pagi disekolah

1439 Words
Sesampai dirumah Chay langsung sholat isya' dulu karena tadi dia belum menyelesaikan sholat isya' dan sholat witir. setelah selesai sholat tidak lupa Chay membaca Al-Qur'an sebentar dan itu sudah menjadi kebiasaan Chayra setiap hari sebelum tidur. Chay memang bukan gadis yang pandai dalam ilmu agama tapi Chay hanya gadis yang selalu menyempatkan diri untuk lebih dekat dengan Allah SWT. Tak beberapa Chayra sudah terlelap dalam mimpinya karena sejak pulang tadi sebenarnya chayra sudah sangat mengantuk karena kebiasaannya sebelum tidur makanya chayra menunda sebentar tidurnya. Keesokan hari seperti biasa setelah rutinitas dipagi harinya Chay langsung menuju ke meja makan disana sudah ada papa, mama dan juga Fahmi adiknya. "Pagi semua" sapa chayra dengan wajah yang riang dan tersenyum manis. "Tumben Chay happy banget pagi ini" tanya papanya yang melihat raut kebahagiaan diwajah anak gadisnya. "Iya tumben ya pa, anak gadis kita ini ceria dan kelihatan bahagia sekali. ada apa ini ya?" ledek mama "Mama sama papa apaan sih, Chay biasa aja kok" kata Chay malu "Biasa ma, pa habis ketemu sama seseorang gitu tadi malam" kata Fahmi ikut menggoda kakaknya "ish apa sih dik, dia hanya teman kakak dik". jawab Chay "Temen apa temen kak" "Udahlah dik habisin tuh sarapannya dah keburu telat nih" Chay mengambil roti dan diolesi selai kacang kesukaannya. sekitar 10 menit chayra menghabiskan sarapannya dan juga s**u digelasnya setelah itu chayra beranjak pergi berangkat sekolah. Chayra melangkah menghampiri kedua orang tuanya untuk mencium punggung tangan mama dan papa nya sambil berkata " Chay berangkat dulu ma, pa" "Kamu gak mau berangkat bersama papa Chay" tanya papanya "gak ah pa aku naik angkutan umum aja" kata Chay sambil beranjak pergi. Sejak dari dulu memang chayra anak yang mandiri dan dia selalu menggunakan angkutan umum kalau pergi ke sekolah padahal fasilitas dirumahnya selalu ada. Sesampai disekolah chayra langsung menuju kelasnya. belum chayra masuk kelasnya sambil berlari Azzam memanggilnya dari arah belakang "Chay tunggu" chayra pun menengok kearah Azzam dan menunggu diambang pintu. "Bukunya sudah ada kan Chay" dibukanya tas yg diselempangkan dipunggungnya dan menyerahkan buku yang dimaksud Azzam dari kemarin pas bertemu. "Nih bukunya, tapi jangan laman2 ya pinjemnya" kata Chay dengan nada datar seperti biasanya agar semua orang tidak mengetahui perasaannya yang sebenarnya kepada Azzam. "Siap" ambil mengangkat tangannya hormat. Chay langsung masuk dan menuju mejanya yang kebetulan sudah ada Tiara. "Kamu tadi ngapain Chay sama Azzam tumben kalian saling ngobrol" tanya Tiara sedikit curiga. "Apaan sih Tiara, Tadi itu Azzam cuma meminjam buku catatan fisika aja. jangan bilang kamu cemburu ya" kata Chayra. "Tumben pinjem sama kamu dan dari kapan bilangnya kekamu mau pinjam kan hari ini tidak ada pelajaran fisika" masih dengan nada menyelidik " Kemarin tidak sengaja ketemu sama Azzam digramedia pas aku nganter Fahmi cari buku" chayra menjelaskan ke Tiara untuk menghilangkan kecurigaan Tiara. "Oh begitu" tapi Tiara masih bingung dan belum sepenuhnya percaya. "Udah deh gak usah bahas itu lagi, malas aku." Chayra pergi kedepan kelas dan duduk di bangku depan kelasnya sambil melihat taman didepan kelasnya sambil menunggu bel masuk. " Hai Chay sendirian aja" tiba2 Azzam duduk disampingnya tanpa permisi. "Apaan sih zam ngagetin aja deh kamu" ucap Chay dingin dan beranjak pergi meninggalkan Azzam. sebelum beranjak pergi Azzam menarik tangan chayra sambil bertanya " Mau kemana kamu, aku baru aja mau ngobrol sama kamu eh jamunya mau pergi aja." "Maaf aku mau cari Tiara, kayaknya tadi dia ketinggalan didalam deh" langsung melepaskan tangannya dari genggaman Azzam dan langsung buru2 meninggalkan Azzam. "Kenapa Chay seakan2 menghindari ku ya, apakah aku ada salah ya sama dia" Azzam berkecamuk dengan pemikirannya sendiri mencoba meraba2 kesalahan apa yang pernah diperbuat olehnya terhadap chayra tapi Azzam tak menemukan kejanggalan dan kesalahannya sama sekali. Saat Azzam masih kalut dengan pikirannya tak terasa bel masuk berbunyi dan itu sukses menyadarkan Azzam dari lamunannya dan beranjak menuju kelasnya. Pelajaran demi pelajaran telah dilaluinya dan sekarang waktunya istirahat. "Chay yuk ke kantin, aku dah lapar banget nih" ajak Tiara dengan muka memelasnya agar Chay mau menurutinya... Chayra hanya mengangguk menandakan dia menyetujui ajakan Tiara. merekapun beranjak ke kantin dan mencari meja yang kosong untuk mereka berdua. "Chay kamu mau makan apa?" tanya Tiara yang mau beranjak menuju ke stand2 penjual makanan. "Aku bakso aja Tiara seperti biasa ya sama es teh aja deh" jawab chayra. Saat Tiara sedang membeli makanan di stand2 yang ada tak beberapa lama Azzam mendekati meja Chayra dan tiba2 duduk dihadapannya. "Hai Chay" Sapa Azzam yang berhasil mengejutkan chayra. "Ih Azzam dari tadi kamu ngagetin aku aja," sambil mencebik kesal karena Azzam telah mengagetkannya. "Sendirian aja chay, dah pesan makanan?" tanya Azzam "Gak sendiri kok, tuh sama Tiara" sambil menunjuk Tiara yang sudah berjalan menghampirinya. " eh, ada azaam disini" kata Tiara saat mengetahui ada Azzam disitu sambil muka malu2 dan bersemu merah. "Tumben zam kamu disini biasanya juga kamu dah main basket sama genk kamu" tanya Tiara lagi. "Lagi malas aja" balas Azzam datar. Tiara terus berusaha menarik perhatian Azzam sejak dari tadi sedangkan Azzam hanya cuek dan datar aja. disisi lain Chayra hanya diam sambil terus menenggelamkan dirinya pada layar ponsel. "Kenapa Azzam kesini sih, gak tau apa aku sekarang lagi panas dingin gini berada didekatnya" batin Chay yang dari tadi berusaha menghilangkan perasaan yang hangat dalam dirinya semenjak kedatangan azzam. "Chay kenapa kamu diam aja dari tadi" Tanya Azzam membuka percakapan dengannya. "Eh... It..itu, aku hanya mikirin ujian kita yang sebentar lagi" jawab chayra sekenanya aja untuk menutupi apa yang dirasakan. "Iya Chay dari tadi aku perhatikan kamu diam aja, kamu gpp kan Chay" membenarkan apa ucapan Azzam dan bertepatan dengan pesanan makanannya chayra dan Tiara datang. Chayra langsung meminum es teh pesanannya tadi untuk sedikit membasahi tenggorokannya dan untuk menenangkannya dari kegugupannya yang telah melanda ketika Azzam datang. Chayra tahu persis karena Tiara sangat menyukai Azzam makanya dengan moment seperti ini Chayra merasa gelisah dan takut menyakiti sahabatnya itu. sekitar 15 menit chayra sudah menghabiskan makanannya dan minumannya dan beberapa saat kemudian chayra beranjak ingin meninggalkan Tiara dan Azzam. " Tiara, Azzam aku duluan ya" " mau kemana chay, kan aku belum selesai makannya" sergah Tiara " Mau ke kelas, ada pr yang belum aku kerjakan kemarin" alasan Chay agar bisa pergi dari sana. "Tumben kamu belum kerjakan PR, biasanya kamu selalu rajin mengerjakannya" ragu akan alasan chayra. " Ya kemarin kan aku nganter adikku hingga malam jadi sampai rumah aku dah ngantuk berat jadi ya akhirnya PR gak aku kerjain deh jadinya" untuk menghilangkan keraguan Tiara " Oh ya sudah kerjakan sana mjmpung masih ada waktu" kata Tiara. Sedangkan Azzam hanya melihat chayra sambil menghabiskan makanannya. beberapa menit kemudian Chayra sudah melangkahkan kakinya menuju taman dibelakang sekolah yang memang jarang ada siswa2 yang menginjakkan kakinya disana. Chayra mendudukkan dirinya dibawah pohon besar agar dirinya tak tampak oleh siswa2 lainnya. "Maafin aku Tiara, aku telah membohongi kamu. Aku tidak punya cara lain lagi untuk menghindari Azzam karena aku tau kamu begitu menyukai Azzam." "Aku tahu semua itu meski kadang terasa sakit dihatiku, tapi aku akan berbahagia bila memang suatu saat nanti kamu jadian sama Azzam, Aku akan berusaha sekuat tenaga untuk menghilangkan perasaanku pada Azzam karena aku gak mau menyakitimu Tiara" hanya kata2 itulah yang dilirih diucapkan chayra sambil menatap nanar kedepan sambil menangis pelan supaya tidak terdengar oleh siapa saja yang ada didekat situ. Tak beberapa lama kemudian ada seseorang menyodorkan sapu tangan kehadapan Chayra. Chayra menoleh dan mendapati Ridho sedang ada disebelahnya. Ridho adalah teman sekelas chayra meskipun dia tampan dan sangat populer juga disekolah ya ridho suka menyendiri dan sikap cuek dan dinginnya mengalahkan gunung es " Luapkanlah jika itu bisa membuat beban kamu sedikit berkurang" kata Ridho saat chayra menoleh kepadanya dan mengambil sapu tangan pemberian ridho. " Aku lihat tadi kamu menangis terus, apa ada yang membuat kamu bersedih?" ridho melanjutkan pertanyaannya " Ah gpp cuma aku memang lagi sedikit sensitif aja akhir2 ini jadi bawaannya ingin menangis saja" kata Chayra asal. "Kalau kamu butuh temen cerita, kamu bisa mencurahkannya padaku, aku pasti akan siap mendengarkannya" " mungkin dengan sedikit bercerita beban yang kamu rasakan akan berkurang" lanjut ridho. "terima kasih atas semuanya, aku harus segera pergi" tolak Chayra dengan halus dan bertepatan dengan bel berbunyi. Chayra langsung beranjak pergi menuju toilet dan dibasuhnya wajahnya agar tidak terlihat habis menangis. Setelah dirasa lebih tenang Chayra berjalan menuju kelasnya. "kenapa dia menangis seperti itu dan tidak biasanya Chay menangis" monolog ridho sambil mengangkat kedua bahunya tanda tak mengerti. "Kenapa melihat Chay menangis rasanya hatiku sakit ya" kembali ridho berkutat dengan pikirannya sendiri. "Ah entahlah" akhirnya karena merasa tidak menemukan jawaban apa yang dicari sambil beranjak menuju kelasnya. Pelajaran demi pelajaran telah dilalui dengan baik sekarang sudah waktunya pulang. Chayra dengan segera berjalan menuju mushola dan melakukan rutinitas seperti biasa setelah itu dia dengan segera beranjak pulang meninggalkan Tiara.

Great novels start here

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD