Hari berlalu dengan tenang. Jovanka tidak bertemu dengan Nuke dan wanita itu menjalani aktifitasnya seperti biasa.
Saat ini Jovanka berada di meja kerjanya, menganalisis permintaan klien yang akan ditemuinya besok. Pikirannya melayang, berusaha mencari tahu cara untuk kembali lagi ke asalnya. Dia sudah tidak mau lagi berhubungan dengan masa lalunya di masa depan seperti ini.
“Apa sebenarnya tujuan aku ke sini? Jika hanya untuk bertemu Nuke, aku sudah bertemu. Jika untuk mengetahui isi hatinya padaku, juga sudah aku gali darinya.”
Jovanka terus membuat hipotesa yang tak berujung. Bagaimana bisa dia mencari jawabannya? Tidak ada satu pun petunjuk atau insting yang tersirat.
“Ah, Ayana! Kau sudah terlalu lama bersama suamiku! Apa yang sudah kalian lakukan di sana?” gerutunya sendiri.
Tib
