Rumah Tepi Sungai

1186 Words

Zaya baru saja bangun, dibukanya jendela hingga udara pagi menyapa wajahnya. Zaya memejamkan mata beberapa saat lamanya. "Apa kau suka tempat ini?" tanya Juna mendekati. Zaya membuka mata dan menatap Juna. "Aku sangat suka, Juna. Dan berdiri di jendela ini sambil memandang keluar adalah hal pertama yang akan ku lakukan setiap kali bangun tidur," ujar Zaya tersenyum. "Kalau begitu … tinggallah di sini denganku, Zaya," kata Juna memeluk dari belakang. "Tentu saja, ini adalah tempat idaman yang paling aku inginkan kelak setelah kita menikah." "Kenapa kau tidak meminta rumah yang besar?" "Karena bagiku, tinggal di mana pun tidak berbeda, Juna. Asalkan aku berada satu atap bersamamu," kata Zaya tersenyum. Betapa manis semua kenangan yang Zaya kenang saat bersama Juna dulu. Perlahan d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD