatap Zaya heran. Zaya mencoba

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD