Itu Dia!

817 Words
Setelah beberapa hari sibuk untuk peluncuran brand pertama Herrison grup, dean akhirnya bisa bernafas lega. Berdiri tepat didepan seluruh hadirin yang dengan antusias menyambut brand milik Herrison grup. Hanya beberapa kalimat yang dean ucapkan untuk acara peluncuran itu, karna bukanlah dean yang harus panjang lebar dengan segala embel-embel tidak berguna. Inilah penyebab dean dijuluki CEO berdarah dingin, tak banyak bicara, tak banyak bertingkah, bahkan merasa jijik terhadap gadis. Setelah sambutan dean, peluncuran akhirnya dimulai, satu beban dihatinya bisa dean singkirkan sekarang. Perlahan para model pilihan itu menampilkan pesonanya dengan busana hasil rancangan Dian Herrison. Siapa yang tidak takjub, bahwa desain 2 tahun lalu, mampu membuat orang terpana seakan tidak lekang oleh waktu. "Baiklah hadirin sebentar lagi, anda akan menyaksikan busana terakhir pada peluncuran malam ini, ini adalah busana utama bertema musim semi yang dibuat dalam bentuk gaun pengantin oleh Dian Herrison, gaun ini diberi nama BUNGA MEKAR" ucap pembawa acara itu. Sesaat kemudian, seluruh lampu mulai padam, hanya ada satu lampu yang menyorot kearah pintu masuk panggung Semua menyorot kearah zhaniah, anggun dan elegan! kecantikan dan tinggi zhaniah yang ideal menjadi nilai plus untuk gaun itu. Dean hanya bisa memandang datar kearah zhaniah, entah apa yang dia pikirkan tapi dirinya tetap fokus pada model itu. Perlahan Zhaniah melangkah layaknya seorang pengantin, gaun yang indah merekah bagaikan bunga dimusim semi. Sesaat zhaniah mengayunkan tangannya untuk lebih menunjukkan setiap inci dari gaun itu, dean yang jeli akan setiap hal menyadari sesuatu yang selama ini dia mimpikan ada pada zhaniah. Tanpa pikir panjang dean berjalan keatas panggung, bersikap layaknya seorang model pengantin pria! Untuk seluruh hadirin hanya ada kata "SERASI" Tapi seorang Dean Harrison mendekati seorang gadis?!. Dunia mungkin akan runtuh. Dean perlahan mengikuti irama gerakan zhaniah, dengan sigap dean mendapatkan kesempatan untuk menyentuh tangan zhaniah. "Itu dia" seru hati dean setelah berhasil mendapatkan apa yang dia cari selama ini. Zhaniah sedikit risih dengan kehadiran dean yang tiba-tiba, dia tidak pernah tau akan ada penambahan model laki-laki. Diputaran terakhir penampilannya zhaniah berjalan menggandeng tangan dean, inilah landasan pacu pertamanya setelah 2 tahun. Berada dibalik panggung dengan cepat zhaniah melepaskan rangkulannya dari dean, tatapan dari sesama model malam itu membuat zhaniah risih dan serasa dimusuhi. Malam ini masih panjang untuknya, karna masih ada beberapa sesi wawancara dan pemotretan. Paham saja, brand milik Herrison grup!. Tiba saat yang menegangkan untuk zhaniah, wawancara dan pemotretan! Dipikirannya adalah, apa yang harus dia katakan jika media menanyakan tentang menghilangnya dirinya 2 tahun silam. "Selamat nona zhaniah, sangat menyenangkan bisa melihat anda kembali kedunia model lagi" ucap seorang wartawan. "Terimakasih, akupun ikut senang akan hal ini, aku mohon dukungan dari kalian semua lagi" "Nona zhaniah kemana anda selama 2 tahun ini? dan sangat mengejutkan anda hadir dipeluncuran brand milik Herrison grup, bahkan menjadi pusat perhatian malam ini" pertanyaan beracun untuk zhaniah akhirnya keluar. Dean yang mendengar hal itu mulai menaruh curiga lebih pada zhaniah, 2 tahun lalu dan gelang itu menjadi bukti besar untuk dean sekarang. "Aku sedikit mengalami musibah pada waktu itu" jawab zhaniah seadanya. "Nona zhaniah menghilangnya anda itu tepat dengan kejadian besar untuk keluarga Herrison" timpal seorang wartawan lagi. "Mohon maaf, aku tidak tau soal itu" jawab zhaniah santai. Wartawan masih ingin menghujam zhaniah dengan pertanyaan tapi sosok dean sudah ada disamping zhaniah, membuat mental mereka surut. Bahkan Tanpa zhaniah sadari bahwa dean sudah ada disampingnya, yang mulai memancing hawa panas dimulut para wartawan untuk menanyakan hal yang lebih pribadi. "Nona zhaniah, bagaimana anda bisa berkolaborasi dengan tuan Dean tadi.? " Zhaniah bingung jawaban seperti apa yang harus dia berikan, kehadiran dean pun sama memberikan kejutan pada dirinya. "Ini suatu keberuntungan untukku, tuan dean partner yang hebat dan juga orang yang hangat" Jawaban zhaniah sukses membuat semua orang yang ada disana saling berbagi pandang, dean orang yang hangat adalah sebuah lelucon. Melihat reaksi semua orang zhaniah menjadi semakin gugup, apa dia salah bicara?. "Lalu, bagaimana dengan pendapat anda tuan dean sebagai CEO dari Herrison grup mengenai peluncuran malam ini?" Deggg,, hati zhaniah serasa tersambar petir "CEO? " Jadi dia adalah CEO Herrison yang terkenal dengan sikap dinginnya dan baru saja zhaniah menyebutnya hangat, sama saja zhaniah ingin mempermalukan dean. Ingin memberikan rasa takut yang lebih pada zhaniah dean memutuskan untuk mengerjainya. Sambil menggengam tangan zhaniah dean memberikan jawaban fantastis. "Yaa, seperti yang seluruh hadirin lihat nona zhaniah adalah orang yang luar biasa, bahkan saya sendiri pun tidak sabar menjadikannya model utama dari brand Herrison grup" Wartawan yang memberikan pertanyaan tadi merasa aneh, ini harusnya bukanlah jawaban dari pertanyaannya. Dean Herrison memuji seorang gadis! Berulang kali zhaniah menelan ludahnya kasar. Untuk para wartawan hanya menyorot tangan dean yang menggengam erat tangan zhaniah. Untuk besok? itu adalah berita harta karun untuk setiap media cetak. Bahkan selama sesi pemotretan dean tetap menjadi model bersama zhaniah, perasaan zhaniah terasa tidak nyaman, dean bersikap lembut tapi terasa kasar dan penuh dendam bagi zhaniah. "Ohh ya tuhan apa yang harus aku sampaikan pada geri besok" ucap zhaniah dalam hatinya.

Great novels start here

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD