Memilih Mati

1362 Words

Sebastian yang baru saja sadar, langsung memerintahkan anak buahnya untuk mencari keberadaan Maggy. "Bawa dia kehadapanku, hidup atau mati." "Baik, Bos." "Sial!" Dia menghempaskan pantatnya secara kasar ke atas sofa, dipegang tengkuknya yang masih terasa sakit akibat pukulan Maggy. "Dasar wanita kurang ajar, aku tidak akan melepaskan jika menemukan mu nanti," ucapnya kesal. 10 menit berselang, Sebastian mendapat kabar dari anak buahnya jika saat ini Maggy berada di sebuah kafe bersama seorang pria. "Bawa aku kesana. Segera!" teriaknya marah. "Baik, Bos." Sebastian menuju kafe tepat saat Juna membawa pergi Zaya, dan mereka tidak sempat bertemu. Sedangkan di dalam kafe, Aland dan Maggy masih dalam posisi yang sama, berpelukan. "Zaya," gumam Aland. Aland yang sudah mengetahui k

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD