Menit demi menit telah berlalu, Almira tak lagi bisa menghindar dan mencari alasan lain agar mereka tak perlu bercakap-cakap atau berlagak keduanya adalah pasangan normal yang saling mencintai. Nyata, tak ada lagi cinta di antara mereka. Sejujurnya, tak ada lagi alasan yang mengharuskannya untuk terus bermimpi mempunyai rumah tangga bahagia, dirinya telah kalah dalam petarungan yang menguras tenaga. Tak mungkin ia bisa memenangkan perang, jika hanya dirinya yang berjuang. Sejak awal, lelaki itu tak pernah mencintainya.
Demian segera berjalan ke arah Almira, lalu memeluknya erat. Dulu, Almira menyukai semua keterbiasaan ini, namun kini tak lagi. Dirinya malah merasa canggung. Lebih anehnya lagi, ia malah merasa bersalah pada Dean. Yang seharusnya, perasaan itu tak pernah hadir di dalam ha
