Apakah ini akhir rumah tanggaku

1485 Words
****************** Betapa maura sangat terkejut ketika melihat siapa yang di maksud oleh ranaya itu adalah pria yang selama ini dia tunggu . Tak hanya maura ,begitupun pria itu yang ternyata adalah mahaka sama terkejutnya saat ranaya memperkenalkan maura sebagai sahabatnya . Namun saat mahaka akan menyapa maura dengan cepat maura pura pura tak mengenalinya dengan cara mengajaknya berkenalan. Dan saat mahaka akan bicara dia melihat raut wajah maura seakan memintanya untuk pura pura tak saling mengenal . Saat sedang asik mengobrol tiba tiba ranaya di panggil oleh kedua orang ruanya dan orang tua mahaka .dengan segera ranaya menghampiri kesana . Ketika ranaya pergi ,mahaka langsung menatap maura dengan penuh tanda tanya . "Kamu benar maura kan ?" Tanya mahaka Maura hanya diam sambil menunduk ,dia tak berani menatap ke arah mahaka "Jawab .." ujar mahaka dengan sedikir menekan "I-iya ka .." balas maura gugup "Kamu masih ingat aku kan ? " tanya mahaka "Ingat .." jawab maura "Kalau ingat terus kenapa kamu pura pura tak mengenalku tadi " tanya mahaka lagi Belum sempat maura menjawab ,tiba tiba mahaka dan maura juga di panggil oleh orang tua rayana . "Kita bicarain nanti aja ka .tapi aku mohon kakak harus pura pur gak kenal sama aku ." "Baik .tapi kamu janji harus jelasin semuanya " "Iya ..." Setelah itu mahaka pergi duluan nyamperin orang tuanya. Ke esokan hari nya ,mahaka disuruh menjemput ranaya untuk kekampus bersama dan seperti biasa ranaya akan menjemput maura di koskosannya . Mahaka memutuskan untuk berkuliah di kampus yang sama dengan ranaya dan maura .dan otomatis mereka akan sering bertemu. Sudah satu bulan mereka bertiga hampir selalu bersama .walaupun mahaka mengambil fakultas yang berbeda tapi dia tetap selalu menyempatkan bersama dengan maura dan rayana. Dan selama itu juga mahaka dan maura masih dengan kepura puraannya . Suatu hari ranaya harus pulang duluan karena papinya masuk rumah sakit .dia berpesan pada mahaka untuk mengantar maura pulang .dan tentu saja kesempatan itu di gunakan mahaka untuk berbicara dengan maura soal hubungan mereka . Setelah pulang kuliah ,mahaka mengajak maura ke sebuah kafe. "Mau makan dulu atau langsung bicara ?" Tanya mahaka "Langsung aja ka .aku gak mau nanti ranaya salah paham soal kita ." Balas maura. "Jadi kenapa kamu menyuruh ku untuk bersikap seolah kita tak saling mengenal waktu itu ?" Tanya mahaka to the point. Maura menghirup lalu melepaskan nagasnya pelan guna mengurangi rasa gugupnya. "Karena aku gak mau ranaya tau soal kita dulu .bahkan semua orang " jawab maura "Memangnya kenapa ?" "Aku gak mau ranaya kecewa .aku gak mau menyakiti ranaya . Kakak tau kan kalau ranaya itu cinta banget sama kamu .dia bahkan rela nungguin kamu balas perasaannya sampai kapanpun ." "Lalu kamu ? apa kamu masih menunggu aku ? Apa kamu juga masih ingat janji kita dulu ?" Maura hanya terdia membisu .dia tak tau harus berkata jujur atau bohong .dia ingin egois namun dia juga tak bisa menyakiti perasaan sahabatnya sendiri . " maura .." "Aku mohon ka. Hubungan kita di masa lalu hanyalah perasaan masa kecil kita .dan itu hanya ada di masa kecil. Jadi aku mohon lupakan semuanya ." "Baiklah . Jika itu mau kamu . Tapi jangan hentikan aku untuk terus menyimpan perasaan itu." Ujar mahaka lalu diapun beranjak pergi meninggalkan maura sendiri disana. Maura terdiam ,tanpa terasa air matanya keluar dengan perlahan . Hatinya sungguh sakit ,dadanya sesak . Tapi ini mungkin yang terbaik untuk takdirnya . ,,,, Sepeninggalan ranaya ,maura menangis sejadi jadinya .meluapkan perasaan sakit dan penyesalan dalam hatinya . Samudra yang sedikit kaget melihat sang mama tengah menangis ,dengan langkah kecilnya segera menghampiri mamanya . "Mama kenapa nangis. Tante naya jahatin mama yah ?" Tanya samudra "Enggak kok sayang . Tante naya gak jahat .ini mama cuman kelilipan aja . Kamu main lagi sana gih .mama mau cuci matanya dulu yah " balas maura "Oh ..begitu yah . ya udah kalau gitu samu main lagi ya ma ." "Iya sayang " Flashback end..... Lamunan maura terpecah oleh suara dering ponselnya . Saat di lihat layarnya ternyata itu telepon dari mertuanya . Dengan segera maura mengangkat telepon itu meskipun hatinya merasa enggan. "Hallo tante " "Saya tunggu kamu di di resto melati sekarang ." "Memangnya ada apa tante ?" "Udah deh jangan banyak tanya.buruan saya tunggu .awas aja kalau kamu gak datang .habis kamu sama saya .sama satu lagi .kamu jangan beri tahu tentang ini sama mahaka " "Baik tante .saya akan kesana sekarang " Setelah itu panggilan pun terputus . "Mama ...mama tenapa ?" Ujar samudra "Mama gak papa sayang . Mama mau ngajak samu jalan jalan .samu mau ikut kan ?" "Mau...telus papa juga ikut gak ?" " enggak ,kan papa kerja .gak apa apakan sama mama doang " "Gapapa mah ." "Ya udah ayok kita pergi ..." ************* "Gimana ma .apa dia akan kesini menemui kita ?" "Papa tenang aja .perempuan miskin itu pasti akan datang kesini .mama udah ancam dia .dia pasti gak akan berani macam macam sama kita ." Setelah 15 menit menunggu ,akhirnya yg mereka tunggupun datang sambil menggendong anaknya . "Permisi om ,tante . Maaf saya lama datangnya " ujar permpuan itu sambil membungkun sebentar. " hn. Duduk lah " "Terima kasih om ." Si perempuan itu pun duduk berhadapan dengan sepasang paruh baya itu yang adalah kedua orang tua mahaka . "To the poin saja .saya ingin kamu pergi jauh dari mahaka. Apa pun akan saya berikan asal kamu meninggalka putraku " ujar pria paruh baya di hadapannya yang merupakan ayah mahaka yaitu Hardian leethano. "Ini untukmu . Saya harap kamu segera pergi dari sini atau sekalian kamu dan anakmu ini pergi dari negara .jangan pernah kamu menemuinya lagi . Jika kamu masih disini ,saya jamin . Saya akan membuat hidup kamu menderita dan juga saya akan hancurkan panti asuhanmu itu ." Ujar ibunya mahaka yaitu amira leethano sambil menyodorkan satu koper kecil yang maura yakini itu berisikan uang dengan nominal yang banyak. Mendengar itu maura hanya terdiam sambil bergelut dengan pikirannya. "Apakah ini akhir dari rumah tanggaku ya tuhan ..jika berpisah dengannya adalah takdir yang telah kau rencanakan untukku .maka aku ikhlas untuk melepasnya tuhan ." Gumam maura dalam hatinya. "Saya tak butuh apa yang om dan tante berikan. Tanpa itupun saya akan pergi dari kehidupan mas mahaka. "Heh...sombong sekali kamu .saya tahu yah kamu mendekati mahaka pasti karena uang kan .apalagi sampai melahirkan anak haram itu .pasti kamu mengharapkan warisana kan " bentak amira "Terserah tante mau menilai saya seperti apa .tapi saya tidak akan membiarkan orang lain memanggil anak saya anak haram. " Samudra yang tersentak saat amira membentak maura .anak itu ketakutan sambil memeluk tubuh mamanya dengan erat . "Mama takut...mau pulang " cicit samudra dengan mata berembun menatap maura lalu menatap dua orang didepannya . "Enggak papa sayang . Iya sekarang kita pulang yah ." Ujar maura sambil mengusap punggung kecil samudra agar tenang . "Jika tak ada yang dibicarakan lagi .saya mohon pamit. Om dan tante tak usah khawatir ,saya dan anak saya akan pergi dari mas haka.permisi " ujar maura sambil berdiri lalu menggendong sang anak "Awas saja kalau kamu berbohong .saya jamin hidup kamu akan menderita" ujar amira berapi api. Tanpa mengatakan apapun lagi ,maura pergi dari sana. "Mama ,mereka tadi siapa ? Kenapa meleka malahin mama ? Meleka olang jahat yah ?" Tanya samudra ketika mereka berjalan keluar dari restoran tadi . "Bukan sayang . Mereka bukan orang jahat,mereka juga gak marahin mama kok . Itu tadi adalah nenek dan kakek samu ." Balas maura "Tapi kok tadi bicalanya kayak olang malah malah sama mama ?" Tanya nya lagi "Enggak ..itu cuman becandaan ya sayang .tapi samu jangan di tiru yah kalau bicara sama orang harus sopan apa lagi sama orang yang lebih tua .kita gak boleh berbicara kasar .oke .." jelas maura "Ote ..mama." Balas samudra ,,,,, Setelah sampai dirumah maura dengan segera kembali mengemasi barang barangnya ke dalam tas begitu juga dengan barang barang samudra . Tak banyak yang dia bawa karena memang hanya pakain dan berkas berkas tentan dia dan samudra saja yabg dia kemas. "Mama kita mau kemana ?" Tanya samudra saat dia di gendong maura sambil membawa tas keluar dari rumah . "Kita jalan jalan .samu mau kan jalan jalan sama mama?" "Papa gak ikut ?" "Enggak .papa kerja .kita berdua aja yah ,enggak apakan sayang ?" "Iya mama ." Balas samudra Maura jalan kaki keluar dari area perumahan itu .namun saat akan menyebrang jalan tiba tiba ada mobil yang menabraknya kencang sehingga maura dan samudra terpental cukup jauh . Tak ada orang yang menyaksikan kecelakaa itu sehingga si mobil yang menabrak maura kabur dengan mudahnya . Entah kenapa jalanan begitu sepi padahal saat itu masih sore. "Hiksss....Mama . Banun ma ..." tangis samudra saat melihat mamanya tak sadarkan diri dengan tubuh dan wajahnya penuh dengan darah begitupun dengan samudra ,anak itu juga mengalami luka di bagian kakinya namun tak separah maura karena samudra saat terjatuh dipeluk erat oleh maura. Bersambung.........
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD