Mabuk Kedua

1867 Words

"Mas!" ucap Zaya tersentak. Segera dia bangun dan mendekati suaminya. Dibiarkan begitu saja tulisan yang belum selesai tadi. "Tulisan yang indah," kata Aland memandangi pohon tersebut, tersenyum sekilas. "Lalu nama siapa yang akan kau tulis di bawahnya, Zaya?" tanya Aland mengalihkan matanya memandangi Zaya. Zaya menundukkan kepalanya. "Itu …." Dia tidak tahu harus menjawab apa. Karena memang nama di bawahnya belum ia pikirkan dengan jelas. Aland menghela nafas berat. "Baiklah, aku rasa itu bukan namaku, Zaya. Benarkan?" tanyanya tersenyum menyeringai. Dia tahu, hubungan antara dirinya dan Zaya tidak lebih dari sekedar perjanjian semata. "Mas sedang apa di sini?" tanya Zaya mengalihkan pembicaraan. Dia tidak ingin terus berada dalam situasi yang canggung. "Mencarimu, memangnya ap

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD