Clara yang takut akan dilabrak atau disalahkan memilih untuk kabur dari tempat itu dan meninggalkan keduanya yang kini sama-sama menangis. Menangisi kebodohan yang seharusnya tak terjadi di antara mereka, tak seharusnya semua ini terjadi, jika saja mereka bisa berpikir lebih jernih. Andai saja, lelaki itu memanfaatkan kesempatan yang ada, mungki hati Almira tak kan mati seperti saat ini. Mungkin saja, ia masih tenggelam dalam kesemuan yang lelaki itu berikan.
Almira sering berandai-andai, membayangkan apa yang terjadi pada dirinya jika tak bertemu dengan Dean? Mungkin, ia masih tak mengerti cinta dan rela terus-terusan dibodohi oleh rasa yang sebenarnya adalah racun yang mematikan. Almira sering berpikir, apa kekurangannya, hingga Demian berpaling dan menganggap dirinyalah yang bersalah.
